Bocil skip deh (:
***
Disinilah Haechan sekarang, didalam kamar mandi sambil mendesah keras. Tangannya berada dimiliknya yang mungil dan mengocoknya secara perlahan.
Seharusnya tadi ia mendapat pelepasannya, namun Mark Sialan Lee itu malah mempermainkannya. Dasar lelaki jahat.
Mata Haechan terpejam nikmat. Desahan keluar dari bibirnya. "Ahh, Mark..."
Haechan yang terlalu sibuk dengan urusannya pun tak menyadari bahwa Mark sudah berada didalam toilet. Sebuah tangan memeluknya dari belakang dan menggantikannya mengocok miliknya.
"Hm, mesum sekali mendesahkan namaku saat kau onani." Tubuh Haechan tersentak kaget. Oh shit, sejak kapan Mark ada disini? Pikirnya kaget.
Tangan Mark semakin mempercepat gerakannya. Suara desahan Haechan semakin keras sehingga membuat milik Mark mengeras.
"Jangan terlalu kasar, jika ketahuan, kita akan langsung dinikahkan." kata Haechan.
"Itu lebih baik. Memangnya kau tak mau menikah denganku?" tanya Mark sambil mengelus pipi Haechan.
"Eugh, mau!"
"Bukankah waktu itu kau bilang ingin mempunyai anak denganku, hm? Ayo kita buat yang bangak sekarang." kata Mark.
Dikira buat anak macem eek apa, tinggal nyeden langsung keluar. Heran.
Ia membalikkan tubuh Haechan agar berhadapan dengannya dan mencium bibirnya. Gairah mereka semakin memuncak.
Tangan Haechan sudah berpindah menggantung pada leher Mark. "Kita pindah ke kamar." Ucap Mark. Ia menggendong Haechan tanpa melepaskan ciumannya.
Setelah sampai di kamar, Mark menidurkan Haechan diatas ranjang. Pandangan Haechan berubah sayu, itu membuat gairah Mark semakin meningkat. Haechan sangat cantik dan menggoda.
"Lepaskan semua pakaianmu." perintah Mark.
"Yes, daddy." Haechan pun membuka pakaiannya secara tergesa - gesa. Ia tak bisa menunggu lama lagi. Ia mau pelepasannya.
"Apa kau benar - benar menginginkan milikmu memasuki lubangmu dengan kasar, hm?" Haechan mengiyakan pertanyaan Mark.
Oh shit, dirty talk.
"Baiklah, jadi jangan pernah memintaku berhenti, walaupun kau melakukannya aku tidak akan peduli. Kau mengerti?" kata Mark datar.
"Mengerti dad."
"Good."
Mark mulai melakukan aksinya. Ia naik ke atas tubuh Haechan. Ia menghisap puting milik Haechan. Memainkan puting itu dengan lidahnya membuat Haechan mendesah pelan.
Tangan Haechan meremas seprai hingga terlihat kusut. Matanya terpejam menikmati jilatan dari putingnya. "Ahhh.. Mark."
Mark menatap Haechan. "Sepertinya kau melanggar peraturan, babe. Kau harus memanggilku Daddy jika kita sedang bercinta."
"Hukum aku, Dad! Hukum aku hingga aku menjerit kesakitan!" kata Haechan sensual.
Haechan dengan mode binalnya benar - benar membuat Mark kalang kabut. Ia sangat menggoda! Mark junior saja sampai bangun hanya dengan mendengar suara Haechan.
Saat ini wajah Mark sudah berada di depan kejantanan milik Haechan yang mungil. Ia memasukkan milik Haechan kedalam mulutnya. Lidah Mark memainkan ujung kejantanan milik Haechan, tepat dilubang kencingnya.
Tak lupa juga dua bola kembar milik Haechan dimainkan dan diremas pelan hingga membuat gejolak pada tubuh Haechan. "Ahhh terus, Dad..." racauan terus terdengar dari mulut Haechan. Sungguh nikmat blowjob yang dilakukan Mark pada kejantanan miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE AND MORE [MARKHYUCK]
Fanfictionyou don't say more, more and more. WARNING⚠️🔞🌚