Bab 1

149K 7.1K 1.5K
                                    

Suasana kantin terlihat ramai, karena sudah jam istirahat. Saat ini di SMA Neo sendiri sedang ada ujian kemampuan bagi siswa. Ujiam ini adalah salah satu program dari sekolah untuk mengetahui dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki dari para siswanya.

Bisa dilihat dari wajah para siswa itu sangat letih dan keadaannya sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, tes tersebut berisikan 100 soal objektif dan 30 soal esay dari 10 mata pelajaran dan hanya diberi waktu pengerjaannya selama 120 menit atau 2 jam.

Bayangkan saja jika kalian berada diposisi mereka, pasti akan lebih mengenaskan.

Beberapa siswa sedang memesan makanan dengan terburu-buru karena isi perut mereka sudah terkuras habis gara-gara ujian tersebut.

Disisi lain juga terlihat pasangan yang begitu romantis dimeja kantin sedang bermesraan. Yap, mereka adalah Lee Haechan dan Lee Jeno.

Pasangan fenomenal yang membuat iri semua orang. Bagaimana tidak, Haechan adalah lelaki yang sangat cantik dan manis. Ia juga sangat ramah kepada orang-orang. Sungguh pantas jika semua orang entah itu laki-laki atau perempuan memujanya.

Selain Haechan, kekasihnya Lee Jeno juga sangat tampan! Jika lelaki itu tersenyum, banyak orang yang meleleh dibuatnya. Memiliki sifat yang pengertian dan juga penyayang, siapa juga yang tidak iri menjadi kekasih lelaki tampan itu!

"Sayang, aku lapar." kata Haechan sambil menatap Jeno. Jeno yang ditatap seperti itu oleh kekasih manisnya pun tersenyum.

"Biar aku pesankan. Kamu mau apa? Makan yang banyak ya! Kamu terlihat kurusan." kata Jeno sambil mengusap pucuk kepala Haechan.

Haechan mencebik kesal. "Kurusan? Kamu bohong ya? Renjun bilang aku gendutan!" Pipi Haechan sengaja dikembungkan, sangat menggemaskan!

Saking gemasnya, Jeno mencubit pipi Haechan gemas. "Sayang, tak peduli jika kamu kurus atau gendut, aku tetap sayang kamu. Jangan dengarkan kata Renjun, okay?" kata Jeno meyakinkan Haechan. Haechan pun mengangguk lucu.

"Jadi kamu mau pesan apa? Biar aku yang pesankan?" kata Jeno.

"Aku ingin pesan nasi goreng dan jus jeruk! Jangan lupa belikan aku coklat ya! Aku sayang kamu!" kata Haechan sambil memeluk Jeno. Tak menolak, Jeno pun membalas pelukan dari kekasihnya.

"Jangan kebanyakan makan coklat! Nanti kamu sakit gigi. Kamu itu sudah manis, jika ditambah coklat, nanti aku diabetes."

"Darimana kamu bisa tahu kalau aku manis?" tanya Haechan polos.

Jeno mendekatkan bibirnya agar sejajar dengan bibir Haechan. Ia menangkup pipi sang kekasih dan mencium bibir hati itu.

Ciuman itu sungguh memabukkan. Lumatan kecil yang mereka rasakan, hingga suara desahan terdengar dari Haechan.

"Ahhh Jen..."

Jeno melepaskan ciumannya dan mengecup kening Haechan. Ia menatap sang kekasih dengan tatapan memuja.

"Sudah kubilang, kamu sangat manis sayang." Pipi Haechan bersemu merah mendengar perkataan dari Jeno.

"Aku pesan dulu ya, tunggu aku."

Akhirnya Jeno pergi memesan makanan untuknya dan sang kekasih. Entah kenapa ia sangat mencintai kekasih manisnya tersebut. Ia ingin menjaga dan melindungi lelaki itu walaupun dengan nyawanya sendiri.

Dasar Lee Bucin Jeno.

Setelah Haechan menatap kepergian kekasihnya, ia pun mendengus bosan. Sungguh, berpacaran dengan Jeno sungguh membosankan. Ia terlalu dicintai dan dipuja sehingga tak merasakan sesuatu yang menantang.

Matanya pun menjelajahi isi kantin. Tak ada yang menarik, pikirnya. "Sungguh membosankan sekali. Aku ingin sesuatu yang bisa membangkitkan gairahku." kata Haechan.

Tak sengaja matanya menangkap sosok lelaki dengan kacamata bulat yang bertengger pada hidungnya. Baju yang terlihat rapi dengan beberapa buku yang ia bawa.

Style nya sangat memuakkan, Haechan memandang lelaki itu jengah. Kenapa ada lelaki seperti itu. Tetapi ia pun langsung tersenyum.

"Ah, sepertinya bermain-main dengan si culun tidak masalah, bukan?"

-tbc-



MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang