79.

45.8K 9.7K 12K
                                    

Menurut kalian enaknya bts terbit kapan?

Jangan lupa nabung yaa

Sudah vote?

Siap ramaikan setiap paragraf dengan komentar?

Spam komen next diakhir cerita

Update cepat kalo vote 5K lebih dan komen 8K

Selamat membaca

❤️❤️❤️❤️❤️

Calista melambaikan tangan ketika
melihat Lamera berjalan ke arahnya. "Mira-" Suara Calista mendadak menghilang bersamaan dengan tubuhnya yang dipeluk erat oleh Lamera.

Tidak tahu apa-apa, Calista hanya tersenyum sambil mengelus pundak Lamera. Sudah kenal lama dengan Lamera membuat Calista mengerti kalau Lamera sudah begini, ia tidak membutuhkan pertanyaan, melainkan sebuah pelukan yang menenangkan. Nanti tanpa diminta Lamera akan menceritakan semuanya.

"Cal...." Panggilnya dengan suara merajuk.

"Iya."

"Gua habis kena serangan jantung."

"Hah?"

"Cal, gila alur hidup gua penuh plot twist banget kampret! Gua syok berat banget. Sampai perasaan gua campur aduk." Lamera semakin erat memeluk Calista. "Reyza dan Dinar adik kaka, Cal."

"Dinar? Kayaknya gua nggak asing deh sama tuh nama." Calista berusaha mengingat-ngingat tentang Dinar.

"Dinar teman sekolah gua. Dia yang pernah gua ceritain, salah satu cowok yang ganggu dan nyusahin."

Calista tersenyum terkejut, kemudian menganggukkan kepala seolah mengerti sesuatu. "Kenapa lo keliatan sedih kayak gini?"

"Nggak tau. Gua kaget aja pas tau kalo Reyza dan Dinar sodaraan."

"Jangan bilang kalian bertiga terlibat cinta segitiga?"

Lamera melepas pelukan Calista. Keningnya mengernyit menatap Calista. "Kenapa jadi cinta segitiga?"

"Yah sikap lo tuh kayak orang serba salah. Seolah lo nggak mau nyakitin mereka. Seolah lo bakal dipaksa milih diantara mereka."

Lamera diam. Menunduk, memikirkan perkataan Calista. Apa benar ia berpikir seperti itu? Kenapa ia harus berpikir seperti itu? Reyza mungkin mantannya, jadi wajar kalau orang lain mengaitkan Reyza masuk ke dalam kisah cintanya. Namun untuk Dinar rasanya aneh. Selama ini Lamera tidak pernah mengaitkan Dinar, Akthar atau Ezhar ke dalam kisah cintanya. Lamera tidak pernah membayangkan akan terlibat cinta dengan ketiga Most Wanted.

"Gua nggak pernah mikir bakal milih siapa. Gua nggak pernah mikir buat menaruh mereka pada posisi pilihan cinta gitu." Ujar Lamera setelah beberapa saat merenung.

"Terus kenapa lo keliatan nggak semangat dan bingung?"

Lamera tidak langsung menjawab, diam lagi. Rasanya malas sekali membicarakan ini. "Mungkin kurang minum es teh manis. Udah ah, ayok lo ambil rapot gua." Lamera berbalik badan, berjalan mendahului Calista yang tersenyum di belakangnya.

"Kelamaan jomblo jadi susah mendeskripsikan perasaannya sendiri." Cibir Calista pelan.

Lamera tidak mau memikirkan perkataan Calista. Ia tetap melangkah sekalipun otaknya penuh pertanyaan-pertanyaan aneh. Bahkan jantungnya berdebar kencang. Kalau jantungnya sudah berdebar-debar, ia harus siap debaran itu akan merambat ke perut dan berakhir ke kamar mandi. Emang ia tidak cocok membahas soal cinta-cintaan begini.

"Kenapa?" Tanya Calista karena melihat Lamera berhenti melangkah.

"Cal, bensin gua habis. Jadi gua mau isi bensin dulu, ya." Ujar Lamera yang sudah menghadap Calista.

Back to School (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang