Bab 53

21.6K 1.8K 256
                                    

Jangan kalian pikir Mark tidak melakukan apapun, hanya berdiam diri disaat kekasih dan anaknya terluka. Itu tidak akan terjadi. Mark sudah melakukan gencatan senjata sebelum kejadian ini ada. Ia sudah mengerahkan semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Na Jaemin.

Gotcha! Mission Completed.

Na Jaemin sudah tertangkap!

Terikat di gudang kosong dengan suara ringisan menghiasi indera pendengarannya. Tubuh yang meronta-ronta ingin dilepaskan dan pergelangan tangan yang lecet akibat pergerakannya itu.

"Lepaskan aku brengsek!" teriak Jaemin sambil menatap Mark nyalang. Sedangkan orang yang ditatap pun tersenyum remeh sambil memainkan cambuk di genggamannya.

"Melepaskanmu? Tidak akan pernah, sialan!"

Jaemin mendecih kesal. Ia sangat marah sekarang. "Lucu sekali kalian, kenapa sampai rela mengorbankan apapun demi lelaki jalang itu? Apa bagusnya lelaki itu, hah?"

Amarah Mark tersulut mendengar ucapan dari Jaemin. Ia menghampiri lelaki itu dan mencambuk tubuh itu dengan keras.

"Arghhhh.... hahahaha.." pekik Jaemin, namun setelah itu disusul dengan suara tawa yang menggema.

"Aku benar bukan? Jalang itu pasti rela mengangkang untuk kalian demi mendapatkan apapun." Tak sampai disitu, Jaemin mulai meracau tidak jelas, rasa bencinya terhadap Haechan benar-benar kentara sekali.

"Kau bahkan lebih gila dariku, Na Jaemin. Obsesimu pada Lee Jeno benar-benar membuatmu menjadi orang yang jahat dan kejam. Pantas saja Jeno tidak mau denganmu, kau benar-benar orang gila ternyata." Balas Mark tajam. Ia menatap remeh lelaki manis itu.

"TIDAK!!! JENO PASTI MENCINTAIKU! KAU SALAH MARK LEE! DIA PASTI AKAN MENCINTAIKU JIKA SAJA JALANG ITU TIDAK MENGGANGGUNYA LAGI!! BRENGSEKK!!!"

Suara cambukan terdengar lagi mengenai tubuh Jaemin. Mark benar-benar murka.

"Sampai kekasihku dan anakku terluka, kau akan merasakan akibatnya."

Mark meninggalkan gudang itu dan menyuruh anak buahnya menyeret Jaemin ke rumah sakit jiwa. Ia tak ingin membunuh lelaki itu, alasannya klasik karena Haechan dan calon anak mereka.

***

Haechan menatap langit-langit kamar inapnya. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, namun Mark belum menemuinya. Jujur saja ia merindukkan kekasihnya, ah tak lupa juga sang anak mereka.

"Mark kemana ya.." guramnya pelan.

Di ruang inapnya hanya ada dirinya, kedua orang tuanya sedang keluar untuk mengurus sesuatu, kakaknya sedang ada di luar kota dan dalam perjalanan pulang.

Sebuah pintu diketuk pelan. Pintu pun terbuka secara perlahan dan menampakkan wajah tampan yang sedang ia rindukan.

Senyum Haechan mengembang, ia ingin mendudukan dirinya namun dengan segera Mark menghampirinya.

"Jangan duduk dulu, cukup berbaring saja, sayang." kata Mark lembut.

"Kau kemana saja?! Kenapa baru datang???" tanya Haechan kesal. Ia mempoutkan bibirnya. Sangat menggemaskan!

"Aku ada urusan sedikit. Sekarang aku sudah ada disini. Merindukkanku?"

"Sangat! Aku hampir gila rasanya jika tidak melihatmu. Rasanya sedikit takut jika ditinggal sendirian." kata Haechan sendu. Ia sedikit trauma dengan kejadian itu membuat Mark menghela nafas pelan.

"Maaf jika aku tidak berada disisimu saat itu. Aku gagal menjaga kalian. Maafkan aku, sayang." Mark menggenggam tangan Haechan erat sambil mengecupnya.

"Bukan salahmu, Mark. Kau sudah menjaga kami dengan baik! Kau ayah yang baik untuk little baby."

Rasanya hatinya menghangat mendengar penuturan dari Haechan. Senyum menghiasi wajah tampannya.

"Sayang..

Bolehkah aku menjenguk little baby?"

-tbc-

Ending sudah dekat, semoga kalian masih ingat cerita ini ya, maaf tidak up karena lagi hectic ngurus dokumen wisuda, hehehe..

Thank you♡

MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang