Akhirnya bisa update lagi ... mungkin beberapa hari ini akan terus update winwin sih soalnya lagi bentar ending. Terus kita lanjutkan saja si Yasa yanh sudah berdebu. Pak Nata masih ditahan dulu walaupun lebih banyak debunya wkwk
***
Semenjak kejadian itu hidup mereka baik-baik saja walaupun Ibu, sapaan Neva juga untuk Ibu Sanika sebagai mertuanya, sibuk bolak-balik istana negara karena keadaan genting tentang pemilu untuk tahun depan. Entah apa permasalahannya Ibu Sanika juga tidak pernah menceritakan apa yang di lakukan atau dapatkan.
Apalagi ketika pemilu banyak yang mengusulkan kabinet dari periode sebelumnya selain perdana menteri bisa digeser. Nah itu dia alasan kenapa setiap bulan rumah ini ganti pelayan, mau lanjut periode dua yang prosesnya gak seringan itu.
Winwin juga mengikuti dengan begitu serius. Bahkan Neva gak akan pernah bisa ganggu Winwin kalau dia sudah mulai kuliah. Kandungan Neva juga udah masuk usia empat belas minggu dimana sudah mulai terlihat buncit dan efek sampingnya Neva jadi banyak makan akhir-akhir ini.
Hanya saja Neva terlalu bosan berada di rumah yang luas, tetangga yang jauh, dan parahnya lagi! Sekarang Winwin lagi kuliah online di ruang belajar, ruangan yang memang khusus untuk buku-buku dan tempat baca. Jadi Neva gak bisa ngajak Winwin ngobrol atau ngisengin Winwin.
Jujur dia lebih suka waktu di rumah sederhana milik Winwin. Di sana setidaknya ada banyak tetangga seperti Mbak Mina, atau bisa mengajak Andi dan Cesar untuk membantunya membersihkan halaman.
Kalau di sini, semua sudah dilakukan oleh pelayan. Mungkin sebagian orang memang menyukainya, tapi bagi Neva yang suka bergerak dan beraktivitas, diam saja lebih gak enak.
Neva iseng-iseng buat lewat ruang belajar, di sana dia melihat Winwin yang duduk dengan serius menatap layar laptop serta jari-jari lentiknya yang menekan keyboard dengan suara gemerutuk.
Neva gak bohong, Winwin setelah jadi kaya vibesnya udah gak mirip pria sederhana, malah semakin terlihat seperti seorang bangsawan. Dengan kacamata yang bertengger indah menambah kesan tampan dan maskulinnya.
"Permisi Nyonya."
Neva menoleh ketika salah satu asisten rumah tangga hendak mengepel bagian depan ruang belajar. Winwin yang mendengar sesuatu di depan sana segera menoleh dan tersenyum ketika melihat Neva yang berdiri kikuk karena ketahuan habis ngintipin Winwin.
"Sini, gak apa-apa kamu masuk aja."
"Udah selesai?"
"Tadi lagi nugas, tapi udah selesai kok tugasnya."
Neva tampak tersenyum sendu, "kamu keganggu ya tadi Mas?"
"Gak kok, mas justru pengen cepet selesai supaya bisa nemenin kamu."
Neva bisa melihat guratan lega yang terganba jelas ketika tatapan itu saling beradu. Winwin menyenderkan kepalanya di bahu Neva kemudian tangan kirinya mengelus dengan sayang perut Neva yang semakin membuncit.
"Udah besar aja ya dia, Mas kira waktu itu gak jadi."
"Gimana gak jadi, kalau digempur sampe su—-"
"Hussh, jangan dibongkar dong."
Neva terkekeh geli, "ya maaf mas, ketularan temen kamu sih yang kemarin dateng itu siapa sih namanya? Dodik ya," ucapnya.
"Dodit."
"Makanya jangan kebanyakan ngobrol sama beliau."
Kemarin Mas Dodit memang datang memberi ucapan selamat, sekaligus kaget dan heran mengetahui kejadian yang menimpa Winwin, bahkan menyangkut dengan Sari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Husband [END]
Romance"Kamu harus tanggung jawab!" "Kamu siapa?" "Aku istri kamu, masa kamu lupa?" "Buat makan aja saya susah, gimana mau punya istri?" Emang karena lagi apes, gak dapet setoran malah dapet istri dadakan. Imyourput present WARNING⚡ Inget ini Fiksi Start...