Pipi Haechan bersemu merah mendengar ucapan sang kekasih. Mengunjungi little baby? Hm, sepertinya terdengar menarik baginya.
"Apa kata dokter kita boleh melakukannya?" tanya Haechan pelan. Terlalu malu jika ia mengatakannya secara gamblang.
Mark pun mengangguk antusias. "Boleh, asalkan perlahan dan tidak menyakiti baby."
"Jadi bolehkah?" tanya Mark untuk memastikan. Ia menatap kekasihnya lekat, tatapan sayu terpancar dari wajah Haechan.
"I'm yours."
Setelah mendengar ucapan itu, Mark perlahan mendekatkan wajah mereka. Perlahan bibir mereka menyatu sehingga membuat suara decakan nyaring, seperti tidak ada waktu esok hari.
"Ahh..." suara desahan lolos dari bibir Haechan.
"You look so beautifull, sweety." Suara serak Mark benar-benar membuat Haechan kalang kabut. Bulu kuduknya berdiri membuat sang empunya merinding.
"Cepat masukkan, Mark!"
Senyuman Mark tampak menyeramkan seperti orang mesum. "Ternyata jalang kecil ini sudah mulai nakal ya."
"Aku nakal hanya denganmu, kiss me more and fuck me."
Untung saja ruang inap Haechan kedap suara dan memiliki ranjang yang lumayan luas untuk dua orang sehingga memudahkan mereka untuk bergulat panas.
Mark mengukung Haechan dibawahnya. Tangannya tak tingggal diam, ia pun masuk ke dalam kaos milik kekasihnya dan mencari spot kesukaannya untuk menyusu.
Sebuah remasan kasar dirasakan oleh Haechan. Tangan Mark benar-benar pandai memanjakan miliknya. Sepertinya miliknya sudah tegang.
"Kau tahu sayang, aku benar-benar memujamu. Wajahmu, tubuhmu, semuanya aku suka. Kau tampak seksi hanya dengan balutan kaos dan celana pendek. Benar-benar menggoda." bisiknya tepat di telinga Haechan.
"Jika kau tidak hamil, mungkin aku sudah bermain kasar dan memasukkan milikku secara paksa hingga kau menjerit memohon ampun padaku."
"Tapi sayangnya kita harus menundanya selama beberapa bulan hingga baby lahir ya.. "
Sebuah kecupan mendarat di bibir hati milik Haechan.
"Fuck me pleawse daddy, heug.."
Oh shit!
Mark sudah tak tahan lagi, saat ia ingin melepaskan celana milik Haechan, suara pintu kamar pun terbuka menampakkan orang tua Haechan dan orang tuanya.
Double holly shit!
"MARK JUNG!!! TURUN SEKARANG JUGA!!!" teriak Taeyong pada anak sulungnya.
Haechan tampak panik dibawah kukungan Mark pun segera memeluk lelaki dominan itu.
"Jangan pergi, Mark!" katanya panik. Haechan tak mau Mark meninggalkannya lagi sendirian.
Taeyong yang melihat itu pun menghampiri mereka dan menatap Haechan lembut.
"Maafin mama ya sudah teriak tadi, Haechan pasti takut ya. Mark tidak pergi kok, hanya mau mengobrol sebentar dengan mama tidak apa-apa kan?" jelas Taeyong pada calon menantunya.
Haechan pun mengangguk pelan. Ia mengerti dan melepaskan pelukannya. "Haechan istirahat dulu ya, nanti mamah Ten yang jaga dulu. Mark ikut mama sama papa dulu."
Mark pun mengangguk patuh. Ia mencium kening Haechan. "Istirahat ya sayang, aku akan segera kembali."
***
"MARK TOLONG TAHAN HORMONMU SEBENTAR SAJA! calon mantu mama itu lagi sakit lho, masak kamu ajak berkembang biak sih, mana dipergokun sama orang taunya. Mama malu banget." kata Taeyong kesal.
"Maaf Ma.."
"Sudahlah sayang, biarkan hasrat anak muda. Mari kita bahas tujuan kita kesini." kata Jaehyun menimpali.
"Jadi pernikahanmu dan Haechan akan dilaksanakan secepatnya." kata Jaehyun.
Mata Mark tampak kaget. Ia tak percaya dengan ucapan sang ayah, takut hanya jika di prank belaka.
"Satu bulan lagi kalian akad nikah ya. Mama merasa lebih aman jika kalian sudah ada status resmi dan catatan pernikahan. Itu juga berpengaruh pada anak kalian nanti." Jelas Taeyong.
Mark tersenyum penuh arti. Ia merasa bersalah kepada kedua orang tuanya. Selama ini hanya rasa benci yang ia pupuk kepada mereka, bahkan dirinya sudah merusak kepercayaan sang mama, namun mereka masih tetap mendukungnya hingga dititik terakhir.
"Ma, Pa, maafkan semua kesalahan Mark. Mark sudah membuat kalian kecewa."
"Mark, kau tetap anak kesayangan kami, kau anak yang kami kasihi bersama. Jadi jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri ya, Nak..?"
-tbc-
Detik detik mereka nikah, kiwww😍
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE AND MORE [MARKHYUCK]
Fanfictionyou don't say more, more and more. WARNING⚠️🔞🌚