Kara dan tangisnya

52 38 138
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

Happy reading 🖤♥️
.
.
.
.
.
.
_________________________________________________

Air mata adalah satu-satunya cara bagaimana
Mata berbicara ketika bibir tak mampu menjelaskan apa yang telah membuat perasaanmu terluka.
#Sri Rahayu

Kara menangis seorang diri di kamar mandi. Menumpahkan segala kemarahan yang membendung dalam dirinya. Entah mengapa rasanya ia tak bisa menahan air matanya. Moodnya benar-benar tak karuan. Ia tak tahu apa yang membuat dirinya tiba-tiba merasa sangat sedih. Kara menagis meraung dibilik kamar mandi sekolah. Ia meremas rok yang ia kenakan. Sakit, sakit di dadanya kambuh lagi. Kara tak tahu mengapa ini bisa terjadi.

Aurora yang menunggu Kara balik dari kamar mandi merasa khawatir. Ia meminta izin kepada guru yang sedang mengajar. Untung saja guru itu sangat baik, namanya bu Tuti. Aurora mendapat izin keluar kelas dari bu Tuti.

Di luar ruangan Aurora mengecek ponselnya dan mencoba mengabari Kara. Hasilnya nihil. Aurora mengecek ke toilet cewek ia mendapati Kara yang sedang kesusahan bernafas. Dnegan terburu-buru ia berlari dan menabrak bahu seseorang.

"Nata? Gw butuh bantuan loe. Ayo cepet!" Aurora menyeret Nata layaknya kambing. Nata yang mendapat perlakuan itu hanya diam. Bingung.

Sampai di depan pintu kamar mandi. Nata menyeritkan dahinya. Alisnya kanannya terangkat.

"Sahabat gw ada di dalam. Bantu gw papah dia ke uks," Aurora menjelaskan ke Nata tanpa Nata membuka bicara.

Mereka masuk dan segera membopong Kara.
"Biar gw aja yang bopong dia. Loe tinggal panggilin penjaga uks aja."

Nata menggendong Kara ala bridal stayl. Sangat keren. Nata berlari kecil menuju uks. Ada kekhawatiran dalam dirinya terhadap Kara.
Nata membaringkan tubuh lemah Kara diatas ranjang uks. Tak beberapa lama Aurora datang bersama beberapa petugas uks memberi obat kepada Kara. Setelah agak mendingan, mereka meninggalkan ketiga murid itu di uks.

"Makasih loe udah mau bantuin sahabat gw."

"Santai aja," ucapnya acuh tak acuh.

"Loe ternyata baik juga ya."

"Kenapa?" Tanyanya dingin.

"Karena loe udah nolongin sahabat gw."

"Oh."

"Kara itu adalah orang yang sangat baik. Dia adalah sahabat satu-satunya gw. Saat orang menjauhi gw hanya dia yang selalu ada untuk gw," Aurora menjelaskan tentang Kara kepada Nata walaupun tidak diminta.

Nata yang mendengar penuturan Aurora hatinya menjadi tersentuh. Tenyata gadis yang menurutnya aneh itu adalah gadis yang kuat.
Setelah selesai bercerita Aurora pamit ke kelas untuk mengizinkan Kara supaya tidak perlu mengikuti pelajaran selanjutnya.

Nata menatap tubuh Kara yang terbaring lemah. Entah mengapa ia merasa aneh dengan perasaannya. Dibalik gorden uks, ada yang begitu cemas akan keadaan Kara. Ia adalah Anggasta. Dengan menggunakan sihirnya, Anggasta mencoba memulihkan kesehatan Kara. Anggasta senang saat Kara mulai membuka mata. Ia tidak perlu khawatir lagi karena susah ada yang menjaga Kara. Ia memilih menghilang.

STORY KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang