Bab 22

33.6K 3.2K 852
                                    

Hari ini matahari tampak begitu terik, sehingga membuat lelaki tampan yang sedang mencoba menelepon kekasihnya pun merenggut kesal.

"Kok tidak diangkat ya? Rumahnya juga terkunci, mungkin pergi kali." kata lelaki itu sambil mematikan ponselnya. 

Lelaki tampan itu adalah Lee Jeno. Ia sedari tadi menunggu didepan rumah Haechan, tetapi sang kekasih tidak muncul juga, padahal niatnya ingin mengajak Haechan jalan - jalan karena hari ini tampak cerah. Tetapi ia sepertinya harus mengurungkan niatnya.

"Lebih baik aku beli es krim saja, hari ini sangat panas." kata Jeno.

Ia segera menaiki mobilnya dan menuju kedai es krim yang baru buka beberapa hari lalu. Baru buka saja pengunjungnya ramai sekali yang datang. Jadi Jeno yang penasaran eenak apa sih es krim yang dijual disini memutuskan untuk masuk ke kedai tersebut.

Saat memasuki kedai tersebut, ia melihat lelaki manis yang sedang melayani pelanggan. Ia mengenal orang itu, dia adalah Na Jaemin, teman sebangkunya.

"Nana!" panggil Jeno. Jaemin yang sedang mengambil es krim untuk pelanggannya pun menoleh.

"Jeno? Ah sebentar Jen, aku mengambilkan es krim ini dulu kepada pelangganku. Jeno pun mengangguk. Ia akhirnya duduk di kursi yang disediakan disana. Tak lama, Jaemin menghampiri Jeno.

"Hei Jen." sapa Jaemin.

"Hei. Kau bekerja disini?" tanya Jeno.

"Aku pemilik kedai ini. Oh ya, kau mau pesan es krim apa? Gratis deh." kata Jaemin sambil tersenyum manis. Jeno sempat terpesona dengan senyuman manis Jaemin.

Ingat Jen, kau sudah punya Haechan.

"Beneran gratis? Hehe. Yang paling enak deh. Asal jangan almond, aku tidak suka. Kalau bisa banyakin ya, hehehe. " jawab Jeno. Begini nih kalau udah dikasih hati malah minta jantung. Emang ya kaga ada akhlak udah dikasih gratis malah banyak maunya.

"Hahaha, iya Jen. Aku buatin dulu ya." kata Jaemin. Ia pun pergi mengambilkan pesanan Jeno.

Menurut Jeno, Jaemin adalah lelaki yang manis dan juga ramah. Ia senang jika berbincang dengan lelaki itu. Rasanya nyaman dan obrolannya pun nyambung.

Biasanya saat disekolah, Jeno dan Jaemin seperti sahabat yang sudah kenal lama, padahal mereka baru kenal setelah Jaemin pidah ke kelasnya. Mereka benar - benar klop.

Setelah pertemuan Jaemin dan Haechan saat kesalahpahaman itu, dan mengetahui fakta bahwa Jaemin sudah memiliki kekasih, Haechan tidak terlalu mempermasalahkan Jaemin lagi, tetapi kadang pernah cemburu sedikit.

Apalagi pas Jeno sedang belajar berdua dengan Jaemin, soalnya mereka dapat tugas kelompok berduan. Tetapi Haechan kesal melihat kedekatan mereka. Terlalu akrab.

Jeno lelaki tampan, memiliki otot lengan yang luar biasa, Jaemin lelaki manis dengan senyum yang menawan. Ah, coba saja Jeno tidak memiliki Haechan dan Jaemin tidak memiliki kekasih, pasti mereka akan cocok jika disandingkan.

Hahaha, sudah pada ngegas belum buat ngeship NOMIN? Hahaha.

Akhirnya pesanan Jeno datang. "Ini Jen es krim mu." kata Jaemin. Tak lupa ia juga membawa es krim untuk dirinya sendiri.

"Terima kasih na. Ku baru tahu kalau kau mempunyai kedai es krim ini." kata Jeno sambil memakan es krimnya.

"Kau tidak pernah bertanya sih. Diotakmu kan cuma ada Haechan, Haechan dan Haechan." cibir Jaemin.

Sejak pertemuan pertama mereka, Jaemin agak kesal dengan Haechan karena telah menuduhnya ingin merebut Jeno darinya. Padahal kan niatnya ia hanya ingin berteman dengan Jeno, apalagi mereka teman sebangku.

Sampai akhirnya Jaemin berbohong dan bilang pada Haechan bahwa dia sudah mempunyai kekasih. Aslinya ia masih sendiri dari lahir alias jomblo ting-ting.

"Hahaha, tau saja kau. Tapi es krim mu benar -benar enak! Aku menyukainya!" kata Jeno. Ia tersenyum sehingga mata sipitnya pun terlihat. Jaemin sangat menyukai mata sipit milik Jeno itu, apalagi dengan tahi lalat yang membuatnya semakin sexy.

"Itu resepku sendiri lho! Setelah aku lulus SMA, mungkin aku akan menjalankan bisnis ini atau sambil kuliah. Entahlah, aku bingung." kata Jaemin terlihat murung.

Jeno yang melihat Jaemin sedih pun menepuk pundak lelaki manis itu pelan.

"Apapun yang akan kau pilih, aku akan selalu mendukungmu, Na." Jaemin yang mendengar kata - kata Jeno pun tersenyum simpul.

"Terima kasih, Jen."

"Hm, oh ya apakah kau mengurus kedaimu sendirian?" tanya Jeno.

"Aku hanya berdua dengan saudaraku. Itu dia, namanya Minhee." kata Jaemin sambil menunjuk saudaranya, Minhee.

"Pantas saja kalian mirip! Astaga ternyata kalian saudara." Jeno mendengar ucapan Jaemin pun kaget dibuatnya.

"Dia saudara kembarku."

"WOW! KAU PUNYA KEMBARAN?" pekik Jeno.

Plakk

Tangan mulus Jaemin memukul lengan Jeno keras. "Jangan norak! Kau membuatku malu tahu!"

Jeno hanya terkekeh. Ia tak menyangka bahwa Jaemin itu memiliki saudara kembar. Ia semakin tertarik dengan kehidupan Jaemin. Ia penasaran dengan teman sebangkunya disekolah ini.

"Ah, boleh aku membantumu dikedai hari ini? Sebenarnya aku bingung harus melakukan apa. Haechan sepertinya sedang pergi dengan keluarganya, boleh ya? Daripada aku menganggur tidak jelas." kata Jeno memohon.

Jaemin berpikir sejenak. Dia rasa dengan Jeno membantunya, dia dan Minhee akan merasa terbantu. "Lalu untuk bayarannya bagaimana?"

"Bayar aku dengan es krim!" kata Jeno. Jaemin langsung mengangguk dan tertawa sambil memukul lengan Jeno.

Kebiasaan...

"Baiklah! Mari mulai bekerja!" kata Jaemin bersemangat.

Akhirnya Jeno pun membantu Jaemin dan Minhee di kedai es krim tersebut. Jeno tidak tahu saja kelakuan kekasihnya hari ini diatap sekolah dengan..

Mark Lee, si ketua kedisiplinan sekolahnya.

-tbc-
Nih, aku double update karena melanggar janjiku yang bilang kemarin up more and more (:

Part nomin nih guys...


MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang