27. Merasa Aneh

4.5K 546 8
                                    

Bismillah, Pagi-pagi aku update!

Aman kok dibaca, tidak menimbulkan sesuatu yang berbahaya wkwkw

Komentarnya jangan kasi kendor dong!

Ttd

Neva

***

Winwin tersadar dari tidur panjangnya. Dia sedikit merasa takut ketika mengingat bayang-bayang aneh, potongan kilas balik dari kejadian tempo hari.

Diliriknya kearah samping dengan cepat. Berharap kalau semua yang dia alami tadi hanya mimpi belaka. Benar saja, pria itu menghela nafas ketika melihat Neva yang saat ini masih terlelap dan berbaring menghadap dirinya.

"Tadi cuma mimpi," gumam Winwin kecil, dengan suara seraknya.

Bertepatan dengan itu, suara azan subuh berkumandang. Winwin segera bangkit dari ranjang. Setelah dia sadar dan berdiri, dia baru merasa kalau pakaiannya berbeda dengan pakaian yang kemarin dia gunakan.

Tapi kenapa Winwin gak merasa kalau dia pernah ganti baju, apalagi baju yang dia kenakan sekarang, adalah baju yang jarang dia gunakan.

Winwin kembali berbalik untuk melihat Neva. Wanita yang berstatus istrinya itu tertidur dengan lelap tanpa gangguan. Winwin menggeleng, dia pasti lupa, gak mungkin juga Neva yang gantiin baju dia.

Winwin tidak lupa untuk membangunkan Neva. Wanita itu terbangun dengan sendirinya, ketika Winwin mencoba menyentuh bahunya.

Winwin tersenyum melihat Neva yang duduk sembari mengucek pelan matanya.

Ketika mereka selesai menunaikan ibadah wajib mereka. Neva segera pergi ke dapur. Membuatkan sebuah sarapan yang bisa membuat tenaga Winwin betah sampai pulang kerja.

Neva yang sekarang tentu Neva yang berbeda. Dia sudah ingat semua tentang masa lalunya, tentang siapa dirinya, dan bagaimana dia bisa menikah dengan Winwin.

Namun Neva seakan-akan tidak menunjukan kalau dia berubah. Dia tetaplah Neva, hanya saja dia tidak bisa mengatakan pada Winwin apa yang terjadi sebenarnya, tugasnya yang harus dirahasiakan dan juga dia gak mau kalau Winwin tau yang sebenarnya, Winwin bisa aja ceraiin dia saat itu juga.

Neva gak mau pisah dari Winwin, kalau harus sembunyi-sembunyi Neva siap. Baru kali ini dia menemukan seorang pria pekerja keras yang bahkan tahan sama godaan perempuan, bener-bener pria yang setia.

"Mas win, nanti pulang jam berapa?" Tanya Neva sembari menyodorkan sebuah makanan yang biasa dia ketahui dengan omelet.

Winwin menoleh setelah sempat memasang sepatunya tadi, "Pulangnya agak maghrib, memangnya kenapa? Kamu butuh sesuatu?"

Neva tersenyum kemudian menggeleng, "Gak ada aku tanya aja, takut kalau Mas Win pulang kemaleman, aku kan sendirian disini."

Winwin terdiam, kemudian mengambil cangkir yang berisi teh hangat di dalamnya. Pria itu segera menyesap dengan ekspresi damai, kemudian teringat kejadian tadi malam.

"Nev, kamu tadi malam dimana?" Tanya Winwin.

Neva yang lagi fokus makan, hampir saja tersedak kalau dia gak segera berdehem dan mengambil segelas air putih.

"Aku gak kemana-mana kok, Mas tadi malam itu kecapean, pulang-pulang langsung baring di kasur. Tadi malam udah salat isya belum?" Neva mengalihkan pembicaraan.

"Mungkin iya, soalnya kantor habis ngadain pesta, jadi bersih-bersihnya harus ekstra."

Mendengar jawaban Winwin, Neva jadi sedih sendiri. Coba Winwin tau kalau Neva itu punya rumah layak huni dan benar-benar memuat fasilitas bagus di dalamnya.

Innocent Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang