Bab 27

29.3K 3K 429
                                    

Langit yang sudah menggelap dengan ribuah bintang yang menghiasinya membuat suasana semakin panas. Saat ini Mark sedang berada di tempat dimana ia balapan dengan teman - temannya. Jangan lupakan fakta bahwa Mark itu adalah ketua genk motor.

"Mark, pertandingan sudah hampir mulai, kau bisa siap-siap sekarang." kata Lucas.

Lucas adalah teman segenk Mark. Mereka berdua yang membentuk sebuah genk motor hingga bertahan sampai saat ini.

Mata Mark mengedarkan pandangannya ke segala arah, mencari sosok yang ia tunggu sedari tadi, 'kekasihnya', Lee Haechan. Ia menghela nafas kasar.

"Hm, baiklah aku akan bersiap sekarang. Siapa lawanku saat ini?" tanya Mark datar.

"Kau tahu Eric? Dialah orangnya." jawab Lucas.

"Ketua genk Rider?" tanya Mark. Lucas pun mengangguk.

"Kau harus berhati-hati dengannya, Mark. Ia akan berbuat apapun untuk menang, walaupun dengan cara curang sekalipun. Aku pernah mendengar bahwa dia membuat lawannya patah tulang  saat balapan." setelah mengatakan hal itu, Lucas menepuk bahu Mark pelan.

"Thanks, Luke."

"Aku duluan, ingat pesanku." Lucas meninggalkan Mark sendirian, sedangkan Mark masih tetap menunggu kedatangan Haechan. Ah sepertinya dia tidak akan datang, pikir Mark.

Untuk apa aku berharap banyak? Aku bukanlah siapa - siapa baginya.

Saat Mark membalikkan badannya, tiba - tiba ada seseorang yang memanggil namanya.

"Mark Lee," ia pun menoleh ke arah sumber suara. Alis Mark menyengit pelan. Ia menatap lelaki yang memanggil namanya.

"Aku Eric, yang akan memenangkan balapan kali ini." kata lelaki yang bernama Eric  dengan percaya diri. Mark tersenyum remeh.

"Ku harap kau tidak akan malu dan kecewa melihat hasilnya nanti." kata Mark datar. Tangan Eric mengepal keras, ia menggeram marah.

"Cih, sombong sekali kau. Aku pasti akan memenangkan balapan ini. Siapkan liang kuburmu, Mark." Setelah mengatakan itu, Eric meninggalkan Mark sendirian. Ia harus bersiap - siap sekarang, ia tak ingin kalah melawan rivalnya kali ini.

***

Haechan saat ini sedang bimbang, ia telah membaca pesan yang dikirimkan oleh Mark padanya. Bagaimana ini? Hari ini ia sudah ada janji dengan Jeno untuk pergi berbelanja.

"Oh shit, aku benar - benar bimbang sekarang. Aku harus memilih yang mana? Huaaa!" kata Haechan sambil meremas rambutnya kasar.

Ia menatap jam dinding diatas, waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 dan tinggal 30 menit lagi ia harus sudah memutuskannya.

"Apa aku batalkan saja janji dengan Jeno dan tidak datang ke pertandingannya Mark? Biar impas." pikir Haechan.

"Argh!! Tahu akan serumit ini, aku tidak akan bermain api dengan Mark! Punya kekasih satu saja repot, apalagi dua!

Dasar Haechan maruk!

***

Penonton sudah ramai dipinggir arena balapan. Mereka mendukung andalannya masing - masing. Mark yang sudah bersiap dibelakang garis start dengan motor kesayangannya menatap jalanan yang akan dilintasinya nanti.

"Siapkan kekalahanmu, Mark." ejek Eric yang berada disebelah Mark dengan motornya juga.

"Dalam mimpimu."

Mata Mark melihat ke arah penonton dan ia menemukan seseorang yang ia kenal. Matanya ia fokuskan lagi, dia datang?

Pandangan Mark dan Haechan bertemu, senyuman manis khas milik Haechan diberikannya pada Mark sambil memberikan ekspresi yang menggoda dengan menggigit bibir bawahnya.

Dasar binal!

Seringaian muncul dari bibir Mark. Ah, sepertinya ia harus meminta hadiah kepada lelaki manis itu jika ia memenangkan pertandingan kali ini.

Mark junior sangat merindukan sarangnya yang hangat.

Akhirnya pertandingan pun dimulai. Bendera sudah diangkat ke atas membuat Mark dan Eric menancapkan gas-nya. Pertarungan sengit yang mereka lalukan benar - benar beresiko.

Saat ini Mark memimpin sedangkan Eric berada dibelakangnya. Eric menggeram kesal, tak bisa dibiarkan ia tak boleh kalah melawan Mark!

Ia menancapkan gas nya saat berada ditikungan dan posisi saat itu Mark sedang menikung juga. Hampir saja Mark terjatuh dari motornya. Saat ini Eric yang mencapai posisi pertama. Si brengsek Eric mulai bermaim curang.

Garis finish sudah mulai terlihat. Mark pun tersenyum licik. Saat Eric mulai lengah, ia menyalip sang rival dan akhirnya memenangkan balapan hari ini.

Haechan yang sudah was - was pun akhirnya tersenyum lega. Mark selamat tanpa ada cacat sedikitpun. Untung saja Mark menang, jika kalah ia tidak akan pernah mau lagi pergi ke tempat ini. Mana sudi!

Mark membuka helm dan memberikannya pada Lucas. "Congrats, Mark! Akhirnya kau menang melawan orang sok itu." kata Lucas sambil menyalami Mark.

"Thanks! Dia memang pantas untuk kalah." kata Mark. Ia mencari keberadaan Haechan, dimana kekasih manisnya itu?

Matanya menangkap sosok manis yang sedang duduk ditrotoar sambil memakan coklat. Ah, menggemaskan sekali! Ia pun menghampiri Haechan. Saat sudah dihadapan Haechan, Mark pun menyamakan posisinya.

"Sedang apa disini, hm?" tanya Mark sambil mengusap ujung bibir Haechan yang terkena coklat.

"Aku menunggumu." kata Haechan sambil menatap Mark lekat.

"Aku kira kau tak akan datang. Terima kasih sudah kemari, sayang." Mark mencium bibir Haechan lembut. Dilumatnya bibir bawah Haechan yang berisi sisa - sisa coklat yang menempel. Rasanya manis.

"Huh, kita sedang diluar tahu! Seenaknya main cium saja! Dasar mesum!" gerutu Haechan sambil memeluk leher Mark. Ia mendusal diperpotongan leher milik Mark.

Nafas hangat yang berhembus Mark rasakan, kecupan pelan tepat dilehernya hingga disesapnya keras oleh Haechan.

Tolong jelaskan sebenarnya siapa yang mesum disini?

"Ahh, sayang jangan menggodaku..." kata Mark serak.

"Kalau tetap menggoda daddy bagaimana, eum?" kata Haechan polos.

"Kau akan mendapatkan hukuman." kata Mark menyeringai pelan. Haechan pun semakin semangat.

"Hukum aku, daddy!"

-tbc-

Maapkan ya guys, moma baru up soalny disibukkan praktek dari kampus dan juga abis praktek moma sakit tau, huhuhu ):

Kemarin aja moma abis dari dokter, huhuhuhu, semoga kalian tidak kecewa dengan part kali ini ya ):

Mungkin agak krik atau ga ngefeel sama sekali );

Moma sayang kalian♡

MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang