Halo~
Aku update lagi nih
Kalian suka sama ceritanya gak?Kalau suka mohon di komen bun. Tinggal ngetik motivasi aja, biar otak dan hati ini seneng wkwk
Mau lanjut lagi kan?
***
Winwin bingung sendiri pas dokternya malah nyaranin Winwin buat rawat jalan dirumah. Kata dokter yang menangani, kemungkinan pasien yang merupakan korban tabrak dari sepeda motor butut, Winwin. Punya penyakit amnesia.
Mau gak mau Winwin yang bertanggung jawab atas gadis itu. Winwin udah gak tau namanya, sekarang dia malah ngaku jadi istri Winwin.
Ketika dirinya melirik jam tangan berwarna emas yang sudah pecah setengah itu. Winwin dengan cepat bergegas, bahkan ketika dia bayar administrasi rumah sakit, Winwin biasanya akan lama menghitung uang. Tapi sekarang langsung pergi gitu aja.
"Kita mau kemana?" Tanya Gadis itu kebingungan.
Terutama ketika melihat Winwin yang hendak meninggalkannya didepan lobi rumah sakit. Gadis itu cemberut dan hendak mendekati Winwin, namun Winwin menahannya.
"Kamu jangan ikut saya, diem aja disini." Tukas Winwin.
Gadis itu hendak menangis, namun Winwin segera mengklarifikasinya sebelum dia membuat malu seperti tadi.
"Saya mau ambil motor diparkiran. Kebetulan parkiran rumah sakit jauh. Kamu kuat jalan, kalau memang mau ikut?"
Gadis itu segera menggeleng. Kemudian menuruti apa yang dikatakan oleh Winwin. Dia sepertinya harus mempercayai Winwin mulai saat ini.
Tak lama Winwin datang dengan motor butut kesayangannya. Motor dengan model vespa jaman dulu yang kalau berkendara pasti bunyinya ribut.
"Kita naik ini?" Tanya Gadis itu heran.
"Iya, kita naik ini. Gak mungkin kita naik kapal di darat kan?" Balas Winwin dengan ekspresi polosnya.
Gadis itu akhirnya menurut dan naik diatas motor. "Padahal kita kan punya mobil mas." Ujarnya penuh tanya.
Winwin tak menjawab, lebih tepatnya gak denger. Suara jalan yang ribut ditambah suara vespanya memungkinkan Winwin tidak mendengar apa yang dikatakan oleh gadis dibelakangnya itu.
Menelusuri jalanan kota yang semakin ramai semakin malam. Membuat gadis itu bertanya, tempat ini sangat asing. Tapi tak apa, yang penting bisa bersama dengan pria ini.
Mereka akhirnya sampai disebuah rumah sederhana. Rumahnya punya pager, halamannya cukup luas. Kalau masuk kerumah pun, kayanya bakalan luas kelihatannya.
Saat turun dari motor. Winwin sempat berpikir. "Kamu mau tinggal dirumah Mbak Mina gak?" Tanya Winwin.
Gadis itu mengernyit, "Mbak Mina siapa? Selingkuhan kamu?!" Tukas Gadis itu dengan pandangan terkejut.
"B-bukan! Maksud saya, kita kan belum menikah. Bagaimana kita bisa tinggal satu rumah?" Ujar Winwin.
Gadis itu menatap tak suka kearah Winwin, "Mas kamu kok gitu sih?! Masa gara-gara belum buka segel kamu langsung bilang kalau kita ini belum menikah?" Tukasnya.
Winwin kaget, langsung nyebut dia, "Astagfirullahaladzhim. Kamu jangan aneh-aneh dong. Saya nikah sama kamu kapan?" Tanya Winwin.
"Satu minggu yang lalu." Jawabnya mantap.
Winwin menggeleng, tak habis pikir. Kenapa dia bisa di pertemukan dengan gadis seperti ini.
"Gini denger ya dek, saya gak pernah nikah. Masih bujangan, kalau saya terima kamu dirumah karena kamu bukan siapa-siapa saya. Bukannya nanti timbul fitnah?" Gadis itu cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Husband [END]
Romance"Kamu harus tanggung jawab!" "Kamu siapa?" "Aku istri kamu, masa kamu lupa?" "Buat makan aja saya susah, gimana mau punya istri?" Emang karena lagi apes, gak dapet setoran malah dapet istri dadakan. Imyourput present WARNING⚡ Inget ini Fiksi Start...