32.

78.8K 14.3K 1.5K
                                    

Up maraton yeyy

Jangan lupa vote juga chapter yang sebelumnya. Jangan bolong bolong kayak sunder bolong gengss.

Cus langsung aja kita lihat tingkah bar-bar lami❤️

__________________________________

Lamera berdiri di pinggir jalan. Sedang menunggu angkot yang lewat. Di kehidupannya yang dulu. Jangankan naik angkot, naik busway atau kereta saja belum pernah. Namun semuanya berubah sejak ia menjadi Lami. Angkot menjadi kendaraan favoritnya kemana-mana. Menurutnya naik angkot juga menyenangkan. Apalagi kalau dekat jendela. Anginnya sepoi-sepoi.

Kalau bisa ya, ini hanya saran dari Lamera saja. Ia harap di masa depan angkot bisa dibayar dengan kartu kredit. Jadi tinggal gesek saja. Soalnya Lamera tidak mau uang recehnya untuk membeli es teh manis Mang Uyat berkurang.

"Panas banget kampret! Kalo gua es lilin udah ngalir nih gua ke got. " Lamera menunjuk got di depannya. "Bercampur sama kecoak and family-nya yang lagi berenang nikmatin holiday."

"Harusnya tuh ya di pinggir jalan ada ojek payung. Kan kasian yang mutuhin kulit 5 tahun. 2 menit langsung hitam karena kepanasan." Lamera menggelengkan kepala melihat punggung tangannya. Semoga saja warna kulitnya tidak berubah.

Lamera tersentak kaget saat tangannya ditarik kasar. Tubuhnya berbalik ke belakang dan ia melihat sosok cowok yang....asing? Tidak. Kalau tidak salah Lamera pernah melihatnya.

"Apa-apaan sih lo?!" Lamera menepis tangan cowok itu. Ia mundur ke belakang.

"Lo nggak lupa, kan sama gua? Lo ceweknya Akthar. Iya, kan?" Cowok itu menyeringai.

Sekarang baru Lamera ingat. Dia adalah cowok yang datang ke tongkrongan Akthar. Cowok yang kurang ajar kepadanya dan dipukul oleh Akthar. Jangan bilang cowok itu ingin membalas dendam? Yaampun masa balas dendam sama Lamera yang cewek? Dasar banci!

"Kenapa? Lo mau bales dendam sama gua?" Lamera menyisir rambut panjangnya ke belakang. "Gila banci banget lo." Lamera terkekeh menghina.

"Nggak, gua nggak mau bales dendam. Gua cuma.....mau kenalan?"

"Hah?" Lamera mundur ke belakang.

Cowok itu melangkah maju ke depan. "Ceweknya Akthar ternyata semanis ini." cowok itu berusaha menyentuh pipi Lamera tapi ditepis. "Wiss galak banget, Neng." Cowok itu terkekeh.

"Jangan macem-macem lo sama gua!" Lamera menunjuk cowok itu tanpa takut.

"Kalo gua macem-macem gimana?"

Plak!!

Lamera menampar pipi cowok itu. "Itu akibatnya." Ujarnya, tersenyum puas.

"Wah sialan lo jadi cewek." Cowok itu menarik tangan Lamera.

Lamera berusaha menepis tangan cowok itu. Memberontak. Namun tenaga cowok itu terlalu kuat. Lamera tidak kehabisan akal. Ia gigit tangan cowok itu.

Plak!

Sakin kesalnya cowok itu sampai menampar pipi Lamera. Tentu saja Lamera tidak terima. Ia mau balas menampar, tapi lagi-lagi tangannya ditahan. Ia tendang cowok itu sampai merintih kesakitan. Dan cowok itu mendorong kencang tubuh Lamera sampai tersungkur ke jalanan.

"Cewek bangsat lo!" Maki cowok itu kesal. Ia angkat kaki untuk menendang Lamera.

Bugh!!

Sebelum kakinya mendarat ke wajah Lamera. Cowok itu sudah oleng beberapa langkah menjauh dari Lamera. Lamera yang semula tutup mata perlahan membuka matanya. Lamera terkejut melihat Akthar berdiri di depannya.

"Lo...." Akthar ingin bertanya keadaan Lamera. Namun melihat ujung bibir Lamera yang luka mengurungkan niatnya. Wajah Akthar berubah dingin dengan rahang mengeras. Ia tatap tajam cowok yang melukai Lamera. "Bangsat!" Akthar menendang cowok itu.

Bugh!

Cowok itu jatuh ke jalan. Langsung Akthar mendatanginya dan menyerangnya dengan pukulan bertubi-tubi tanpa ampun.

"Akthar, udah!" Teriak Lamera panik melihat Akthar lepas kendali.

🍂🍂🍂

Motor ninja merah maroon berhenti tepat di depan kosan. Lamera turun dari motor. Diikuti oleh Akthar yang juga turun dan melepaskan helm full facenya. Lamera tidak langsung masuk ke kosan, ia lebih memilih berdiri di depan Akthar.

"Makasih udah nolong gua dan nganter gua." Lamera tidak menyangka kalau yang akan menyelamatkannya adalah Akthar. Padahal ia pikir Akthar cuma cowok manja nakal yang doyan menjadikannya babu. Penilaian Lamera tentang Akthar mulai berubah menjadi lebih baik sejak hari ini.

Akthar melirik kosan di belakang Lamera. "Lo ngekos?"

"Iya."

"Lo bukan orang Jakarta?"

Lamera terkekeh pelan. "Gua orang Jakarta. Cuma ya ngekos. Gua nggak punya orang tua....gua anak panti asuhan yang berusaha mandiri." Lamera mengumbar senyum. Tapi tidak lama karena baru ingat ujung bibirnya luka. "Aduh perih." Rintihnya memegang pipi.

"Lo itu cewek."

"Siapa bilang cowok?" Sewot Lamera.

Akthar berdecak. Menyentil pelan kening Lamera. "Diem dulu. Gua belum selesai ngomong."

Lamera mengerucutkan bibirnya sambil mengelus kepalanya yang disentil.

"Lo itu cewek. Emang lo pemberani dan bisa ngelawan cowok. Tapi tetap aja tenaga cowok lebih kuat. Harusnya lo pergi, kabur saat ada cowok yang ganggu lo. Bukan ngelawan."

"Ya, abis gua kesal aja dia kurang ajar sama gua. Dia pikir gua cewek murahan? Gampangan? Enak aja asal sentuh gua!" Lamera mengusap kasar tangannya yang tadi dipegang cowok kurang ajar itu.

Akthar jadi teringat dengan perkataan Wisnu yang bilang kalau Lami itu murahan. Namun melihat kejadian ini membuat Akthar sadar kalau gosip adalah kebohongan yang diusahakan untuk menjadi fakta.

Akthar tersenyum kecil. Dari awal ia memang tidak percaya dengan gosip buruk yang menimpa Lami. "Lo nggak boleh terluka." Kata Akthar.

"Emang kenapa?" Tanya Lamera polos.

"Tambah jelek. Bikin sakit mata." Akthar berbalik melangkah menuju motornya.

"Wah sialan lo kampret!" Maki Lamera emosi.

Akthar mengabaikan perkataan Lamera. Ia memakai helmnya kembali. "Urus tuh muka biar enak dilihat!"

"Pulang sono lo kampret! Jangan sampe gua sambit pake sepatu lo ya?!" Lamera menekuk satu kakinya ke belakang. Siap mengambil sepatu dan melemparnya ke Akthar.

(Sambit itu sama artinya nimpuk ya)

"Berani?" Tantang Akhtar.

"Nggak." Lamera menurunkan kakinya. "Udah sono pulang lo! Gua mau tidur siang!" Lamera mengusir Akthar seperti mengusir ayam.

 "Udah sono pulang lo! Gua mau tidur siang!" Lamera mengusir Akthar seperti mengusir ayam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gimana chapter ini? Gemes  apa lucu?

Mana mana shipper ezhar?

Ada yang menunggu dinar?

Mau ketemu humoris? Next hihihi

Spam komen sebanyaknya dan vote❤️

Back to School (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang