Sebelum lanjut aku mau ngucapin,
Minalaidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin 🙏🏻🙏🏻
Aku meminta maaf jika mempunyai salah, baik itu ucapan, ketikan atau apapun yang menyinggung dan menyakiti hati kalian.
🥳 Selamat Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 🥳
Sekedar mengingatkan nih geng jangan lupa sisain thr buat meluk BTS ver novel yang terbit antara akhir mei/awal bulan depan
Sudah vote? 7K spam komen buat up selanjutnya
Selamat membaca
❤️❤️❤️❤️❤️
Mau di kehidupan sebelumnya atau kehidupan sekarang, Lamera masih saja sama. Suka menjadikan Dion pembokat yang bisa disuruh-suruh. Contohnya saja hari ini, Lamera mengajak Dion ke mall. Katanya, mau makan bareng. Pas ditanya kenapa cuma berdua? Jawabannya sekalian curhat, kalau curhat tidak bisa ajak Arsy karena tidak mau membuat Arsy khawatir. Kenapa tidak mengajak Calista? Karena Calista sibuk. Oke, masuk akal. Dion percaya dan mau diajak ke mall.
Sampai di mall, ternyata tidak makan, melainkan belanja. Memasuki setiap toko dan keluar dengan tentengan. Modusnya minta tolong Dion bawain karena tangannya kepenuhan, padahal Lamera sama sekali tidak bawa apa-apa selain tas selempang.
"Sialan, ternyata gua cuma dijadiin pembokat yang bawain barang." Kata Dion kesal. Ia taruh belanjaan Lamera di depan pintu kosan.
Lamera cuma tertawa. "Gua juga mau cerita sama lo, Ion."
"Apa?"
"Gua sekarang heather di sekolah."
"Lo udah cerita kemaren ke gua dan Calista sampai mulut lo berbusa, Markonah!"
"Biarin sih gua ceritain ulang. Namanya orang senang."
"Bodo amat, ah."
"Tapi, Ion, ada satu cewek yang buat gua bingung. Dia kayaknya benci banget sama Lami. Nggak tau alasannya apa." Lamera memainkan kunci kosannya. "Kadang Ion gua suka mikir."
"Lo bisa mikir?"
"Serius kampret!"
Dion terbahak. "Iya, apaan?"
"Gua kadang mikir. Apa gua boleh selamanya ada di tubuh Lami? Karena gua ngerasa tubuh Lami, ya milik Lami. Bukan milik gua. Gua cuma sekedar....ya....kayak...." Lamera bingung menjelaskan perannya ada di tubuh Lami.
"Siapa yang larang lo buat ada di tubuh Lami?"
Lamera merasakan bola matanya memanas, mulai berkaca-kaca. "Gua udah meninggal, Ion. Alasan gua di sini cuma keanehan yang menguntungkan aja. Gua bisa kapan aja menghilang." Lamera menundukkan kepalanya.
"Heeh, kenapa kok lo nangis sih?"
"Jangan nanya kenapa iih ntar gua makin mau nangis." Lamera mengusap air matanya.
Dion tersenyum. "Lam, gua sama Calista sayang banget sama lo. Lo tuh udah gua dan Calista anggap sebagai anak pungut. Nggak akan rela gua dan Calista kehilangan lo lagi." Dion mengelus kepala Lamera.
"Kampret, masa anak pungut." Lamera terkekeh.
Dion tertawa. "Terus apaan? Anak nyolong?" Candanya.
Bugh!!
Bogeman keras mendarat di wajah Dion sampai membuatnya tersungkur ke lantai. Lamera yang bersedih berganti menjadi terkejut. Muutnya terbuka lebar dengan mata melotot melihat Dion tergelatak di bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to School (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil*SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE* (FOLLOW SEBELUM MEMBACA. TINGGALKAN JEJAK KOMEN DAN VOTE) *Mulai 6 oktober 2020 *Selesai 17 juli 2021 Rank 1 in #youth tgl 15/11-2020 Rank 1 in #bar-bar tgl 25/11-2020 Rank 1 in #lucu tgl 19...