Jeno sudah sampai di kelasnya setengah jam yang lalu. Ia duduk sambil menatap ponselnya lekat. Sepertinya ia tengah menghubungi seseorang namun tidak ada tanda balasan muncul. Kemanakah teman sebangkunya? Apakah sakit?
Iya, Jeno sedang menunggu kedatangan Jaemin. Entah mengapa ia mencari lelaki manis itu. Rasanya ia khawatir jika lelaki itu belum sampai di sekolah. Jeno pun sudah mengirimkan pesan, namun sampai sekarang belum dibalas.
Sepertinya di dalam hati lelaki yang menjabat sebagai ketua osis ini sudah mulai tumbuh rasa pada teman sebangkunya. Jaemin yang selalu menemaninya disaat ia senang maupun sedih saat hubungannya kandas dengan Haechan. Lelaki manis itu memberikannya semangat dan menemaninya diatas keterpurukan. Namun tak menampik bahwa rasa untuk mantan kekasihnya masih ada sampai sekarang, setidaknya dengan adanya Jaemin ia bisa sedikit merelakan Haechan dengan pilihannya yaitu Mark.
Tidak salah kan jika Jeno mulai menaruh rasa pada Jaemin? Apakah akhirnya cinta Jaemin terbalaskan?
Suara notifikasi dari ponselnya terdengar, dengan cepat ia memeriksanya. Senyum Jeno mengembang, akhirnya Jaemin sudah membalas pesannya. Namun senyumnya luntur seketika tergantikan dengan wajah khawatir.
Maaf ya Jen, hari ini aku gak sekolah. Aku sakit. Aku sudah ijin dengan ketua kelas kok!^^
Jangan merindukanku ya!
Hahaha.."Kau salah Na, aku merindukanmu."
♡♡♡
Kantin tampak lebih ramai dari biasanya, Jeno sedang melihat sekitar dan mencari tempat untuk dirinya makan dengan tenang. Sepertinya nasibnya sedang buruk hari ini karena tak ada tempat kosong lagi.
"Jeno!" panggil seseorang. Lelaki itu pun menoleh ke arah sumber suara. Ah ternyata mantan kekasihnya bersama kekasih barunya.
"Jeno, sini gabung! Daripada sendirian!" teriak Haechan. Akhirnya Jeno menghampiri sepasang kekasih itu. Haechan memang tak pernah berubah. Mark disebelahnya hanya diam dan melanjutkan makannya.
"Hai Haechan, Mark. Boleh gabung? Soalnya tidak ada tempat lain lagi." kata Jeno.
"Kayak sama siapa aja sih! Ya bolehlah Jen. Santai aja. Boleh kan Mark?" kata Haechan sambil memeluk lengan Mark.
"Silahkan Jen." kata Mark.
"Thanks."
"Kok sendirian aja Jen? Biasanya sama Jaemin." kata Haechan penasaran namun ia tetap makan dengan lahap.
Mark menghela nafas pelan. Ia menatap Haechan. "Sayang, makan dulu. Nanti bicaranya ya." Haechan pun kesal.
"Mark kau sangat menyebalkan! Aku kan cuma bertanya pada Jeno. Apa salah? Jangan-jangan kau cemburu ya?" goda Haechan sambil menaik turunkan alisnya.
"Tidak." jawab Mark singkat.
"Ya sudah jika tidak, aku kembali saja dengan Jeno. Dia juga mau jadi ayah dari anakku. Kau mau kan Jen?"
Jeno rasanya ingin pergi saja. Bagaimana ia bisa terjebak dalam suasana prahara rumah tangga ini. Kenapa juga Haechan menyeret namanya dalam perdebatannya dengan Mark. Bukan apa-apa, ia tahu bahwa Mark tidak seculun penampilannya. Ia juga sudah mengetahui siapa Mark yang sebenarnya selain menjabat sebagai ketua kedisiplinan. Mark adalah ketua geng motor. Bahaya jika Mark tersulut emosi dan menyuruh anak buahnya untuk membunuhnya.
"Berani kau kembali dengan dia, akan ku buat kau tidak bisa berjalan selama seminggu Lee Haechan." kata Mark sambil menatap lelaki manis itu tajam.
"Jeno juga bisa membuatku tidak bisa berjalan selama seminggu tuh." jawabnya enteng. Mark semakin mengepalkan tangannya. Wajahnya sudah menahan emosi.
Sialan kau Lee Haechan! Umpan Jeno dalam hati.
"Haechan, sepertinya kau jangan menggoda Mark seperti itu, dia akan marah. Maaf Mark, aku juga tidak akan kembali dengan Haechan. Dia milikmu." kata Jeno menyela.
Haechan melotot kesal, ia sudah ditolak oleh Jeno? Huh. Tapi bahaya juga jika ia tak bisa berjalan selama seminggu. Sepertinya ia harus menyudahi drama ini.
"Maaf sayang, aku hanya bercanda. Please jangan marah ya?" kata Haechan lembut. Ia menangkup wajah Mark dan mencium bibir tipis itu.
"I love you, ayah."
Huft, bagaimana bisa Mark tidak memaafkan beruang manisnya itu. Ia selalu luluh, apalagi dengan adanya bayi mereka.
"Hm."
"Oh ya, tentang pertanyaanku tadi kenapa kau sendirian saja?" Akhirnya Jeno sudah dianggap ada oleh sepasang kekasih ini.
"Jaemin sakit. Nanti rencananya aku mau ke rumahnya untuk menjenguknya." balas Jeno sambil menyantap makanannya.
"Bolehkan kami ikut menjenguknya?" Jeno menatap ke arah sumber suara.
Itu bukan pertanyaan dari Haechan, namun kekasihnya, Mark Lee.
♡♡♡
-tbc-
Hai guys!
Book ini akan mau selesai, yay!!!!
Jangan tanya kapan aku up lagi!
Bentar lagi aku mau sidang bulan agustus, jadi mau fokus dlu.Doain sidangku lancar ya, amin!
Muachhhh😚
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE AND MORE [MARKHYUCK]
Fanfictionyou don't say more, more and more. WARNING⚠️🔞🌚