Halo apa kabar?
Uuh sedih gak sampai target 10K komen
Votenya juga belum sama kayak sebelumnya 4k
Tapi gapapa. Aku tetap up. Aku sayang kalian. Dan rasanya hampa kalo gak liat cuitan kalian di kolam komentar.
Insyaallah BTS up setiap kami dan sabtu. Malam waktunya
Kalo gak up berarti aku sedang bergelut sama kehidupan rl😂😂😂
Sudah pencet vote/bintang?
Siap ramaikan setiap paragraf?
Jangan lupa spam next di akhir cerita
Oke selamat membaca.....
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Lamera sudah tidak tinggal di kosan Lami. Ia pindah ke kosan yang lebih besar, elite dan tentu saja mahal. Buat apa punya Om seperti Dion kalau tidak dimanfaatkan sebaik mungkin? Berkat Dion, ia bisa tinggal di kosan mewah.
Kosan Lamera memiliki penampilan dalam seperti apartemen. Ketika baru masuk disuguhi sofa panjang, dua sofa tunggal, meja bulat dan TV berukuran lumayan besar. Tidak ada sekat di dalam ruangan. Ruang TV sering dijadikan ruang tamu. Kemudian menyatu dengan dapur yang ada di ujung. Dari ruang TV bisa terlihat dapur mini. Ada pintu menuju kamar tidur Lamera. Kamar mandi ada di dalam kamar.
Dinar, Akthar dan Ezhar duduk di atas karpet mengelilingi meja berbentuk bulat. Ketiga cowok itu melamun, sibuk memperhatikan Lamera yang sedang menguncir rambutnya.
Kenapa tiba-tiba cewek bar-bar seperti Lamera sangat cantik ketika sedang menguncir satu rambutnya? Itu yang ada di kepala mereka bertiga saat ini.
"Apa?" Tanya Lamera ketika selesai menguncir rambutnya dan mendapati ketiga cowok itu menatapnya.
Bersamaan dengan kompak ketiga cowok itu memalingkan wajahnya. Malu karena ketahuan memperhatikan Lamera.
"Y-yaudah pesan makanan." Akthar menyenggol Dinar. Masih gugup karena habis ketahuan mengagumi Lamera diam-diam.
"Kok pesan sih?" Tanya Lamera.
"Terus?" Tanya Dinar.
"Masak aja, ada bahan-bahannya di kulkas gua."
"Emang ada yang bisa masak?" Akthar memperhatikan Dinar dan Ezhar. "Lo bisa, Nar?" Tanyanya ke Dinar. Dinar menggeleng. Ia beralih ke Ezhar. "Lo, Zhar?"
"Bisa." Jawab Ezhar datar.
"Lah, kenapa jadi Ezhar? Gua lah yang masak." Perkataan Lamera terdengar seperti sambaran petir. Berbarengan ketiga cowok itu menatap Lamera dengan mata melotot. "Kenapa liatin gua kayak gitu?" Lamera bingung melihat reaksi kaget tiga cowok itu.
"Lam, kalo lo yang masak. Nanti lo tinggal dimana?" Dinar menatap simpati Lamera.
"Kampret! Lo pikir gua bakal bakar kosan gua?" Lamera jadi sewot sama perkataan Dinar.
"Gua belum siap mati muda." Ujar Akthar murung.
"Lo pikir masakan gua bakal buat lo mati?"
Ketiga cowok itu mengangguk dengan semangat dan sangat kompak.
Lamera menarik napas dalam-dalam. Ia berdecak pinggang. "Pulang lo bertiga!" Ia tunjuk pintu.
Lagi-lagi ketiga cowok itu kompak menggelengkan kepala.
"Dengar ya! Kelakuan gua emang astagfirullah. Tapi soal masak gua masyaallah!" Kata Lamera.
Untuk yang satu ini Lamera tidak sedang berbohong atau melebih-lebihkan. Lamera memang manja dan suka mengeluh ke Dion. Namun meski demikian ia juga termasuk gadis mandiri. Selama tinggal di apartemen di kehidupan sebelumnya, semua pekerjaan rumah ia yang mengerjakan. Sekalipun ogah-ogahan, ia tetap menjaga kebersihan apartemennya. Lamera juga lebih suka menikmati masakan rumah. Ia suka masak untuk dirinya sendiri. Masakannya pun diakui oleh orang tuanya, Calista dan Dion.
![](https://img.wattpad.com/cover/243308756-288-k292350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to School (TAMAT dan SUDAH TERBIT)
Teen Fiction*SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE* (FOLLOW SEBELUM MEMBACA. TINGGALKAN JEJAK KOMEN DAN VOTE) *Mulai 6 oktober 2020 *Selesai 17 juli 2021 Rank 1 in #youth tgl 15/11-2020 Rank 1 in #bar-bar tgl 25/11-2020 Rank 1 in #lucu tgl 19...