70.

57.9K 11.3K 4.3K
                                    

Bau-bau konflik dan ending hahaha

Jangan lupa beli novel BTS akhir Mei atau awal Juni.

Cerita BTS bakal lebih lengkap ver novel geng dan lebih seru. Cuma di novel diceritakan Mira milih siapa🤭😗

Sudah vote?

Jangan lupa spam komen 10 untuk update selanjutnya

Kapan update? Kalo chapter 69 udah 7K komen dan chapter 70 udah 10K

Selamat membaca.....

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Bingung.

Perasaan yang sama-sama dirasakan oleh Akthar, Dinar dan Ezhar. Bisa-bisanya sesuatu yang biasanya terjadi di film dialami oleh mereka secara langsung. Percaya atau tidak menjadi sesuatu yang sulit dibedakan. Inginnya membantah, tapi bisa jadi itu yang sebenarnya.

Mereka bukannya tidak mau menyangkal. Cuma mereka bertiga sudah sadar kalau Lami yang mereka kenal berubah. Lami yang dulu mana bisa didekatin, dilihatin saja sudah menghindar. Lami yang dulu benar-benar mengasingkan diri. Sedangkan Lami yang sekarang ramah, bar-bar, pemberani dan bawel.

Malam yang ditemani hujan sedikit menenangkan kebingungan yang mereka alami. Di tempat yang berbeda, mereka sama-sama menatap hujan. Kemudian beralih menatap photo Lamera di ponsel mereka.

Kalau Lamera bukan Lami. Lalu siapa sebenarnya Lamera?

"Gua sama sekali nggak ngerti apa yang sebenarnya terjadi." Akthar duduk di pinggir kasur, menatap photo Lamera yang ia ambil diam-diam dari ponselnya.

Buku-buku pelajaran yang ada di hadapannya tidak mampu membuat Ezhar melepaskan pikirannya tentang Lamera. Ia memilih menatap jendela kamarnya yang terbuka, menyaksikan hujan deras.

Ezhar menatap photo Lamera di ponselnya. Photo Lamera yang di upload di IG Mila. "Kalo lo bukan Lami. Lo siapa?" Tanya Ezhar, berharap Lamera mendengarnya.

Ditemani oleh kuku bima energi Dinar berdiri di balkon menyaksikan rintik hujan yang jatuh ke bumi. Ia membuka room chat Lamera. Ia klik poto profil WA Lamera. Gadis itu sedang tersenyum manis.

"Siapa lo sebenarnya?" Tanya Dinar, tersenyum kecut.

🍂🍂🍂

Lamera hanya melipat kedua tangan di atas meja dan menempelkan kening di kedua tangan tersebut. Ia pejamkan mata untuk melupakan apa yang terjadi di kantor polisi. Bisa-bisanya Arsy berpikir kalau tiga cowok itu mengetahui identitas aslinya.

Calista dan Dion yang duduk di hadapan Lamera saling pandang. Kemudian menatap Lamera ibah. Semuanya jadi kacau seperti ini. Rahasia yang berusaha dijaga terbongkar dengan cara yang tidak pernah terpikirkan.

"Mir, jangan tidur di sini. Ntar siapa yang mau gotong lo? Jangan diilerin meja cafe gua, nanti bau."

"Berisik lo kampret!" Dion emang menyebalkan. Sudah tahu Lamera lagi galau, frustasi, eh justru dibercandain.

"Dion iih! Jangan diledekin!" Calista menampar pelan pipi Dion.

"Duh, aduh sakit, Cal. Pipi aku." Rengek Dion, memegangi pipinya.

"Oh, ya aku lupa kemaren kamu abis dipukulin ya?" Calista mengelus pipi Dion.

"Iya. Sama dimasukin ke penjara aku, Cal. Dituduh pedofil." Adu Dion manja.

Calista mendekap kepala Dion. "Utu, utu kacian amat pacal aku." Ia usap lembut rambut Dion.

"Aku butuh pelukan dari kamu untuk mengobati rasa sakit ku, Cal." Gombal Dion.

Back to School (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang