61.

72.3K 13.4K 6.2K
                                    

Halooo genggg rindu tak? Aku rindu

Aku mau bicara, jangan diskip dulu yaa

Aku lagi sok sok sibuk geng jadi gabisa 2 kali seminggu upnya hahahaha

Cuma nanti pasti ada kemungkinan up 2 kali seminggu kok genggg

Ini chapternya banyak loh geng, lebih panjang. Anggap aja buat 2 kali up ya wkwkwk

Ingat jangan lupa nabung yaaa wkwkwk

Siap baca?

Selamat membaca.....

Selamat bertemu cast INA

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Lamera melepas kuncirannya. Menguncir ulang rambutnya yang sudah berantakan. Maklum selagi di bis dia terus tertidur. Bukannya dia tukang tidur, dia cuma mengisi energi sebelum menjalani hari yang berat. Seberat tak minum es teh manis selama sehari.

"Ngapain sih kita ke museum seni lukis?" Lamera berdecak pinggang memperhatikan sekelilingnya yang ramai anak sekolahan Brawijaya.

"Jualan rujak." Saut Mila sambil mengunyah cemilan chiki.

Lamera berdecak. "Gua serius Milea Musaidin."

"Males gua ngomong serius sama lo. Otak lo ujungnya hilang, jadi nggak nyampe apa yang gua omongin." Mila melambaikan tangan menyerah, memalingkan wajahnya.

"Jian, lo lihat, kan?" Lamera menarik tangan Jiana sambil menunjuk Mila. "Gua padahal nanya serius. Tapi dia mulai duluan. Jadi jangan salahin gua kalo tiba-tiba nih tangan nyangkut di kepalanya dia, ya?"

"Lagian lo segala nanya ke museum ngapain. Ya, buat belajar lah. Kan kita ada kerja kelompok dari sekolah kunjungan ke museum seni lukis." Kata Jiana agak kesal.

"Kenapa kunjungannya nggak ke rumah Raffi Ahmad aja sih? Siapa tau dikasih makan gratis."

"Udah, ya udah. Gua tau otak lo kemasukan angin jadi bego. Mending lo diem dari pada gua emosi." Mila sudah kesal sampai ke ubun-ubun.

"Jian, gua bosen di sini. Mending nyari es teh manis yuk?" Ajak Lamera memelas.

"Kita disuruh photo lukisan dan cari informasi soal lukisan itu. Baru bebas mau ngapain aja." Risa mengingatkan. Risa sudah menyiapkan buku tulis dan kamera yang menggantung di lehernya.

"Ah, males gua liatin lukisan. Mending liatin cogan." Mila tersenyum sumringah, dengan genit menyelipkan helaian rambutnya di belakang kuping. "Eh, lihat deh itu Kak Alskara sama Kak Liam ganteng banget sih gila." Mila mendorong-dorong tubuh Risa. Si Risa cuma tersenyum saja. Coba kalau Mila dorong-dorong tubuh Lamera, pasti mereka akan berakhir jadi tsubasa, main tendang-tendangan.

Bukan cuma anak kelas 11 saja yang kunjungan ke museum seni lukis. Melainkan juga anak kelas 10 dan kelas 12 nya. Dan yang paling mendapat perhatian diantara anak-anak Brawijaya di museum saat ini adalah Alskara dan Liam. Mereka berdua terkenal sebagai jejeran Most Wanted angkatan kelas 12, anak basket sekaligus anak band.

Sedari tadi semua mata cewek-cewek tak lepas dari sosok Alskara dan Liam. Namun sayangnya kedua cowok itu tak menghiraukan tatapan cewek-cewek di sekitarnya. Karena fokus mereka berdua hanya tertuju pada satu sosok gadis yang berjalan di depan mereka. Gadis itu sedang bercanda dengan temannya. Siapa lagi kalau bukan Hauri Kamaniya Alhasan?

"Sadar diri lah, Mil. Lo lihat siapa yang mereka perhatiin." Lamera menunjuk Hauri yang mengobrol dengan Siya. "Lo sama Hauri? Masih kalah jauhhhh!" Kemudian gelak tawa Lamera pecah.

Back to School (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang