3.

113K 15.7K 1.9K
                                    

Keinginan Lamera tidak muluk-muluk kok. Ia tidak meminta dijatuhi ribuan emas batang, bukannya kaya nanti justru patah tulang yang ia dapat. Jadi Lamera tidak meminta ribuan batang emas. Tapi kalau satu boleh. Lamera juga tidak meminta dikaruniai wajah secantik Liza Soberano. Karena ia cukup sadar diri. Lamera pun tidak meminta tiba-tiba ditawari jabatan sebagai presiden.

Keinginan Lamera cuma satu. Ia ingin menjadi normal untuk malam ini. Dalam artian tidak membuat kesalahan atau hal-hal yang memalukan. Jika bisa untuk malam ini saja ia ingin terlihat seperti Lily Collins, kalau bisa. Kalau tidak yasudah setidaknya tetap terlihat cantik.

Lamera tidak ingin di acara reuni SMA ini meninggalkan kesan buruk. Apalagi Rezya Anggasta, mantan terakhir sekaligus mantan terindahnya hadir. Seharian penuh Lamera memikirkan datangnya momen seperti ini. Belanja baju baru, ke salon dan memakai makeup yang cetar. Pokoknya Lamera ingin memastikan kalau malam ini, khusus malam ini ia tampil bak tuan putri sempurna.

"Celingak-celinguk nyariin Reyza?" bisik Calista. Langsung membuat bulu kuduk Lamera berdiri.

"Enak aja! Nggak!" ngeles Lamera. Padahal dalam hati ia terus menggerutu mempertanyakan sosok Rezya yang belum terlihat.

Acara reuni diadakan di lapangan SMA. Disulap menjadi tempat yang keren dan bagus dengan paduan lampu-lampu kecil. Meja serta bangku-bangku mengelilingi lapangan. Meja panjang menghidangkan banyak cemilan dan minuman. Ada juga panggung kecil. Bintang tamu dari alumni yang bersedia menyumbang lagu.

Dress code putih. Boleh pakai pakaian apapun asal ada putihnya. Entah atasan yang putih atau bawahan yang putih. Lamera memakai kemeja putih dan rok levis sebetis. Rambut panjangnya dijepit menyamping dengan jepitan bunga.

Sosok Lamera sang mantan primadona sudah mengambil perhatian sejak kehadirannya. Namun yang diperhatikan oleh Lamera hanya Rezya yang belum datang.

"Rezya datengnya telat, Mir." Dion datang-datang membawa kabar soal Rezya. Terus memperhatikan layar ponsel. Mungkin sedang berkomunikasi dengan Rezya.

"Gua nggak nanya kampret!" ngegas Lamera galak hingga Dion memundurkan kepala sambil mengusap dada.

"Heran gua. Bule mana yang ngomong kampret?"

"Cuma dia, Yang. Bule abal-abal." Calista menunjuk Lamera.

"Uda ah, haus gua." Lamera harus mengalihkan pikirannya agar berhenti mengharapkan kehadiran Rezya. Otaknya ini harus disetting ulang agar benar.

Lamera mengambil cake dan es lemon. Ia menikmati makanan sambil berdiri, malas duduk. Nanti jadi kepikiran soal Reyza lagi. Kalau gabung sama yang lain juga malas karena terus-terusan ditanya soal Reyza. Padahal mereka sudah tahu kalau Lamera sudah lama putus dari Reyza, tetap saja ditanyai. Dasar manusia.

"Hai!"

Bulu kuduk Lamera berdiri lebih tinggi dari sebelumnya. Tulang di tubuh Lamera menegang kaku, sampai rasanya kalau bergerak sedikit saja bisa hancur melebur jadi debu. Rambut di kepala Lamera mungkin juga ikutan berdiri.

Suara itu sama sekali tidak berubah. Suara lembut dan rendah yang selalu berhasil membuat hati Lamera meleleh dan menghangat. Suara yang sangat Lamera rindukan. Tumpukan sesak di hati Lamera berangsur luruh. Lega akhirnya bisa mendengar suara itu lagi.

"Oh, hai!" Lamera berusaha mengumbar senyum kepada cowok di depannya. Reyza. Cowok yang pernah lama di hati Lamera. Tiga tahun jatuh cinta. Tujuh tahun berusaha melupakan dan satu hari menghancurkan niat move on.

"Apa kabar, Mir?"

Satu kalimat tanya. Namun berhasil menggagalkan tujuh tahun usaha Lamera untuk melupakan. "Baik kok."

Rezya melangkah mendekat. Lamera refleks mundur ke belakang. Takut Rezya bisa mendengar detak jantungnya yang sedang menyanyikan lagu punk. Cowok itu semakin tinggi. Dan semakin ganteng. Sial, Lamera tidak bisa berbohong soal perasaannya.

"Nggak berubah." Reyza tersenyum. Kemudian mengusap ujung bibir Lamera. "Kalo makan selalu belepotan."

Kyaaaa!!! Emak!! Maaf mak Lamera gagal move on!!

Bodo amat. Lamera tidak mau tahu lagi. Kalau Reyza semanis ini jangan salahkan Lamera kalau jatuh cinta lagi. Jangan salahkan Lamera kalau nanti malam tahu-tahu sholat tahajud meminta Tuhan agar menjodohkannya dengan Reyza.

"Makasih." Lamera mengusap ujung bibirnya. Kalau tidak melihat Calista dan Dion yang tertawa di belakang Reyza, pasti Lamera sudah minta balikan ke Reyza. Namun Lamera harus sadar diri. Soalnya sepasang kekasih yang menyebalkan itu sedang terbahak-bahak. Bahkan Dion memegang kertas HVS bertulisan proses move on 7 tahun gagal cuma sehari.

Dasar Dion sialan!

"Aku pikir kamu nggak dateng."

Kalo tau lo dateng pasti gua nggak dateng dari pada merusak proses move on. Lamera terkekeh. Tidak mungkin dia ngomong seperti itu. "Dateng lah. Kapan lagi reuni, kan?"

"Senang kamu dateng." Reyza tersenyum.

Tuhan, tolong butakan Lamera untuk malam ini saja. Tidak kuat melihat senyum manis Reyza yang lebih manis dari es potong dua ribuan.

"Rey, gua mau gabung sama Calista dan Dion dulu, ya?" Lamera berjalan melewati Reyza. Dari pada lama-lama meleleh seperti es krim. Mending menggunakan cara ninja. Kabur secepatnya.

"Ngapa? Udah puas ngobrolnya sama mantan?" ledek Dion.

"Berisik lo kampret!" Lamera memukul Dion. Menarik Dion dan Calista menjauhi Reyza.

"Tadi nyariin. Udah ketemu kabur." sindir Calista.

"Bukan apa-apa. Gua cuma punya jantung satu. Kalo meleleh nggak punya lagi nanti." Lamera terus menarik sepasang kekasih yang tertawa ini.

🍂🍂🍂

Lamera menghela napas. Akhirnya bisa bernapas lega dan normal. Selama acara reuni, Reyza terus berusaha ada di sekitarnya. Membuat bola mata yang berdosa ini ingin terus menatap sosoknya. Dan selesainya acara reuni mengakhiri semuanya.

"Apa gua bakal ketemu lagi sama Rey, ya?" Lamera merasa kecewa berakhirnya acara reuni.

"Ngapa jadi mikirin deh?" Lamera mengetuk stir mobil. Membelokan laju mobil ke kanan.

Mobil Lamera melaju dengan kecepatan tinggi. Mumpung jalan raya sepi, ia ingin cepat-cepat sampai rumah. Namun tanpa terduga pengendara motor muncul dari arah samping. Lamera yang terkejut langsung banting stir ke kiri. Na'asnya mobilnya justru menabrak truk yang melaju dari arah depan.

Ngiiiikkkkkk!!!!!! Gubrak! Brak!!

Mobil yang ditumpangi Lamera terbalik dan keseret beberapa meter.

Mobil yang ditumpangi Lamera terbalik dan keseret beberapa meter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back to School (TAMAT dan SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang