Bab 6

78K 5.6K 952
                                    

Langit sudah menggelap, menampakkan gemerlapnya bintang untuk menghiasi malam. Bulan yang berbentuk lingkar sempurna menambah keindahannya.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Suasana apartemen Mark bisa dibilang tenang karena saat ini mereka sedang belajar untuk mengulang ujian, ah tapi sebenarnya hanya Haechan, Mark hanya mengajarinya.

"Jadi bagian mana yang kau tak bisa?" tanyanya pada Haechan, sedangkan sang empunya hanya menyengir tak berdosa.

"Semuanya."

"Aish, kenapa kau bisa sebodoh itu sih? Dari sekian banyak materi dari statistik satupun tak ada yang kau mengerti?" geram Mark.

"Asal kau tahu saja ya, aku sudah belajar semampuku setiap ujian dan bahkan aku sampai membuat ringkasan kecil agar aku semakin ingat dengan materi yang sudah dijelaskan. Aku juga sudah mencatat contoh soal yang diberikan oleh guru. Tapi kenyataannya apa?

Saat ujian malah soal yang berbeda dengan contoh yang dijelaskan. Bagaimana aku bisa mengerti? Salahkan saja guru itu yang membuat soal yang berbeda dengan contoh yang dijelaskan. Juga kapasitas otakku bisa dibilang minumum lebih ke minus untuk mata pelajaran statistik." kata Haechan terkekeh.

Mark lelah menghadapi Haechan yang seperti ini. Harus extra sabar dan banyak berdoa kepada tuhan agar ia diberi kekuatan.

"Baiklah, kita mulai pelajarannya. Kita akan membahas soal-soal ujian kemarin." Haechan hanya mengangguk saja.

Saat ini Haechan sedang menjawab soal ujian kemarin, sedangkan Mark yang diseberangnya sedang membaca buku yang dipinjamnya di perpustakaan sekolah.

Mereka dibatasi dengan meja yang berisikan celah dibawahnya sehingga kaki mereka dapat bersentuhan. Haechan sudah terlihat pasrah dengan soal-soal yang ia kerjakan. Ia sudah menjawab 25 dari 50 soal yang diberikan oleh Mark. Setidaknya setengah dari soal sudah bisa ia jawab karena penjelasan dari Mark.

Tak sengaja kakinya bersentuhan dengan paha Mark. Ia menatapnya namun Mark seolah tak mempedulikannya. Jiwa kejahilan Haechan bangkit kembali.

Meja yang mereka pakai tak terlalu lebar sehingga jarak mereka cukup dekat. Pergerakan terlihat dari kaki Mark yang diluruskan karena pegal dilipat sedari tadi namun tak menghentikannya fokus pada buku yang dipinjamnya.

Haechan menjalankan ije jahilnya. Ia menurunkan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya ia pakai untuk menulis agar terlihat tak mencurigakan.

Perlahan tangan kirinya mulai meraba paha milik Mark. Elusannya mulai merambat ke paha dalam Mark, perlahan tapi pasti.

Ujung mata Haechan melirik Mark yang masih fokus pada bacaannya. Itu yang membuat Haechan makin berani menaikkan tangannya kearah selangkangan Mark.

Namun, tak disangka tiba-tiba tangan Haechan dicekal oleh Mark. Haechan pun terkejut. Tangannya diremas oleh Mark lalu ditepisnya kasar.

"Diam dan kerjakan." kata Mark datar. Haechan pun akhirnya mengerjakan semuanya hingga pukul sepuluh malam.

Akhirnya mereka menyelesaikan sesi belajarnya dan menuju kamar Mark. Saat ini mereka sedang merebahkan dirinya diatas ranjang. Mark terlihat sudah memejamkan matanya, mungkin ia lelah karena menghadapi Haechan yang sangat menyusahkan.

Tidak dengan Haechan, ia menatap langit-langit apartemen milik Mark. Ia memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa menyelesaikan keinginannya saat ini.

Ia ingin bercinta dengan Mark!

Uh, membayangkannya saja sudah membuat milik Haechan mengeras. Ia harus melakukannya malam ini! Peduli setan jika Mark akan mengusirnya saat ia tahu bahwa diperkosa olehnya.

Intinya dia harus merasakan kejantanan Mark berada didalamnya!

Dengan keberanian penuh, Haechan mendekatkan wajahnya pada Mark. Tampan sekali. Pandangannya tak luput mengagumi indahnya ciptaan tuhan yang satu ini.

Alis camar, hidung mancung, pipi tirus, bibir yang menggoda. Wajah tanpa dibingkai kacamata bulat, sungguh rupawan.

Tak lama bibirnya menuju bibir Mark. Haechan mencium Mark. Dilumatnya bibir Mark dengan napsu yang menggebu. Dihisapnya bibir bawah Mark dengan keras. Haechan benar-benar dibutakan oleh napsu.

Saat masih mencium Mark, tiba-tiba sebuah tangan meremas bongkahan pantatnya yang berisi.

"Ahhh..."

-tbc-

Mampus kalian pagi-pagi otaknya udah traveling ke koreya, wkwkwk🌚

MORE AND MORE [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang