Suasana diruang makan keluarga Haechan pun sunyi, tidak seperti biasanya. Suasana terlihat mencekam karena kepala keluarga sedang berada dalam mood yang tidak bagus.
Mengapa demikian? Karena Johnny telah ditipu oleh orang kepercayaannya sendiri. Orang itu telah mengambil puluhan juta uang perusahaan milik Johnny.
Sialan memang orang itu, padahal Johnny sudah baik dengannya, sudah mau menerimanya menjadi karyawan, bahkan saat ulang tahun orang tersebut, tak segan - segan Johnny menghadiahkan sebuah mobil karena kerja kerasnya yang patut diancungi jempol
Ternyata eh ternyata, nasib buruk telah menimpa ayah Haechan, ia dikhianati oleh lelaki itu. Jangan pikir Johnny diam saja, ia bahkan sudah melaporkan lelaki itu ke polisi. Namun masalahnya adalah perusahaannya sekarang membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Ten yang melihat suaminya tegang dan tersulu emosi pun memeluk Johnny. "Sayang, jangan emosi ya. Kita cari jalan keluar sama - sama." kata Ten sambil mengelus pundak Johnny.
Helaan nafas terdengar "Bagaimana aku tidak emosi sayang! Lelaki bajingan itu telah mengkhianatiku! Padahal aku sudah berbaik hati padanya! Tega - teganya dia menusukku dari belakang." kata Johnny menggebu - gebu.
"Kira - kira apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki semuanya?" tanya Ten.
"Kita butuh suntikan dana dari perusahaan yang lebih besar dari milik kita." kata Johnny sambil mengusak rambutnya.
"Bagaimana kalau kita meminta tolong pada Jaehyun dan Taeyong? Sepertinya mereka bisa membantu kita, sayang." usul Ten.
Johnny yang mendengar usul sang istri pun menggangguk pelan. "Tetapi apakah mereka mau menolong kita? Sudah lama kita tidak bertemu dengan mereka." kata Johnny.
Ia takut jika Jaehyun dan Taeyong tidak mau membantu mereka. Huft, Johnny tidak ingin keluarganya terkena imbas dari masalah ini.
"Kita coba saja dulu, aku akan menghubungi Taeyong agar mau membantu kita. Kamu juga harus bertemu dengan Jaehyun ya?" kata Ten sambil meyakinkan sang suami. Johnny pun mengangguk.
"Terima kasih sayang, sudah selalu ada disisiku dalam keadaan apapun. Aku mencintaimu."
"Sudah jelaslah, dasar bodoh! Buat aoa aku menikah denganmu jika hanya untuk bersenang - senang saja? Aku juga sangat mencintaimu!" kata Ten sambil memeluk suaminya erat.
Membuat orang lain iri sana!
Itulah yang dirasakan Haechan saat ini. Ia berada dibalik tembok dekat dapur. Ia juga mendengar percakapan kedua orang tuanya. Saat ini perusahaan milik ayahnya sedang dalam masalah dan ingin meminta bantuan pada Jaehyun, ayah Mark untuk menyuntikkan dana demi menyelamatkan perusahaan milik keluarganya.
Haechan juga ingin membantu orang tuanya! Apa ia meminta bantuan Mark saja? Ayahnya juga pernah bilanh bahwa Mark turut andil dalam mengurus perusahaan ayahnya. Ia harus meminta bantuan Mark!
Haechan pun kembali ke kamarnya dan segera menelepon Mark.
"Hallo?"
"Mark! Bisa kita bertemu malam ini?" kata Haechan. Tak tahu saja bahwa apapun yang berhubungan dengan Mark, hati Haechan berdebar tak menentu.
"Hm, sekarang pukul 9 malam. Tidak masalah jika kita bertemu? Orang tuamu bagaimana?" tanya Mark diseberang sana. Gini -gini Mark perhatian juga, takut dimarah orang tua Haechan ngajak pergi anak orang malam - malam.
Eleh, sok sokan takut dimarah gara -gara ngajak keluar anak orang, gak sadar diri apa lu udah ngebobolin anak orang, dude (:
Coba - coba terus keenakan lagi lu, mau nambah macem di warteg (:
"Huh, bagaimana ya.. lewat telepon tidak masalah?" kata Haechan ragu, ia takut jika Mark menolak permintaanya.
"Ada apa, hm? Coba ceritakan padaku."
"Tadi aku mendengar percakapan orang tuaku, papa bilang perusahaannya sedang ada masalah keuangan yang cukup serius."
"Ah, aku mendapat kabarnya tadi. Papaku juga mengatakan hal yang sama. Orang kepercayaannya membawa kabur uang perusahaan papamu." kata Mark diseberang sana.
"Benar, aku sedih melihat Papa dan Mama bersedih seperti itu. Aku ingin sekali membantu mereka." kata Haechan murung. Mark yang sadar Haechan akan menangis pun ingin menolong sang kekasih.
"Jangan menangis, sayang. Kau sudah berjanji bukan?"
"Kok tahu sih aku ingin menangis? Huh! Tapi aku sedih Mark karena tidak bisa membantu Papaku. Aku ingin sekali membantunya."
"Aku akan meminta papaku untuk membantu perusahaan papamu, bagaimana? Sebenarnya itu perusahaan yang akan diwariskan kepadaku, jadi tidak masalah menurutku." kata Mark.
Haechan senang bukan main! Mark sungguh peka sekali! Padahal Haechan belum sampai ke intinya, tetapi Mark cepat menangkapnya. Sayang Mark banyak -banyak deh!
"Serius? Kau tidak bercanda kan, Mark?" tanya Haechan memastikan.
"Iya sayang. Aku serius. Besok aku akan bertemu dengan Papamu untuk mengurus semuanya. Kau jangan bersedih lagi ya?"
"SAYANG MARKEU BANYAK - BANYAK! ECHANIE GAK AKAN SEDIH LAGI! POKOKNYA LOVE YOU SO MUCH!" teriak Haechan kesenangan.
Mark pun senang melihat jika kekasihnya tidak bersedih lagi. Selain itu, ini kesempatan yang bagus bukan untuk menarik perhatian calon mertuanya? Hehehe.
Cara ampuh mendapatkan hati calon ayah mertua jika ingin hubungan kalian direstui yaitu dengan cara kalian harus sekaya, seganteng, sekeren, sepintar Mark Lee.
Sekian.
"Love you too. Jika ada masalah jangan sungkan bercerita padaku ya? Aku juga ingin membantu sebisaku. Aku tak ingin kau terbebani sendirian. Kita adalah sepasang kekasih, jadilah terbuka sayang."
"Iyaa Markeu, Echanie janji akan terbuka! Selalu curhat sama Markeu!"
"Sudah malam, kau harus tidur."
"Masih jam 10 ih." kata Haechan merenggut kesal.
"Jangan membantah. Tidur sekarang!" kata Mark tegas. Ia tahi bahwa besok Haechan harus bangun pagi karena ada piket dikelas.
"Huhuhu, iya deh iya. Sekarang aku tirur. Terima kasih ya Mark sudah mau membantuku."
"Tidak masalah sayang. Apapun untukmu."
-tbc-
Fix besok ga bisa up gara - gara persiapan praktek );
Jadi up nya sekarang,huhuhu.
Semoga kalian suka deh, selamat menikmati! Jangan lupa komen yang banyak!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE AND MORE [MARKHYUCK]
Fanfictionyou don't say more, more and more. WARNING⚠️🔞🌚