Innocent Husband [END]

54. Salah masuk

Yang udah kangen Mas Winwin siapa aja njh?
Kayanya aku cepet banget update deh wkwkwk
Eh jangan lupa mampir ke ceritaku yanh satunya judulnya Nerdy Husband, sama Khalid di akun aldeniaxsh ada secret pregnancy juga tuh yang udah END

***

"Aku gak setuju!"

Neva menghela nafas lelah. Entah sudah berapa lama mereka mendebatkan sesuatu yang hanya membuang-buang waktu saja menurut Neva.

"Tapi Mbak, bener kata faisal. Mbak Neva lagi hamil lho, HPLnya tinggal beberapa bulan lagi."

"Gak usah pusing masalah aku yang hamil, justru sekarang yang penting bagaimana negara kita bisa langsung nangkap pemberontaknya!"

Neva mendadak emosi, "kalian tau kan, mancing dia dengan cara kabur-kaburan seperti ini peluangnya lebih besar."

"Terus anak kamu gak penting gitu? Nev, kamu gak mikirin perasaan Mas Winwin?" Sahut Faisal yang memang sengaja menyela ucapan Neva.

"Aku bisa jaga anakku, itu pasti. Tapi kita gak bisa ngabaiin Negara dan berjuta-juta warga negara sendiri. Tenang aja aku pasti bisa."

Ketua sampai geleng-geleng kepala lelah mendengar perdebatan yang tiada habisnya walau setelah itu Neva kembali ke rumah membawa secercah rasa cemas dan kembali tidur di samping Winwin.

"Gak belanja sayur?" Winwin bertanya ketika melihat Neva yang duduk termanggu.

Tadi niatnya mau nungguin abang sayur dateng, eh pas datang malah dianggurin. Makanya Winwin negur, siapa tau Neva ntar kelewatan dan akhirnya mereka gak jadi masak.

"Hari ini gak ada kuliah mas?"

"Ditanya apa, malah balik nanya."

Neva terkekeh, "abang sayurnya gak akan pergi secepat itu juga."

"Iya ada, tugas numpuk malah. Untung Ibu udah beliin laptop dan masang wifi di rumah ini."

Neva mengangguk paham walau sebenarnya dalam
Hati, Neva sedang memikirkan cara untuk segera pergi membawa dokumen yang ada padanya. Dokumen keuangan yang memang di tulis secara manual menghindari para hacker dari pihak lawan.

Masalahnya, kalau Neva mengatakan pada Winwin. Maka pria itu sudah pasti tidak akan mengizinkannya dan mungkin aja, Winwin malah turun tangan dan bikin hidup dia jadi gak setenang dulu.

"Kenapa diem terus?"

"Aduh!"

Refleks Neva meringis ketika mendapati perutnya sedikit keram, dia bangkit dan Winwin dengan sigap membantunya.

"Gimana kalau aku yang masak."

"Oke, boleh deh akhirnya peka juga!" Ujar Neva yang membuat Winwin menggeleng kecil.

"Kamu bilang aja kalau emang lagi gak mau masak, atau seterusnya biar aku yang masak aja."

"Gak usah sampe keterusan juga, cuma selama hamil lah."

"Iya, iya, kamu tenang aja." Winwin menatapnya dengan senyuman.

Neva merasa bersalah dan juga sedih di saat yang bersamaan. Resiko yang dia ambil cukup besar kalau nanti dia pulang cuma tinggal nama, bagaimana?

"Astagfirullahaladzhim!"

"Ada apa?" Tanya Winwin Panik.

"Gak ada apa-apa kok. Kamu gak usah panik gitu mas mukamu itu lho jadi aneh."

Winwin tertawa kecil, "aneh gimana, kalau kata cewek-cewek di sini saya tampan."

"Nah Mulai!" Balas Neva dengan tatapan tajam.