Pun10, ini banyak adegan yang tidak senonoh dan kata-kata vulgar. Untuk yang dibawah 18 tahun dipersilahkan skip dulu atuh.
Bukan salahku jika terjadi apa-apa ya, aku sudah peringatin kalian (:
Dosa ditanggung sendiri ya lur (:
***
Saat ini Haechan sudah ada dibawah kukungan Mark. Terlihat Mata Mark diselimuti napsu yang membara dan semua ini salah Haechan sendiri.
Sedari tadi pandangan Haechan tak luput dari wajah tampan Mark yang menggoda. Ia sepenuhnya sudah jatuh dalam pesona milik Mark.
"Licik sekali kau." kata Mark datar, namun tak dapat dipungkiri jika Mark sudah dibatas kesabarannya.
"Mencoba memperkosaku disaat aku tidur, eh?" seringaian terlihat dari bibir Mark.
Haechan pun mengembungkan pipi gembilnya. "Kau selalu menolakku setiap ku ajak bermain, aku tak menerima penolakan!"
Dimata Mark, saat ini Haechan sangat menggemaskan dan ingin rasanya ia menggigit pipi itu. "Kau sudah punya kekasih jika kau lupa."
"Jika aku hanya ingin kau yang memasukiku, bagaimana?" tantang Haechan. Mark menunjukkan smirknya.
"Baiklah jika itu maumu. Akan aku turuti permintaanmu."
"Oh ya, tadi kau bilang bahwa kau masih virgin kan? Masih sempit, mari kita buktikan."
"Dan satu lagi, aku adalah pemain yang kasar."
Haechan pun tersenyum senang, akhirnya ia mendapatkan apa yang ia inginkan!
"Malam ini aku milikmu, Mark! Buat aku menjerit dan mendesahkan namamu."
Perlahan Mark mencium bibir hati milik Haechan. Sudah lama ia mengidamkan untuk menciumnya. Lumatan kasar ia berikan, lidah saling bertautan.
Tangan Mark tak tinggal diam, ia masuk kedalam baju tidur yang dipakai Haechan. Puting susu milik Haechan sudah mengeras. Diraihnya puting itu dan digesekkan dengan ibu jari dan telunjuknya.
Sensasi yang diberikan sungguh luar biasa! Ekspresi wajah Haechan sungguh membuat siapa saja ingin mencabulinya saat ini.
"Ahhh, Mark..." desahnya.
"Desahkan terus namaku sesuai dengan keinginanmu sayang." Ciuman mereka sudah terlepas. Mark membuka baju tidur Haechan kasar sehingga kancingnya terlepas begitu saja.
Tampaklah dada dan perut mulus milik Haechan. "Kau sungguh sempurna, sayang." Harchan pun hanya tersenyum.
"Hisaplah." sesuai perintah, Mark menghisap puting susu milik Haechan. Ia terlihat seperti bayi yang sedang menyusu pada sang ibu. Sangar rakus.
Suara desahan terdengar nyaring dan menggema disekitar kamar. "Ahhh, bayi besarku sedang menyusu pada Mommy."
Tangan kanannya mulai bergerak bebas menuju kearah paha Haechan. Dieluanya paha dalam Haechan hingga sampai keselangkangan. Dengan berani, tangan Mark sudah masuk kedalam celana milik Haechan.
"Wah, milik Mommy sudah tegang rupanya. Mau baby bantu lemaskan?"
Haechan mengangguk. Gairah sudah mempengaruhi otaknya. "Bantu Mommy ya, baby. Masukkan penis milik baby ke lubang milik Mommy. Buat Mommy kesakitan sampai pingsan."
Mark terkekeh. "Baik Mommy. Bersiap-siaplah."
Celana Haechan sudah ditanggalkan oleh Mark. Penis milik Haechan sudah mencuat tinggi, tak ada bedanya dengan milik Mark, bahkan milik Mark lebih besar dan berurat. Uhh..
Mark mulai memposisikan mulutnya di depan penis milik Haechan dan dimasukkannya ke dalam mulutnya. Dihisapnya kuat sehingga membuat Haechan mendesah tak karuan.
Saat ini Haechan sedang berada di awang-awang. Kenikmatan yang Mark berikan pada penisnya sungguh luar biasa. Selama ini ia hanya bisa bermain solo karena Jeno sang kekasih tak pernah berani menyentuhnya sejauh ini.
Mulut Mark sudah bergerak maju mundur agar Haechan mencapai klimaksnya.
"Arghh Baby, Mommy ingin keluar."
"Keluarkan saja, Mom." Tak lama setelahnya, cairan kental keluar dari penis milik Haechan. Pelepasan yang ia rasakan cukup menguras energinya.
Cairan sperma milik Haechan ditelan oleh Mark. "Um, rasanya manis." sambil menjilat bibirnya yang terdapat sisa sperma milik Haechan.
"Apa Mom menyukainya?" tanya Mark. Haechan mengangguk pelan. "Kau sungguh luar biasa." katanya sambil tersenyum manis.
"Kita belum sampai ke intinya, Mom. Ku harap kau menjerit sampai pingsan setelah merasskan penisku menusuk lubang sempitmu."
Dirty talk ini membuat gairah masing-masing semakin meningkat. Haechan tak sabar merasakan kenikmatan yang tiads tara.
Kedua kaki Haechan di bukanya lebar mengangkang. Diambilnya sisa sperma yang tercecer pada penis Haechan dengan jari telunjuk dan tengahnya.
"Kita basahkan dulu lubangmu, Mom."
Mark memasukkan kedua jarinya pada lubang Haechan sedangkan sang empunya menjerit kesakitan karena merasakan lubangnya diterobos kasar oleh jari-jari Mark.
"Arghh, sakit.. pelan-pelan..."
"Sudah kubilang kan dari awal jika aku adalah pemain yang kasar." seringai terlihat dari bibir Mark.
Jari-jari Mark sudah bergerak maju mundur. Desahan Haechan semakin menjadi-jadi. Diremasnya spray disekitarnya.
"Ahhhh Mark, lebih cepat..." Gerakannya makin dipercepat sesuai keinginan Haechan.
"Ahhh ahhh aku akan keluar lagi.."
Crottt
Sperma milik Haechan muncrat didepan Mark dan mengenai perut Haechan. Haechan terlihat lemas, ia sudah dua kali merasakan pelepasan sedangkan Mark bahkan sama sekali belum.
"Sudah siap untuk mendesahkah namaku dengan keras, Mom?"
Mark melepaskan celananya dan terlihatlah penisnya yang besar dan berurat. Haechan takjub dibuatnya karena miliknya tak sebanding dengan milik Mark.
Ia juga berpikir apakah milik Jeno sebesar milik Mark atau tidak. "Suka dengan apa yang kau lihat?"
"Ayo kita selesaikan."
Penisnya ia arahkan kearah lubang sempit milik Haechan. Ujung penisnya sudah berada didepan lubang milik Haechan.
Didorongnya perlahan sehingga penisnya bisa masuk ke dalam lubang itu. Jeritan keras terdengar dari bibir Haechan. Mark membungkam bibir Haechan.
Dorongannya semakin dalam dan terlihat darah yang mengalir dari lubang Haechan.
"Ternyata benar, kau masih virgin." kata Mark. Sebenarnya ia terkejut, ia pikir Haechan berbohong karena tak mungkin seorang Lee Haechan yang binal ini masih perawan.
"Sudah kubilang! Kau yang pertama, maka berbanggalah! Cepat masukkan penismu lebih dalam dan buat aku menjerit sampai pingsan brengsek!"
Dengan sekali hentakan, penis Mark sepenuhnya masuk kedalam lubang milik Haechan. Jeritan Haechan benar-benar memekikkan telinga.
"Diamkan sebentar, rasanya sungguh sakit." titah Haechan. Mark mengusap pucuk kepala Haechan.
"Iya sayang." Ia mengecup kening Haechan.
Dirasanya sudah tidak terlalu sakit, Haechan menyuruh Mark untuk bergerak lagi. Penis Mark sangat besar dan berurat sehingga saat bergesekan didalam sensasinya sungguh luar biasa.
"Ahhhhh lebih keras, Mark...."
"Buat aku hamil anakmu! Ahhhhh...."
Gerakannya makin cepat, tubuh Haechan bahkan ikut bergerak sesuai hentakan dibuatnya.
Tiba-tiba ponsel Haechan berbunyi. Tangannya menggapai ponsel miliknya dan melihat layarnya.
Panggilan dari Jeno, kekasihnya.
-tbc-
Selamat hari minggu guys🌚😏😘
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE AND MORE [MARKHYUCK]
Fanfictionyou don't say more, more and more. WARNING⚠️🔞🌚