Bab 31

33K 3K 649
                                    

Suasana koridor sekolah terlihat ricuh. Banyak pria dan wanita menatap iri pasangan fenomenal yang sedang melintas mesra dihadapan mereka. Siapa lagi kalau bukan Lee Jeno dan Lee Haechan.

Para wanita menjerit saat Jeno mengusap surai lembut milik kekasihnya. Memang pasangan muda ini membuat iri semua orang.

Jeno mengantarkan Haechan ke kelasnya. Haechan berani bersumpah tidak ada yang bisa mengalahkan Jenp dengan kebucinannya ini.

"Sayang, belajar yang rajin ya. Jangan tidur dikelas." kata Jeno sambil tersenyum manis hingga matanya hanya terlihat garis melengkung.

"Uh, aku bukan anak kecil lagi sampai disuruh kayak gitu." kata Haechan sambil mengucutkan bibirnya kesal. Pemandangan ini cukup membuat Jeno dan para dominan lain gemas dengan tingkah laku Haechan.

"Coba aja Haechan belum ada pawangnya, udah gue gebet dia." bisik Minho kepada Bang Chan.

"Manis banget, ngegemesin lagi. Tapi sayang udah ada penjaga. Pawangnya macam Jeno sih, kalau kata tukang parkir sih, mundur." balas Bang Chan. Minho pun mengiyakan perkataan temannya.

"Cepat sana masuk, sudah mau bel tuh. Semangat sayang!" diciumnya bibir Haechan. Setelah itu, Jeno pun pergi ke kelasnya juga.

"Gila, pagi-pagi udah berbuat maksiat lo, Chan." kata Yeri sambil memakan kripik kentang milik Somi.

"Iri bilang bos." kata Haechan. Ia pun mengambil kripik kentang yang dibawa Yeri.

"Eh-eh, itu kripik punya gue anjing. Kok kalian yang makan sih! Kayak gak dikasih makan aje lo lo pada dirumah. Miskin lo?" kata Somi kesal.

"Mulut lo anjing. Astagfirullah, kamu itu berdosa banget." kata Felix yang juga ikutan makan kripik milik Somi.

"Pagi-pagi udah bacot banget kalian. Nih, gue ada yang baru dong." kata Haechan sambil memamerkan kalung yang diberikan Jeno padanya.

"Heleh, paling imitasi tuh. Dibawa mandi sekali aja, warnanya langsung hitam." kata Yeri.

"Heeh, mana mampu lo beli gituan, ya kecuali lo ngelonte dulu sih mungkin bisa." Sumpah, bibirnya Somi rasanya pengen Haechan sumpel pakai sepatu miliknya, kotor bener.

Plakkk

"Filter dikit napa mulut lo! Lonte kok teriak lonte lo." balas Haechan.

"Tuhan, kenapa gue bisa temenan sam makhluk titisan dakjal semua sih? Heran deh." kata Felix.

"Macem lo gak kayak dakjal aja. Emang dari siapa tuh kalung,Chan?" tanya Somi.

"Jeno dong!"

"Bucin bener tuh orang, heran." kata Felix.

Tak lama kemudian, teman segenknya yaitu Daehwi datang dengan membawa sebuah surat.

"Baru dateng lo? Untung aja kaga telat." kata Yeri.

"Biasalah, si om kalau main sampai subuh, jadi telat bangun. Apalagi nih ya, ternyata pas gue bangun anunya masih ngeganjel dilubang gue. Ngilu anjir, pagi-pagi udah tegang lagi." kata Daehwi blak-blakan.

Jangan herang, geng Haechan ini memang binal dan mulutnya kotor semua. Geng yang beranggotakan Haechan, Yeri, Somi, Felix dan Daehwi ini benar-benar bikin orang pengen tutup kuping kalau denger bacotannya.

Untuk Daehwi, ia mempunyai kekasih beda 10 tahun, jangan heran kalau dia panggil Om. Oh ya, Daehwi juga sudah di unboxing oleh si Om, jadi bebas buat ewe everyday and everywhere.

Kalau untuk Yeri dan Somi mereka masih mencari tambatan hati alias jomblo, tapi ewe tetap lancar ya gengs. Biasalah one night stand. Untuk Felix sendiri dia juga sudah punya kekasih hati.

"Terus lo ladenin tadi? Sampai lo hampir telat?" kata Felix kaget. Daehwi pun mengangguk.

"Oh ya Chan, tadi ada orang yang nitip surat buat lo. Nih." kata Daehwi sambil memberikannya pada Haechan.

"Dari siapa?" tanyanya bingung.

"Gak tau. Yuk duduk, guru udah mau masuk nih." Akhirnya mereka pun duduk ditempat masing-masing.

Haechan membuka surat tersebut dan membaca isinya,

Kau yang bermain api dan kau juga yang akan terbakar. Tunggu saja Lee Haechan.

Itulah pesan yang tersampaikan dari surat tersebut. Sungguh aneh, apa maksud dari surat tersebut? Haechan bingung dibuatnya. Ia pun menyengit pelan. Siapa kira-kira pengirimnya..

Haechan akhirnya tak ambil pusing dan menyimpan surat tersebut di tas miliknya. Tak lama, suara notifikasi dari ponselnya pun terdengar. Ia pun memeriksanya.

Istirahat nanti kita bertemu ditoilet diujung sekolah. Tidak ada penolakan, sayang.

-Mark Lee

Oh shit! Apalagi sekarang! Tuhan, selamatkanlah Haechan.

-tbc-

Asupan tengah malam..

Siapa tim gercep?

MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang