Bab 16

57.6K 4.2K 833
                                    

Mark menatap Haechan yang sedang menaruh tas sekolahnya di meja belajarnya, lalu membaringkan tubuhnya diranjang yang empuk.

"Ahh, akhirnya aku bisa merebahkan tubuhku." kata Haechan sambil memejamkan matanya.

"Chan." panggil Mark yang masih tetap berdiri ditempatnya. Haechan menoleh ke arah Mark, ia pun menarik tangan Mark agak ikut bergabung dengannya.

"Ada apa?" tanya Haechan sambil memeluk Mark. Kepalanya mendusal di dada bidang milik Haechan.

"Apa mereka tahu Jeno?" tanya Mark. Ia mengelus surai milik Haechan dengan lembut.

"Tahu, Jeno kan kekasihku." jawab Haechan seadanya. Memang benar kan Haechan sudah mengenalkan Jeno kepada orang tuanya sebagai kekasih. Orang tuanya juga tidak berkomentar banyak dan menerima Jeno.

"Lalu mereka tidak curiga denganku?" Sebenarnya Mark tidak menyukai bahasan seperti ini, tetapi ia yang memulai karena ia juga penasaran mengapa respon orang tua Haechan biasa - biasa saja.

"Nope. Mereka tidak terlalu mencampuri urusanku soal percintaan.  Sudahlah jangan dipikirkan, orang tuaku juga mengenalmu, Mark. Jadi mereka percaya saja." jawab Haechan santai.

Haechan mencium bibir Mark sekilas. "Ayo kita mandi sekarang, mama akan cerewet jika kita tidak segera turun untuk makan." ajak Haechan.

"Mandi bersama, hm?" kata Mark, sedangkan Haechan menganggukkan kepalanya.

Tolong jauhkan pikiran kalian dari hal - hal negatif lainnya, karena mereka benar - benar hanya mandi tanpa melakukan kegiatan lainnya.

Yang otaknya sudah treveling, mohon minggir dulu (:

Setelah acara mandi bersama itu selesai, mereka pun turun ke bawah untuk makan malam. Dibawah sana sudah ada Johnny dan Ten. Hendery tidak ada dirumah karena ia sedang menginap dirumah sang kekasih, Xiaojun atau Haechan biasa memanggilnya Dejun. Orang tua Dejun sedang pergi keluar kota, ia sendirian dirumah dan Hendery sebagai kekasih yang baik pun menginap dirumah Dejun.

Modus itu mah (:

"Chan, Mark ayo duduk. Kita makan malam bersama." kata Ten ramah. Haechan dan Mark pun duduk menempati kursi yang kosong. Mark dan Haechan duduk bersebelahan, sedangkan Johnny dan Ten duduk diseberang mereka.

"Maaf Mark merepotkan kalian." kata Mark sopan.

"Tidak Mark. Aku senang jika Haechan mengajak temannya yang lain berkunjung. Biasanya ia hanya mengajak Jeno dan Renjun saja." kata Ten.

"Tak perlu sungkan, Mark. Orang tuamu adalah sahabat kami, kau juga sudah kami anggap sebagai anak kamu sendiri." timpal Johnny. Mark pun mengangguk.

Makan malam pun berlangsung dengan hikmat, hingga sebuah tangan mengusap lembut paha Haechan.

Oh shit, tangan Mark berulah kawand - kawand (:

Haechan melirik Mark tajam, sedangkan Mark tetap fokus dengan makanannya, namun tangannya dibawah sana sudah meremas milik Haechan pelan.

Suara desahan Haechan ditahannya agar orang tuanya tidak curiga. Haechan dengan cepat memakan makanannya.

Tangan nakal itu merayap ke atas dan memasukkan tangannya ke dalam celana Haechan. Milik Haechan diurutnya pelan dari atas ke bawah. Tak lupa dua bola kembar yang menggantung menjadi sasaran empuknya. Tubuh Haechan tak kuasa menahan gejolak didalam dirinya.

Badannya tak bergerak tak nyaman. Tangan Mark mengocok milik Haechan semakin cepat. Haechan memejamkan matanya sambil mengambil sendok dan memasukkan nasi ke dalam mulutnya untuk meredam suara desahan.

Saat ia hampir sampai dipuncak kenikmatan, Mark melepaskan tangannya dari milik Haechan. Gagal sudah Haechan mendapatkan kenikmatannya.

Mark hanya bisa tersenyum tipis melihat Haechan yang sudah tidak tahan ingin mengeluarkan pelepasannya.

"Sepertinya kami sudah selesai. Aku dan Mark akan ke kamar untuk mengerjakan project." kata Haechan lalu ia berdiri dan berlari menuju kamarnya cepat.

"Heh, apa - apaan anak itu? Kenapa berlari seperti itu?" kata Johnny heran.

"Aku akan ke atas sekarang. Terimakasih atas makananya." kata Mark sambil membungkuk sopan. Ia pun menyusul Haechan di kamarnya.

"Dia anak yang baik ya, sayang." kata Johnny pada Ten. Sedangkan Ten hanya tersenyum simpul, sambil mengiyakan perkataan sang suami.

Mark dan Haechan tidak tahu saja bahwa ada sepasang mata yang menatap kegiatan mereka sedari tadi.

Harusnya mereka melakukannya dikamar! Dasar gairah anak muda.

Kalian pasti sudah tahu siapa orang itu.

-tbc-

MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang