23. Dalam bahaya

5.1K 644 69
                                    

Siapa yang kangen Mas Winwin? Padahal aku baru update kemarin wkwkw

By the way, kalau ada yang sanggup nulis 1000 kata perbab, terus minimal bab tamat 60. Dengan standar penulisan PUEBI. Kalian bisa DM aku, nanti kita buat GC wkwk.

Ketentuannya, Harus istiqomah. Aku pengen kalian ikutan GoodNovel. Yang boleh ikut, hanya yang udah punya KTP.

GoodNovel itu Platform Baca online, sama Kaya Wattpad cuma kalau kalian mau ngajuin kontrak, kalian bisa ditawarkan Kontrak Ekslusif atau Non-ekslusif.

Intinya dua-duanya dapet duit, dan penghasilannya dollar ehehe. Bagi yang mau, gak apa-apa ikutan GC training sama aku nanti.

DM aja via Wattpad ^^

WARNING!

BACANYA PELAN-PELAN YA WKWKW
JANGAN LUPA RAMAIKAN LAPAK💚

***

Kejadian malam tadi malah berimbas di pagi hari. Apalagi ketika Neva yang terlebih dahulu bangun dan menyiapkan sarapan untuk Winwin, dalam keadaan hening.

Winwin terbangun tanpa melihat Neva yang berada di sampingnya. Hal itu membuatnya kembali menerawang pada kejadian malam tadi.

Winwin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sepertinya, Winwin sudah salah langkah. Buktinya Winwin dan Neva tidak ada yang saling menegur.

Neva yang gugup dan deg-degan ketika Winwin mendekat, sementara Winwin yang masih perlu belajar, bagaimana cara melakukan skinship sama istri sendiri.

"Nev."

"Mas."

Keduanya kembali dalam keadaan canggung. Winwin sudah menduga, akhirnya pasti akan seperti ini. Karena Winwin tidak pernah yang namanya dekat dengan wanita. Tubuh dan pikirannya masih terlalu kuno dan kaku.

Winwin berdehem, "Kamu duluan, nev."

Neva mengangguk canggung, "Maaf ya mas, gara-gara aku, kita malah jadi canggung." Neva menggaruk lengan kanannya kemudian menunduk.

Pipinya merona karena mengingat kejadian semalam. Kenapa Neva mendadak jadi tidak punya nyali seperti ini, bukankah Neva seharusnya lebih berani lagi dekat dengan, Winwin.

Terkadang, hati dan pikiran itu tidak sinkron. Karena Neva merasakannya langsung. Hatinya pengen ngajak Winwin buat melakukan hal yang terjadi tadi malam, namun pikirannya menahan karena tidak mau terlihat gampangan.

Apalagi ketika Neva mengamati bibir Winwin yang sedang menyesap teh hangat di pagi hari. Neva segera menggeleng dan menghilangkan segala fantasi liarnya.

"Tidak apa-apa, saya juga tau bagaimana rasanya. Yang jelas, biarkan saya untuk beradaptasi dengan kamu."

Neva cemberut, kemudian mendekat dengan berani kearah Winwin. Pria yang hendak mengambil cangkirnya itu, mengurungkan niat dan menatap kedua manik mata wanita dihadapannya ini.

Neva menarik satu sudut bibirnya, ketika kepala Winwin malah semakin mundur ketika wajah Neva mendekat kearah, wajahnya.

"N-nev."

Tangan Neva bergerilya di dada Winwin, namun ternyata Neva mengancingkan kemeja Winwin bagian atas, kemudian menjauh dengan wajah merah padam.

Niatnya menggoda sang suami, tapi malah dia sendiri yang malu. Neva segera menggeleng dan menjauh, sementara itu Winwin terdiam dengan raut wajah tak kalah terkejutnya.

Dia tidak tau, apa motivasi Neva melakukan hal seperti itu? Terutama membuat jantungnya kembali berdebar hebat, dan hampir saja melompat dari tempatnya.

Innocent Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang