56.

69.3K 13.8K 4.4K
                                    

Geng bacaa yaa jangan diskip

Aku ralat yaa. Update setiap rabu dan sabtu malam ya hehehe

Terus aku ada kabar buat kalian. BTS/back to school akan terbit. Untuk tanggalnya belum tau pasti. Semoga aja setelah lebaran biar kalian ada uang. Nanti H-sebulan atau H-2bulan aku kabarin yaa. Yuk nabung dari sekarang.

Tamat di WP? Tamat kok pasti. Sama kayak INA, semua cerita aku bakal tamat di WP. Tapi ya emang agak lama tamatnya dibandingkan novelnya. Tapi pasti semua cerita aku, aku tamatin insyaallah. Jadi gak digantung, cuma jeda dan akan ditamatin.

Sudah pencet tombol vote/bintang?

Siapkan ramaikan setiap paragraf dengan komentar?

Selamat membaca yaa.....

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

"Hati-hati pancinya panas." Kata Lamera setelah meletakan panci berisi sop ayam di atas meja. Ia dan Ezhar sudah selesai masak. Sekarang ia duduk di antara Dinar dan Akthar, sedangkan Ezhar di depannya.

Mereka menyiapkan piring untuk diri mereka masing-masing. Menatap ke arah lauk-pauk di atas meja dengan tatapan lapar.

Ezhar membuka celemeknya. Lalu mengambil nasi. "Lam, buat lo." Ia sodorkan piring berisi nasi ke Lamera.

"Oh. Makasih." Dinar yang justru menanggapi, menaruh piring itu di depannya. "Apa?" Tanya Dinar tanpa dosa ketika melihat Ezhar melototinya tidak percaya.

Akthar menyunggingkan bibir menahan tawa. Ia menyodorkan piring ke Ezhar. "Gua juga dong sendokin nasi." Katanya tengil dan tidak tahu diri.

Ezhar sebenarnya malas. Cuma ia tidak punya pilihan. Akhirnya dengan sangat terpaksa ia menyendokan nasi juga di piring Akthar. Niatnya yang cuma ingin mengambilkan Lamera nasi justru dimanfaatkan oleh kedua orang itu. Dasar sialan!

"Thanks." Kata Akthar setelah Ezhar menyodorkan piringnya yang sudah berisi nasi.

"Lo pada emang nggak tau diri. Seenaknya nyuruh Ezhar sendokin nasi!" Omel Lamera yang langsung dapat tatapan dari ketiga cowok itu serempak. Namanya juga cewek bar-bar, tidak peka. Emang Lamera pikir siapa yang buat Ezhar jadi dimanfaatkan kedua cowok itu?

Lamera menyendok nasi ke piring. "Contoh nih gua. Ambil nasi sendiri. Mandiri gua." Katanya. Karena tadi ia sibuk membuka celemek jadi tidak sadar saat Ezhar menyodorkan piring berisi nasi kepadanya.

"Hahahaha!" Dinar tertawa karena Lamera sama sekali tidak peka. Ditambah lagi wajah melas Ezhar. Si Akthar juga ikutan terkekeh sambil menutup mulutnya.

"Kenapa lo?" Tanya Lamera heran.

"Udah, makan selagi hangat." Karena malas dibahas nasib malangnya, Ezhar pun mengganti topik.

"Sebelum makan ada baiknya kita berdoa demi keselamatan kita masing-masing setelah makan masakan ini. Amin." Dinar mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Kampret lo, Nar! Maksud lo, lo pada bakal mati setelah makan masakan gua?" Lamera memekik dengan suara nyaring dan tatapan tajam ke Dinar.

"Baca doa itu penting." Dinar membela diri.

"Nggak gitu juga doanya." Sela Lamera.

Setelah cekcok beberapa saat. Doa pun dikumandangkan dengan serius. Setelahnya mereka mencicipi sop ayam buatan Lamera dan Ezhar.

"Lumayan rasanya." Celetuk Akthar setelah mencicipi sop ayam.

"Ezhar banyak bantu pas masak tadi." Ucap Lamera, memberi tahu.

Back to School (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang