Bab 40

23.5K 2.4K 303
                                    

Rasanya Mark ingin membenturkan kepalanya saja ke tembok. Ia begitu bodoh karena telah melukai hati Haechan. Entah mengapa ia berkata bahwa akan merelakan Haechan untuk Jeno padahal Haechan sendiri telah memilihnya. Namun ia melakukan itu karena rasa cemburu yang menyelimutinya.

Setelah mendapat pesan dari Renjun, ia bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan tinggi. Mark tidak bodoh mengenai arti dari pesan tersebut. Haechan dan anaknya? Berarti Haechan telah mengandung anaknya? Rasa senang membuncah. Namun sepertinya ia sadar bahwa semuanya tak akan berjalan mulus.

Tak lama ia sampai dirumah sakit, Mark bergegas menuju ruang rawat Haechan. Pintu diketuknya pelan. Ternyata yang membukakan pintu adalah Ten, ibu sang kekasih.

"Ah, Mark." Ten terkejut melihat Mark dihadapannya.

"Selamat malam, mom." Ten pun tersenyum simpul.

"Ingin melihat Haechan dan anakmu?" kata Ten. Mark terkejut, kenapa Ten bida tahu bahwa Haechan mengandung anaknya.

"Tidak perlu terkejut begitu, mom sudah tahu semuanya. Namun kau punya masalah lain, Mark."

"Ada apa mom?" tanya Mark khawatir. Ia takut bahwa hubungannya dan Haechan tidak mendapat restu dari ayah Johnny.

"Jeno tadi datang kesini dan mengaku bahwa anak yang dikandung Haechan adalah anaknya. Kau harus menjelaskannya pada Johnny, Mark bahwa anak yang sedang Haechan kandung adalah anakmu. Sebelum semuanya terlambat." kata Ten. Ia juga khawatir, ia takut bahwa Johnny akan marah besar.

"Apa yang kalian bicarakan?" kata seseorang yang baru saja datang.

Mark dan Ten menoleh ke arah sumber suara. Itu Johnny dan Hendery. Ah, sepertinya semua akan berjalan lebih rumit.

"John? Sejak kapan kau disini?" kata Ten menghampiri suaminya.

"Tidak usah basa-basi, apa yang kalian sembunyikan dariku? Kenapa Ten bilang kalau anak yang dikandung oleh Haechan adalah anak Mark?" kata Johnny tegas. Cukup sabar ia mengetahui bahwa anak kesayangannya hamil diluar nikah, tetapi ia tak bisa dipermainkan seperti ini.

"Kita dengar dulu penjelasan Mark, John." kata Ten.

"Saya akan menjelaskan semuanya. Saya dan Haechan adalah sepasang kekasih dan kami telah melakukannya. Anak yang dikandung Haechan adalah anak saya, bukan anak Jeno."

Bugh

"BRENGSEK! BERANI SEKALI KAU MENGHAMILI ADIKKU! DASAR BAJINGAN!" satu pukulan mendarat di pipi kiri Mark. Hendery tak kuasa menahan amarah sejak tadi.

Ten yang melihat perbuatan anaknya pun langsung melerai mereka. "Cukup Dery! Kau bisa melukainya."

"Biarkan saya bedebah ini mati! Ia telah menghancurkan masa depan Haechan! Aku tak akan membiarkannya bersama Haechan." kata Hendery marah.

"Tidak! Kau tidak bisa menjauhkan aku dengan Haechan dan anakku. Aku akan menikahi Haechan." kata Mark tegas. Ia akan bertanggung jawab atad perbuatan yang telah ia perbuat.

"Aku tidak akan mengijinkanmu untuk menikahi Haechan, brengsek! Sebaiknya kau pergi dari sini." usir Hendery. Johnny hanya diam saja. Pikirannya sudah kalut.

"Tidak akan pernah sebelum aku bertemu dengan Haechan dan anakku."

"Sialan! Kau-"

"CUKUP!"

Johnny menatap Hendery dan Mark secara bergantian. "Hendery, kau pulanglah ke rumah, besok kau harus menggantikan ayah di kantor.

Sedangkan Mark, kau ikut denganku."

Hendery dengan langkah gontai pun langsung meninggalkan rumah sakit. Mungkin ia sedang tersulut emosi sehingga tidak dapat berpikir jernih.

Ten menggenggam tangan sang suami. "Bicaralah dengannya, gunakan kepala dingin. Kau adalah orang dewasa dan  seorang ayah, kau mengerti sayang?" sebuah kecupan mendapat dibibir milik Johnny. Johnny pun mengangguk.

"Aku mencintaimu, sayang."

"Aku lebih mencintaimu." Sepeninggal Ten, tinggallah Johnny dan Mark berdua.

"Kita perlu bicara, Mark."

-tbc-

Kira-kira apa ya yang bakal diomongin mereka?

Hm..

Sad ending seru nih

MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang