sangat perhatian

11 12 35
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

___________________________________________________________

Jangan terus mengandalkan orang lain dalam hidupmu, karena itu akan membuatmu tidak akan mengerti apa artinya kerja keras, dan usaha seseorang.
#Sri Rahayu

Kara hari ini sangat kecapaian karena terus latihan tanpa hentinya. Badannya serasa pegal, tulang-tulangnya serasa mau patah semua. Ditambah terik matahari yang siap menyambar kulit putihnya. Namun, hal itu tak membuatnya untuk patah semangat. Iya teru saja memaksakan keinginannya itu. Anggasta menggelengkan kepala melihat tekad Kara yang pantang menyerah itu. Walaupun Anggasta sedikit mengkhawatirkan keadaan Kara. Namun Kara berusaha menutupi semua rasa capek dan letihnya yang ia rasakan karena tidak ingin Anggasta berhenti untuk melatihnya.

Tak ia sedari, rasa sakit yang terus menghantuinya pada saat malam hari itu adalah karena penyakit yang dulu ia derita kambuh kembali. Kara terus saja mengelak dan menyangkal ketika di tanya oleh Anggasta. Yang sekarang di pikirannya adalah hanya bagaimana caranya ia bisa untuk berhasil memenangkan audisi itu.

"Kara kamu makan dulu ya. Ini aku udah masakin buat kamu. Nanti keburu dingin lebih baik dimakan dulu. Nanti kita lanjut latihannya ya."

"Taroh aja di meja Ga. Aku masih kenyang kok. Kalau kamu laper kamu makan duluan saja aku masih mau latihan. Masih nanggung nih."

"Tapi latihannya masih bisa di lanjut sebentar Kara."

"Gak Anggasta! Audisinya bentar lagi lo. Kalau nanti aku gak bisa hafalin gerakannya gimana? Kamu mau aku malu di atas panggung?"

"Kamu kan udah kuasai setiap gerakannya. Aku yakin kamu bisa kok. Lagian makannya juga gak sampai sejam kamu bisa lanjut lagi. Kalau kamu gak makan terus nanti pas audisi kamu sakit gimana?"

"Ya jangan di do'ain dong. Aku tuh mau di audisi nanti bisa terpilih untuk duet bareng Nalendra. Kan kamu tahu sendiri aku mau dance sama Nalendra di atas panggung dan bisa di tonton ribuan orang. Kamu gimana sih?"

"Ya udah aku gak mau latih kamu lagi."

"Kamu udah janji mau latih aku sampai aku bisa memang nanti. Ini tuh cita-cita aku dari dulu."

"Iya iya tapi makan sedikit saja ya."

"Gak mau."

"Ayo buka mulutnya."

"Gak Anggasta!"

"Udah cepetan pesawatnya udah mau mendarat nih di mulut kamu. Nanti kalau kamu gak buka mulut pesawatnya bisa nabrak loh "

"Kamu banyak bacot banget ya perasaan. Yaudah aku buka mulut tapi sedikit aja ya nanti kita lanjut lagi latihannya. Janji?"

"Iya janji, makanya makan dulu."

"Janji dulu."

"Iya janji nih."

"Tapi mulut aku kecil btw mana muat pesawat masuk ke mulut aku."

"Haha kan pesawat kecil."

"Yaudah sambelnya dong banyakin."

STORY KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang