Perkataan Haechan sungguh membuat Mark jengah. Ia sungguh tak mengerti jalan pikiran lelaki manis itu. Bisa-bisanya ia menggoda lelaki lain padahal ia sudah mempunyai kekasih sesempurna Lee Jeno.
Mark tak menampik bahwa Jeno tampan dan dari keluarga yang terpandang. Sifat ramah dan penyayang juga menjadi nilai plus bagi Jeno. Sebenarnya Mark jauh lebih tampan dan kaya dari Jeno, namun perbedaan mereka bisa dilihat dari wataknya.
Mark adalah orang yang tertutup dan terkesan cuek kepada semua orang termasuk orang tuanya. Namun dibalik itu semua ia sangat menyayangi orang tuanya.
"Persetan dengan itu! Cepat lepaskan aku!" kata Mark kesal.
Haechan menatap Mark dengan pandangan sensualnya. Ia sangat senang menggoda lelaki itu.
"Tidak akan, kecuali kau mau mengajariku." kata Haechan tetap memaksa Mark.
Pada akhirnya Mark harus mengalah. Ia menghela nafas kasar. "Baiklah. Aku akan mengajarimu."
Haechan terkejut mendengar jawaban dari Mark. Ia sangat senang akhirnya Mark mau membantunya. Ia pun memeluk Mark erat. Tubuh mereka semakin dekat dan bergesekan satu sama lain.
Ah, sepertinya Mark harus mulai mengendalikan hasratnya jika berdekatan dengan Haechan. Sungguh menyiksanya. Ia juga lelaki yang memiliki hasrat seksual yang harus dipenuhi jika dirangsang terus menerus.
"Bisakah kau melepaskanku sekarang?" kata Mark datar. Pipi Haechan bersemu merah, ia pun melepaskan pelukannya.
Ah, sungguh lelaki itu manis.
"Sebaiknya kau pulang, aku akan segera menutup perpustakaan ini." kata Mark sambil membereskan buku yang tersisa.
"Um, Mark.." cicit Haechan lagi. Sungguh, ingin sekali Mark menyumpal bibir lelaki disebelahnya ini menggunakan bibirnya agar tidak berisik. Sangat menganggu! Mark benci kegaduhan.
"Apa lagi!" bentak Mark, kesabarannya sudah melebihi batasannya.
Haechan menatap Mark dan tersenyum manis. "Bolehkan aku meninap dirumahmu? Nanti kita mulai sesi belajarnya." katanya sambil memohon.
"Atas dasar apa aku harus mengijinkanmu boleh menginap ditempatku? Keluargamu bangkrut? Rumahmu disita sehingga kau mengemis agar bisa menginap dirumahku?" kata Mark tajam. Jangan salahkan Mark berkata demikian karena ia sudah sangat risih dengan kehadiran Haechan sedari tadi.
"Ihh! Kenapa perkataanmu kasar sekali sih! Orang tuaku sedang tidak ada dirumah, mereka dinas keluar kota dan juga besok aku juga harus latihan soal statistik sebelum ujian ulang. Apalagi kapasitas otakku begitu minim jika harus belajar statistik dalam waktu singkat. Bagaimana? Apakah alasanku diterima?" kata Haechan tersenyum sambil memamerkan giginya.
"Baiklah. Kau tunggu saja diluar, aku akan membereskan ini terlebih dahulu." kata Mark pasrah.
"Sampai nanti Markeu.." ia mencium bibir Mark cepat dan langsung berlari menuju pintu keluar.
"Sungguh ingin bermain-main denganku ya manis?" kekeh Mark pelan. Ia mengusap sisa ciuman tadu dengan jempolnya dan menghisapnya.
"Hm, rasa stroberi."
Disisi lain, Haechan sudah duduk didepan perpustakaan dan mengambil ponselnya.
Ia mengetikkan sebuah pesan pada mamanya.
Queen of Cabe a.k.a Mom!
Mama 10 !!
Echan nginep dirumah
temen ya!Dasar anak kurang ajar!
Dirumah siapa?Dirumah Mark
Selingkuhan kamu?
Jeno mau kamu kemanain?
Siapa yang ngajarin
kayak gitu?
Anak siapa sih kamu?
Heran deh.Ya anak mama lah (:
Ingat ma..Apaan?
Buah tak jatuh dari
pohonnya.
Like mother like son.
HAHAHAGAUSAH PULANG!
MAMAH KUNCI PINTU!
BYE!!!!Lafyu Ma 10💚
Lafyu tu bear💚
Haechan terkekeh membaca percakapan singkatnya dengan sang mama. Oh ya, asal kalian tau, Haechan adalah anak kedua dari Johnny dan Chittaphon atau biasa dipanggil Ten. Kakak Haechan bernama Hendery yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di China.
Sebenarnya Haechan berbohong mengenai orang tuanya yang pergi keluar kota, padahal orang tuanya sedang santai-santai dirumah.
Itu hanya alibi agar Haechan bisa semakin dekat dengan tujuannya, yaitu membuat Mark berada didalamnya.
Ah, ia sangat tidak sabar!
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE AND MORE [MARKHYUCK]
Fanfictionyou don't say more, more and more. WARNING⚠️🔞🌚