Apartemen milik Mark saat ini kedatangan tamu yang tak diundang. Wanita yang hampir membuat hubungan Mark dan Haechan renggang, siapa lagi kalau bukan Kang Mina.
Haechan menatap kedatangan wanita itu dengan pandangan kesalnya. Untuk apa wanita itu datang ke apartemen kekasihnya? Jangan-jangan ia ingin menggoda Mark untuk tidur dengannya! Dasar jalang!
"Mau apa kau kemari?" tanya Haechan ketus. Posisi saat ini Haechan yang berada dihadapan Kang Mina, menghalangi pandangan wanita itu yang sedang mencari sesuatu.
"Aku ingin bertemu dengan Mark."
"Untuk apa?" tanya Haechan menyelidik. Sumpah, ia kesal sekali pada wanita dihadapannya ini karena Mina telah menggagalkan 'hukuman' yang akan diberikan Mark padanya.
"Bukan urusanmu. Aku ingin bertemu dengan Mark." kata Mina.
Tak lama muncul Mark dengan pakaian yang rapi dengan kacamata bulat membingkai diwajahnya. "Ada apa mencariku, Mina?" kata Mark datar.
Mina menatap Mark dan tersenyum manis hingga membuat Haechan ingin muntah rasanya. "Ah, aku ingin mengembalikan catatanmu yang kemarin aku pinjam." katanya sambil menyerahkan buku catatan itu dan sebuah paper bag.
"Ah dan juga aku membelikanmu makanan, mumpung diskon aku juga membelikanmu."
Sungguh Haechan seperti bayangan tak kasat mata karena tak dianggap oleh wanita itu, ingin sekali ia mencakar wajah sok kecentilan itu pada kekasihnya!
"Terima kasih. Sebenarnya kau bisa mengembalikannya besok disekolah, tidak harus ke apartemenku." kata Mark.
"Tidak apa, aku juga senggang malam ini jadi aku bisa mengembalikannya sekarang. Tadinya ku ingin mengajakmu keluar sebentar, tetapi sepertinya kau sedang ada tamu, jadi mungkin lain kali saja. Aku pulang dulu ya, Mark." kata Mina pamit lalu meninggalkan Mark dan Haechan berdua.
"Ck, dasar caper!" umpat Haechan kesal. Mark yang mendengar umpatan Haechan pun mengelus pucuk kepala lelaki manis itu.
"Dia hanya mengembalikan buku catatanku." jelas Mark. Haechan yang sudah dibakar api cemburu pun segera masuk dan menuju ruang tamu. Ia mendudukkan dirinya disofa sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
"Alasan saja dia! Sok sok mengembalikan buku, bilang saja mau mengajakmu keluar sambil berduaan." Dumal Haechan.
"Kau cemburu?"
"Siapa yang tidak cemburu, bodoh! Aku tidak suka dengan wanita caper sepertinya! Jauh-jauh dengannya!" kata Haechan.
Mark yang mendengar perkataan Haechan pun tertawa, ia senang melihat kekasihnya cemburu padanya, berarti Haechan mencintainya dan tidak ingin Mark bersama wanita lain.
"KENAPA TERTAWA? KAU PIKIR INI LUCU?" delik Haechan marah. Namun sebelum itu, Mark sudah melingkarkan tangannya kepinggang ramping milik Haechan.
"Tidak sayang. Jangan marah-marah terus, hm." kata Mark sambil memeluk Haechan.
"Huft, padahal aku baru memantapkan hatiku untukmu, tapi banyak sekali cobaan yang datang. Ku pikir hubungan kita akan semakin rumit." Haechan menghela nafas pelan. Ia sadar jika keputusan yang diambilnya ini memang sulit, apalagi semua terjadi karena kesalahannya. Mungkin inikah karma yang harus ia jalani? Memilih Mark dengan banhak cobaan yang menimpa hubungan mereka?
"Sstt. Dengarkan aku baik-baik. Setiap hubungan pasti akan ada cobaan dan rintangan yang menerpa. Tuhan ingin menguji seberapa kuat kita bertahan. Jangan pernah berpikir untuk menyerah dan mencoba mundur karena kita pasti bisa melewatinya bersama-sama. Ada kunci utama dalam sebuah hubungan yaitu..
jujur dan saling percaya."
Haechan menatap Mark dengan pandangan yang sulit diartikan. Ia tak menyangka bahwa Mark berpikir sedemikian rupa tentang hubungan mereka.
"Tolong beri aku waktu untuk memutuskan Jeno. Aku ingin menjadi milikmu seutuhnya, Mark. Aku tidak mau menyakiti hati kalian berdua." kata Haechan. Mark pun mengangguk. Ia menangkup pipi gembil Haechan dan menciumnya.
"Aku akan menunggumu, sayang." kata Mark tersenyum tipis.
Doakan saja saat Haechan ingin memutuskan Jeno tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan ya guys.
Suasana ruang tamu sangat hening hingga terdengar suara aneh yang berasal dari perut Haechan. Sumpah, Haechan sangat malu sekarang! Dasar perut tidak tahu malu!!!!
"Ah, kau lapar?" Kata Mark. Haechan pun mengangguk.
"Kita makan saja makanan yang diberikan Mina tadi." kata Mark dengan santainya.
MARK BODOH LEE!!!!
BISA BISANYA LU BILANG GITU DISAAT SEPERTI INI!!!!
PLIZ MORK LU GAK PEKA BANGET SIH!!!!"OGAH! GAK SUDI! MENDING MATI KELAPARAN DARIPADA MAKANAN YANG DIKASIH SAMA SI CAPER ITU!"
Kalian tahulah bagaimana nasib Mark sekarang. Dipukuli dan dimaki-maki oleh Haechan saking tidak pekanya jadi manusia. Sudah tahu Haechan benci Mina, mana sudi dia makanan pemberian dari wanita itu?
Harga diri bos (:
-tbc-
Nihhh moma up, huhuhu.
Semoga suka deh, jan lupa makan y
Lopyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE AND MORE [MARKHYUCK]
Fanfictionyou don't say more, more and more. WARNING⚠️🔞🌚