Bab 49

19.6K 1.9K 200
                                    

Jeno menatap Haechan lekat. Pandangannya tak lepas dari lelaki manis didepannya. Dirinya sangat panik mendengar kabar bahwa Haechan tengah hamil menjadi gunjingan disekolah. Ia sedang mencari tahu siapa dalang dari semua ini.

"Chan, kamu gakpapa?" tanya Jeno. Haechan pun mengangguk sambil memakan bekal miliknya.

"Kamu gak makan?" tanya Haechan balik, karena sedari tadi Jeno hanya menatapnya. Mereka sedang berada diruang kelas. Jeno pun menggelengkan kepalanya.

"Jen, kamu punya maag lho. Makan gih."

"Nanti aja. Aku mau nungguin kamu."

Haechan menghela nafas pelan. Ia merasa tidak enak dengan Jeno.

"Cukup, Jen. Kita udah selesai. Apa kamu enggak capek? Tolong relain aku sama Mark, ya?" Haechan memegang tangan Jeno.

"Apa aku gak ada kesempatan?"

"Enggak Jen, maaf. Aku sayang Mark, aku juga sayang anakku. Tolong mengerti. Kamu pasti mendapatkan orang yang lebih baik dari aku.

"Baiklah. Kalau ada apa-apa jangan segan hubungi aku ya?" Haechan pun mengangguk sambil tersenyum manis.

"Sahabat?"

"Sahabat."

Sepasang jari kelingking bertaut, sebagai tanda persahabatan baru telah terbentuk. Semoga dengan hubungan ini berlangsung tidak ada masalah yang terjadi.

♡♡♡

Suasana bandara begitu ramai. Banyak orang berlalu lalang sambil menggeret koper dibelakangnya. Begitu pula dengan lelaki manis yang satu ini. Huang Renjun yang telah kembali dari China.

Setelah kejadian Haechan dirumah sakit, tiba-tiba sang ayah memintanya untuk pergi ke negara kelahirannya karena ada sesuatu hal yang harus ia urus. Renjun mengecek ponselnya dan mulai melihat sekeliling, mencari seseorang.

"Bitch!!!"

Renjun menengok ke sumber suara. Ia mengenal suara ini, sahabatnya Lee Haechan. Haechan yang berada lumayan jauh pun berlari kecil menghampiri Renjun.

"JANGAN LARI BEGO, LO LAGI HAMIL!" teriak Renjun kesal. Bodoh sekali sahabatnya ini.

"Oh iya!" Akhirnya Haechan berjalan pelan. Renjun pun menghampiri Haechan dan memeluknya erat.

"Kangen banget gue sama lo anjing."

"Najis, tapi gue juga kangen lo banget. Udah selesai urusannya di China?" tanya Haechan. Ia pun menggangguk.

"Yuk pulang." ajak Haechan.

"Lo bawa mobil?" Haechan mengangguk.

"Anjir, inget Chan lo lagi hamil. Sini kuncinya gue yang nyetir."

"Iya maaf. Orang gue kangen banget sama lo, gue trobos aja udah."

Akhirnya mereka pun ke parkiran dan pergi ke rumah Haechan. Kata Haechan sih daripada dirumah Renjun sepi gak ada orang, mending ke rumah dia ada makanan. Renjun sih oke aja, lumayan perbaikan gizi.

Setelah sampai dirumah Haechan, mereka beristirahat dikamar. Renjun membaringkan tubuhnya dikasur empuk milik sahabatnya itu.

"Chan, selama gue gak ada apa semuanya aman-aman aja?" tanya Renjun.

"Satu sekolah tahu kalau gue hamil, Njun." kata Haechan pelan. Renjun tampak terkejut mendengar perkataan Haechan.

"Kok bisa?"

"Gak tau, gue gatau siapa yang nyebarin rumor itu. Awalnya gue dikatain, dibully gitu, tapi semuanya udah diurus sama Felix, Somi, Yeri dan Jeno."

"Mark gimana? Dia tau kalau lo dibully?" Haechan menggeleng.

"Biarin dia gak tau, jugaan yang bully gue udah di D.O. semua masalah udah selesai. Tapi kadang gue agak risih pas ditatap sama mereka. Seolah gue orang yang paling menjijikkan didunia ini."

"Jangan dengerin mereka. Ada gue disini. Ntar gue colok mata mereka kalau masih natap lo sinis."

"Hm, thank you ya Njun."

"Jijik banget lo, udah ah gue mau makan dulu."

Haechan tersenyum melihat Renjun yang keluar dari kamarnya. Ternyata banyak yang masih sayang padanya.

♡♡♡

Diruang yang cukup gelap karena kurangnya penerangan, seseorang tengah terkekeh pelan sambil tersenyum. Pahanya sudah banjir dengan darah segar yang menetes.

"Tunggu saja Lee Haechan, tunggu pembalasanku. Kau akan hancur. "

Tak lupa dengan seringaiannya yang tampak menyeramkan.

-tbc-

Besok kesayangan kita berulang tahun😍
Uri Haechanie🌻🌻

Masih pertanyaan yang sama, menurut kalian siapa yang jahat?

MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang