Bab 43

24.9K 2.5K 433
                                    

Hari ini Haechan sedang sendirian dikamarnya. Ia merebahkan dirinya diranjang agar bayi yang dikandungannya lebih rileks. Ayah dan Ibunya sedang pergi ke pertemuan bisnis. Sebenarnya Johnny dan Ten tidak ingin datang dan ingin menemani sang anak dirumah, tapi Haechanlah yang memaksa mereka untuk datang, katanya tidak sopan jika sudah diundang tetapi mangkir.

"Huh, bosen banget." keluhnya.

Biasanya sang kakak akan menemaninya, namun sedang Hendery ada rapat yang tidak bisa ditinggalkan. Apa ia menelepon Mark saja ya?

"Telepon tidak ya?" Hm, pikir Haechan.

"Ah telepon sajalah."

Haechan mengambil ponselnya dan menekan kontak untuk memulai panggilan.

"Hallo sayang."

"Mark, kau dimana?" tanya Haechan.

"Aku sedang dikantor ayahku. Ada apa sayang?"

"Um, kau sibuk?" Haechan merepas tangannya, ia takut mengganggu Mark.

"Tidak sayang, aku tidak sibuk. Apakah kau bosan?" tebak Mark diseberang sana.

"Aku merindukanmu. Baby juga merindukan Daddy☹"

"Baby sabar ya, daddy sekarang akan kesana. Mommy ingin sesuatu?" tanya Mark.

"Aku mau es krim vanilla! Boleh kan Daddy?"

"Baiklah, tunggu daddy ya sayang."

"Hati-hati Daddy!"

Setelah mematikan panggilan, tak lama kemudian Mark datang menghampiri Haechan dikamarnya.

"Sayang." panggil Mark. Haechan yang sedang tadinya fokus ke layar ponsel pun langsung bangkit dan memeluk Mark erat.

"Daddy! Baby kangen!" kata Haechan sambil mengucutkan bibirnya. Sangat menggemaskan dimata Mark.

"Daddy juga kangen kalian. Ini es krimnya sayang." kata Mark memberikan sekotak es krim vanila untuk Haechan.

Dengan bahagianya Haechan mengambil sekotak es krim tersebut dan menarik Mark agar ikut berbaring bersamanya diranjang. Ia melihat sang kekasih tampak lelah dengan kemeja agak kusut. Sepertinya Mark bekerja keras di kantor sang ayah.

Setelah mengetahui ia menghamili Haechan, Mark segera menghubungi kedua orang tuanya. Jangan pernah berpikir jika semua akan berjalan mulus dan orang tua Mark langsung setuju, karena setelahMark  ayahnya, Jung Jaehyun, sebuah bogeman mendarat dipipinya.

Sang ayah pun kesal pada anaknya, bisa-bisanya ia menghamili seseorang diumur yang masih muda. Untung saja orang itu adalah Haechan, putra dari Johnny dan Ten sahabatnya.

Mark juga sudah bekerja di perusahaannya, jadi setidaknya bisa menghidupi Haechan dan anaknya. Untuk masalah pernikahan, semua akan dilaksanakan setelah anak kereka lahir dan mereka sudah lulus SMA.

Itulah kesepakatam yang dapat diambil dari kedua belah pihak keluarga, Mark dan Haechan hanya bisa mengikuti, asalkan mereka tetap bersama.

"Hum, Mark.." panggil Haechan yang bersender dibahu Mark.

"Iya sayang.." Mark merangkul sang kekasih dengan erat. Sungguh ia benar-benar tak kuasa untuk tidak mencium sang kekasih.

 Sungguh ia benar-benar tak kuasa untuk tidak mencium sang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mau cuddle, eung."

Mana bisa Mark menolak! Sesuai permintaan Haechan, Mark pun memeluk Haechan erat. Diusapnya pucuk kepalanya pelan. Haechan pun mengalungkan tangannya ke leher Mark.

"Mark, aku ingin bertanya sesuatu." tanya Haechan pelan.

"Kau boleh menanyakan apapun yang kau mau. Katakanlah." jawab Mark.

"Hum, apakah kau tidak menyesal dengan keberadaan baby?" tanya Haechan takut. Sungguh dirinya selalu khawatir tentang Mark yang tiba-tiba tidak menginginkan bayi mereka.

Kebiasaan Haechan yang terlalu overthinking menjadikannya bumerang karena membuat dirinya pusing dan kelelahan hanya karena memikirkan sesuatu yang tidak pasti.

Namun wajar Haechan takut jika Mark membuangnya dan meninggalkan mereka. Ia tidak ingin bayinya tidak mempunyai sosok ayah disampingnya.

Mark menggenggam tangan Haechan. Ditatapnya Haechan sehingga membuat pipinya bersemu merah.

 Ditatapnya Haechan sehingga membuat pipinya bersemu merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Listen, babe. Tidak mungkin aku menyesal dengan keberadaan baby. Baby adalah anakku, darah dagingku. Dia adalah anugerah yang dikirim tuhan untukku, untukmu, untuk kita, sayang."

"Jangan pernah berpikir seperti itu lagi ya? Aku tak mau kau dan baby merasa stress."

Mark pun mendekatkan wajahnya pada wajah Haechan. Ia ingin mengecup bibir Haechan. Bibir yang berbentuk hati yang membuat Mark hilang kesadaran.

 Bibir yang berbentuk hati yang membuat Mark hilang kesadaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cup

Mark mencium bibir Haechan.

Dibaringkannya Haechan diatas ranjang dan dikukungnya. Mark mencium Haechan dengan lihai.

"Daddy Markeu...."

-tbc-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-tbc-

Saya mleyot nonton moment markhyuck di konten nct dream😭

Marie kita syukuran,

Sujut syukur

Amin

Jangan lupa nct dream comeback!🔥
Marie berdoa jika ncr dream banyak konten, biar ada moment markhyuck lagi, huhuu

MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang