*SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE*
(FOLLOW SEBELUM MEMBACA. TINGGALKAN JEJAK KOMEN DAN VOTE)
*Mulai 6 oktober 2020
*Selesai 17 juli 2021
Rank 1 in #youth tgl 15/11-2020
Rank 1 in #bar-bar tgl 25/11-2020
Rank 1 in #lucu tgl 19...
Jangan lupa besok PO-nya jam 16.00 WIB. Caranya bisa kalian beli di shopee nama toko onlinenya novel young, bumifiksi atau melstorebook. Bisa COD kok(bayar ditempat)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan sampai ketinggalan geng. Karena di novel lebih rapih, lebih keren, lebih detail dan ending sebenarnya di novel😘😘
❤️❤️❤️❤️
Lamera mengendorkan pandangannya ke sekeliling kantin yang selalu ramai. Tidak banyak yang berubah. Masih kantin yang sama. Hanya yang berbeda adalah ia kembali bisa duduk di sini. Tangan yang semula gemetar berangsur-angsur diam. Sudut pandangnya ia persempit memandangi orang-orang yang duduk di dekatnya. Jiana, Mila dan Risa sedang menikmati makanan sembari mengobrol dan bercanda.
Tanpa sadar bibir Lamera tersenyum lega. Jadi ingat kalau dulu pernah ada seorang sahabat yang duduk di depannya, mendengarkan setiap cerita anehnya. Lamera menoleh, menatap ujung tempat di kantin. Sekarang sahabat yang selalu duduk di depannya sedang duduk terpisah di ujung sana. Nampak bahagia tanpa kehadirannya.
Lamera memandang ke arah depan lagi. Menatap ketiga gadis yang tertawa bahagia. Perlahan kedua tangannya mengepal erat. Ada rasa sakit ketika melihat obrolan dan tawa mereka bertiga. Kelak, mungkin ia akan jadi penyebab tawa itu menghilang seandainya saja setelah ini mereka tahu kalau dirinya adalah Lami, bukan Mira.