Neva terbangun disebuah ruangan asing yang terasa familiar. Kepalanya terasa sedikit berat, seseorang pasti telah membiusnya dengan sebuah kain yang diberikan obat.Wanita itu bangkit dari tempatnya, kemudian dengan hati-hati melihat-lihat disekitar. Berharap tidak ada sesuatu yang janggal dan membahayakan.
Kamar ini, ruangan ini, kenapa begitu familiar. Sebenarnya dimana Neva berada sekarang? Lantas bagaimana dengan keadaan suaminya? Mas winwin, udah pulang belum dia ya?
Ketika Neva berada di depan pintu kamar. Dia mencoba untuk memutar engselnya, namun pintu ruangan sepertinya sengaja di kunci. Neva mendengus beberapa kali, berharap seseorang diluar sana mau membukakannya pintu.
"Hei! Apa ada orang diluar sana! Seseorang tolong keluarkan aku! Woy!"
Dor... Dor... Dor...
Jangan kaget, itu suara gedoran yang dibuat Neva. Wanita itu perlahan mundur ketika merasa seseorang membuka pintunya.
Neva berjengit kaget ketika melihat siapa yang kini berdiri di depannya. Seorang lelaki yang tampak tidak asing
"Hai Neva, kayanya udah lama banget semenjak kamu menghilang, kita ketemu lagi."
Neva mengernyit, "Memangnya kamu siapa?"
Lelaki itu terkekeh, "Menurutmu siapa? Apa kamu tidak sedikitpun mengingatku, ah aku jadi sedih nih."
Neva tak menggubris melainkan mencoba keluar dari kamar, hal itu juga tidak ditahan oleh lelaki tadi, namun dia mengikuti Neva dari belakang.
"Rumah ini sangat besar dan indah, siapa yang punya?" Tanya Neva tanpa sadar. Dia kagum melihat rumah sebesar ini, ditambah banyak furniture mewah dan antik.
Terdengar suara kekehan di belakangnya, hal itu membuat Neva refleks berbalik dan membuat lelaki tadi menghentikan langkahnya.
"Sepertinya kamu memang benar-benar lupa ingatan ya. Aku kira cuma hoax belaka, jadi aku tidak terlalu peduli. Baik, biarkan kepala menjelaskan setelah ini. Ikuti aku!"
Lelaki yang tadi berada di belakangnya, kini beralih menjadi pemandunya. Neva mengikuti dengan hati-hati.
Lelaki itu mengajaknya turun dan memasuki sebuah ruangan. Ruangan yang kembali membuat Neva harus memutar otak, kenapa dia bisa merasa begitu familiar dengan ini semua.
Ketika mereka berdua masuk kesana, Neva bisa melihat ada sekumpulan orang yang sepertinya menanti kedatangan Neva dan lelaki di depannya itu.
Ada satu gadis, dan tiga pria. Diantara tiga pria, ada pria paruh baya dengan tatapan tegas menatapnya. Neva juga merasa familiar dengan tatapan itu. Jadi sebenarnya, siapa semua orang yang membuatnya dilanda kebingungan ini?
"Neva Ardelia Malik." Suara tegas itu membuat Neva berdiri dengan tegap tanpa sadar, kemudian menatap balik si pemilik suara.
Ketika Neva menatap orang-orang yang berada di dalam ruangan yang sama dengannya, Mereka hanya diam dan menanti Neva untuk ingat.
Neva bahkan melihat seseorang yang begitu familiar dimatanya. Astaga! Itu bukannya?
"Faisal, apa yang kamu lakukan disini?"
Lelaki itu mengendikan bahunya, dan sedikit berekspresi menyesal untuk Neva. Karena bagaimanapun Neva ada disini karena dirinya.
"Apa yang terjadi! Tolong katakan, kalau tidak ingin katakan, maka saya akan pulang. Saya tidak bisa meninggalkan seseorang dirumah!" Tukas Neva kesal, dia benci dengan semua yang saat ini menatapnya seperti menatap orang linglung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Husband [END]
Roman d'amour"Kamu harus tanggung jawab!" "Kamu siapa?" "Aku istri kamu, masa kamu lupa?" "Buat makan aja saya susah, gimana mau punya istri?" Emang karena lagi apes, gak dapet setoran malah dapet istri dadakan. Imyourput present WARNING⚡ Inget ini Fiksi Start...