*SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE*
(FOLLOW SEBELUM MEMBACA. TINGGALKAN JEJAK KOMEN DAN VOTE)
*Mulai 6 oktober 2020
*Selesai 17 juli 2021
Rank 1 in #youth tgl 15/11-2020
Rank 1 in #bar-bar tgl 25/11-2020
Rank 1 in #lucu tgl 19...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cast of #Calista Shahinaz
Udah tekan vote?
Siap sebar komen setiap paragaf?
4K komen kuy?
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
"Mira, lo kenapa?" Calista yang sedang duduk di sofa langsung berdiri. Panik dan khawatir melihat Lamera masuk ke apartemennya dengan keadaan babak belur.
"Gua....." Lamera menoleh ke samping, menatap Mila yang memang mengantarnya ke apartemen Calista. Kemudian menatap Calista lagi. "Aku dikeroyok, Tante." Lamera melirik-lirik Mila untuk memberi kode Calista agar berakting sebagai tantenya.
Calista melebarkan matanya ketika mengerti kode dari Lamera. Wajahnya agak malu karena menggunakan kosa kata informal. "K-kamu dikeroyok siapa?" Calista berakting sebagai seorang tante.
"Gua nggak tau kalo lo punya Tante kaya dan cantik. Bukannya lo upik abu, ya?" Bisik Mila ke Lamera setelah mengamati apartemen Calista yang mewah dan besar. Belum lagi sosok Calista sangat cantik dan elegan.
"Gua keponakan pungut." Jawab Lamera, juga berbisik.
"Dari tong sampah?"
Lamera berdecak. "Nggak gitu Mil konsepnya." Katanya kesal.
"Lah, kan lo sendiri yang bilang."
"Ya, nggak di tong sampah juga lah, Milea."
"Pinggir jalan pas lo lagi minta-minta?"
Lamera berdecak lagi. "Mil, muka gua ini lagi perih banget. Mau menghujat pun mulut gua sakit. Jadi tolong ya. Kali ini aja. Jangan ngeselin sampai minta gua katain. Oke?" Pinta Lamera dengan ekspresi datar, sudah pasrah dan lelah.
"Berani ngasih gua berapa buat tutup mulut? Gua nggak semurah lo yang dikasih es teh manis langsung diem." Mila menjulurkan lidahnya.
"Gua kasih nomor cogan. Nggak kaleng-kaleng kayak cowok lo yang kayak sampah."
"Serius lo?" Mila menatap penuh harap.
"Serius."
"Oke."
Calista dari tadi cuma memperhatikan dua orang yang sedang berbisik-bisikan di depannya. Karena merasa diabaikan ia memutuskan pura-pura batuk agar diperhatikan. "Jadi...Mira, kamu kenapa babak belur kayak gitu?" Calista menghampiri Lamera.
"Ini....aku dikeroyok, Tante." Lamera menyentuh pipinya yang masih terasa perih.
Calista memeluk erat Lamera. "Lo punya photo mereka yang keroyok lo, kan?" Bisiknya agar Mila tidak mendengar.
"Kenapa?" Tanya Lamera bingung.
"Oke, kita langsung ke dukun. Biar pada muntah paku."
Lamera buru-buru balas memeluk Calista ketika Calista hendak melepaskan pelukannya. "Cal, nggak enak main dukun. Gua mau ngehajar langsung pakai tangan gua. Ntar gua mau beli sarung tinju buat bales mereka."
