47. Mantan majikan

3.1K 498 44
                                    

Turut berbahagia sama kalian yang menunggu update ini huhu eh jangan lupa mampir di lapaknya sungchan sama doyoung eheheh...
Mungkin setelah ini agak ngaret lagi karena besok aktif kuliah, jadi jangan lupa follow akun sama kunjungan instagram ya😘

***

Sari menunduk dengan wajah lesu. Dia tidak berani menatap mata wanita paruh baya yang kini sedang duduk memperhatikannya dengan intens. Sepertinya ucapan wanita yang dia lihat kemarin malam adalah penyebabnya.

Bu Sanika menyuruhnya datang ke kantor. Lalu mengatakan kepada Sari bahwa saat ini dia bisa kembali mulai bekerja. Terlepas dia mengaku kalau dia istri Winwin atau bukan.

Sepasang kekasih memiliki ikatan yang hanya diketahui oleh mereka berdua. Lalu ucapan Neva membuat Bu Sanika tersadar akan satu hal.

Kemarin dia sudah membicarakannya dengan Winwin. Kalau dia akan membiarkan Winwin ingat dulu dengan kehidupan masa lalunya, terlepas ada Sari yang mengaku istrinya atau tidak.

"Ibu ragu dengan saya ya?"

"Bukan masalah ragu atau tidaknya, tapi saya tidak mungkin mengganggu kehidupan kamu. Sebelum Winwin yang bertindak sendiri, saya akan membebaskan kamu seperti gadis lain yang sedang bekerja pada umumnya."

"Maafkan kalau perilaku saya saat itu sangat tidak sopan. Saya hanya sensitif ketika menyangkut masalah Mas Winwin."

"Saya paham, terima kasih atas perhatian kamu pada Winwin. Namun sekarang saya tidak ingin masuk terlalu dalam pada hubungan kalian, terlepas Winwin sekarang belum mengingat siapa kamu dengan jelas."

Sari menganggukkan kepalanya, dia kembali ke tempatnya dengan perasaan marah. Dia tidak bisa bertemu dengan Mas Winwin.

Lalu kembali menjadi Sari yang menyedihkan. Seseorang menepuk bahunya, ketika Sari berbalik dia melihat Mas Dodit dengan tampang heran.

"Kenapa kamu baru masuk kerja sekarang? Terus baju kamu keren banget, mau kerja atau mau pesta?"

Sari mendengus malas, "ini hadiah dari Bu Sanika. Gimana, bagus kan?"

"Bagus banget, tapi ada angin apa tiba-tiba Bu Sanika mau kasi kamu hadiah tanpa kejelasan?"

Sari terdiam, dia tidak mungkin mengaku pada Mas Dodit. Jelas dia lebih mengenal Mas Winwin dari siapapun selama ini.

"Hadiah karena udah berbuat baik, lagian Mas Dodit kenapa kepo banget jadi orang. Mending sekarang balik kerja, mana tau banyak karyawan sini yang buat ulah di kamar mandi."

Dodit hanya mendengus sebal mendengar ucapan Sari. Kemudian pergi, melihat Dodit yang pergi begitu saja akhirnya Sari menghela nafas lega.

"Amnesia butuh waktu lama kan ya? Gak mungkin secepat itu dia akan ingat?"

Suara OST dari drama Indonesia layangan pisah terdengar. Neva mengenalnya karena menonton drama itu akhir-akhir ini. Mengisi kegabutan karena cuti bekerja.

Dia memilih beberapa barang yang dia butuhkan di supermarket. Kemudian mengambil kotak susu, sebelumnya Neva sudah pergi ke dokter kandungan kemarin, dan memang sedang mengandung.

Dokter menyarankan Neva untuk minum susu kehamilan, karena Ibu hamil butuh banyak kalsium dalam diri mereka.

Saat hendak mengambil sabun cair, dia tidak sengaja menyentuh tangan wanita yang juga akan mengambilnya, ketika wanita itu berbalik dia membulatkan mata terkejut.

"Mbak neva! Astaga, Mbak kemana aja sama Mas Winwin. Kalian berdua gak pernah dateng tau!" Suara nyaring itu membuat Neva terkekeh pelan.

"Ya gitu, lagi ada masalah sih. Makanya kita gak bisa datang berkunjung ke sana lagi."

Innocent Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang