Bab 39

23.3K 2.4K 83
                                    

Jaemin tak pernah melihat Jeno sekacau ini. Pakaian yang kusut, rambut berantakan namun tidak membuat ketampanannya berkurang. Ia tahu penyebab dari kacaunya Jeno saat ini.

Setelah Haechan memutuskan hubungannya dengan Jeno, Jaemin pun menjadi tempat dimana Jeno mengeluarkan keluh kesahnya selama ini. Sejak mereka berada di kelas yang sama, mereka semakin dekat layaknya sahabat.

Melihat Jeno yang uring-uringan membuat Jaemin ikut merasakannya. Ia tak ingin sahabatnya seperti ini. Namun ia tak bisa melakukan apapun selain menenangkan dan memberikan saran.

"Jadi sekarang apa lagi?" tanya Jaemin.

"Haechan hamil." kata Jeno pelan. Jaemin terkejut mendengar perkataan Jeno. Apakah anak dalam kandungan Haechan adalah anak Jeno? Memikirkan hal ini membuat hati Jaemin sedikit nyeri.

"Apakah itu anakmu?" tanya Jaemin hati-hati

"Bukan. Itu anak Mark."

"Apakah kau kecewa?" Jeno pun terdiam, tak menjawab pertanyaan Jaemin. Tentu saja Jeno kecewa, orang yang disayanginya berselingkuh dengan lelaki lain bahkan sampai hamil.

"Lalu apa yang membuatmu seperti ini? Tidak mungkin hanya itu saja kan?" Jaemin merasa bukan hanya itu saja yang membuat Jeno uring-uringan. Pasti ada hal lain yang terjadi.

"Tadi Haechan pingsan dirumahnya dan Hendery menghubungiku. Dia pikir aku masih kekasih Haechan. Aku pun langsung menuju rumah sakit."

"Kau khawatir?" Jeno mengangguk.

Jaemin menghela nafasnya pelan. Sudah ia duga, sepertinya Jeno memang masih mencintai Haechan. Bukannya ingin berharap, tapi apakah tidak ada ruang kecil di hati Jeno untuknya?

Sudah lama ia memendam perasaan ini pada Jeno sejak masih menyandang sebagai kekasih Haechan. Sejujurnya ia merasa bersalah karena menyukai kekasih orang lain, namun cinta tidak ada yang tahu.

Maka dari itu ia memendam perasaan ini tanpa Jeno tahu. Sejak mendengar cerita bahwa Jeno dan Haechan resmi putus, sedikit rasa senang muncul dalam benak Jaemin. Sepertinya ia masih ada kesempatan untuk mendekati Jeno. Namun sepertinya tidak, Jeno masih mencintai Haechan.

"Lalu apa yang terjadi?"

"Ternyata Haechan hamil, dokter bertanya siapa suami Haechan dan disaat yang sama aku datang. Aku mengaku sebagai suami Haechan dan itu anakku kepada semua orang." kata Jeno.

Jaemin tak menyangka bahwa Jeno akan berkorban sedemikian rupa untuk Haechan. "Tidak seharusnya kau mengaku seperti itu, Jen. Itu anak Mark, kau tidak berhak melakukan hal seperti itu."

"Apakah aku salah?" tanya Jeno sambil menatap Jaemin. Jaemin pun mengangguk.

"Sebenarnya niatmu baik Jen, membantu Haechan. Namun kau harus ingat bahwa itu adalah anak Mark, bisa saja Mark akan bertanggung jawab dan menginginkan Haechan dan anaknya. Kau tidak bisa merebutnya begitu saja."

"Tapi Mark merebut Haechan dariku! Aku ingin mendapatkannya kembali!" kata Jeno tegas.

"Jika kau melakukan hal yang sama, kau sama jahatnya dengan mereka. Mungkin kau lebih jahat karena telah memisahkan anak dari ayahnya. Seperti yang kau bilang, jika Haechan sudah tidak mencintaimu kan? Jadi apa lagi yang ingin kau pertahankan?"

Jeno pun terdiam mendengar ucapan Jaemin. Ia benar, ia akan lebih jahat jika memisahkan Mark dari anaknya. Jeno tidak sejahat itu. Ia orang yang baik.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Bilang kepada orang tua Haechan hal yang sebenarnya bahwa kau bukan ayah dari anak yang dikandung Haechan. Jelaskan semua kebenaran itu, Jen." kata Jaemin sambil mengelus punggung Jeno yang tampak bergetar.

Jeno menangis.

"Hei tampan, menangislah. Jangan ditahan, tak selamanya menangis menandakan kau lemah."

Seolah dihipnotis, tangisan Jeno semakin keras. Ia mengeluarkan keluh kesahnya di hadapan Jaemin. Dengan sigap, Jaemin pun memeluk Jeno sambil menenangkannya.

"Jeno, ku harap kau coba mengikhlaskan Haechan. Masih ada orang yang lebih pantas untukmu. Aku ingin melihatmu bahagia. Mari buka lembaran baru."

Jaemin benar, ia harus mencoba melupakan Haechan.

"Maukah kau membantuku?"

"Ya, tentu saja."

-tbc-

Masalah nomin sudah selesai, jadi tinggal markhyuck, reaksi johnten dan jaeyong nihh

Sepertinya tanda-tanda ending sudah dekat...

MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang