.
.
.
.
.
._________________________________________________________
Tak apa jika ada satu yang hilang
Toh nanti pasti akan ada ribuan penggantinya
#sri RahayuKara memergoki Shally datang terlalu larut malam. "Shall? Kok baru pulang? Aku kira kamu udah tidur di kamar. Dari mana?"
"Eh Kara? Gue ... gue dari rumah temen. Ngapain sih nanya-nanya gitu. Udah ah gue mau tidur ya gue capek."
"Aneh deh kok akhir-akhir ini Shally seperti menyembunyikan sesuatu."
"Ngapain tuh matanya sampai gak kedip?"
"Anggasta, sini deh."
"Apa?"
"Kamu gak liat ada yang aneh sama Shally? Akhir-akhir ini dia sering kayak nutupin sesuatu. Aku agak curiga sama dia deh. Bener gak sih?"
"Hmm gak boleh suudzhon dosa," Anggasta berlalu dengan sikap cueknya. Baru kali ini Anggasta tidak kepo dengan apa yang terjadi pada Shally.
Padahal sebenanrnya Anggasta bersikap cuek seperti itu karena ia sudah merencanakan sesuatu untuk mengawasi kemana perginya Shally tanpa harus melibatkan Kara. Jika ia sudah punya bukti baru ia akan menyampaikan kebenaran tentang Shally. Anggasta hanya takut salah lagi dimata Kara.Anggasta pria dingin jika di sekolah itu ternyata menyimpan rasa yang sangat dalam untuk Kara walaupun ia enggang mengakuinya.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali di saat jam pelakaran kosong Anggasta dan Kara sedang berlatih dance dan vokal di rooftop gedung tua tepat di sebelah sekolah SMA 1. Tak melupakan Aurora juga datang bersama Nata untuk memberi semangat kepada Kara. Namun kedatangan Nata membuat Anggasta sedikit tidak menyukainya. Entahlah mengapa dengan Anggasta yang tidak menyukai orang yang mencoba mendekati Kara. Sepertinya Anggasta banyak memiliki musuh deh guys.
Kara tambah semangat, karena sahabatnya mau mendampinginya saat latihan. Nata memberi sebuah botol minuman kepada Kara yang segera di rebut oleh Anggasta.
"Makasih ya beb udah repot-repot beliin minum," ucap Anggasta seperti cewek alay.
"Ini tuh untuk Kara bukan untuk loe burung gagak."
"Udah lah Nat, ini gue juga beliin minuman untuk Kara kok. Jadi gak apa-apa ikhlasin aja tuh minuman loe untuk Anggasta."
"Iya Gak apa-apa kasihan Anggasta dia udah kerja keras ngelatih aku dance."
"Tuh denger sendiri kan apa yang Kara bilang?"
"Gue pamit deh gak mood gue di sini bareng loe! Dasar burung gagak," tunjuknya ke arah Anggasta.
"Haha cemburu tuh Kar, yaudah deh gue pamit juga ya Kara. Semangat latihannya! Anggasta jaga sahabat gue ya, bye Kar."
"Iya Ra. Sampai ketemu di parkiran."
"Hati-hati nanti nabrak tembok tuh di depan."
"Haha Anggasta Aurora liat kali. Tapi kamu lucu de Ga. Belakangan ini kamu udah banyak berubah ya. Gak sedingin kulkas lagi udah mulai hangat."
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY KARA
General Fiction⚠️ HARGAI USAHA AUTHOR!! ● MENULIS TIDAK SEMUDAH MEMBACA. (Sebelum baca follow dulu ya😊) Dan jangan lupa tinggalin jejak _________________________________________________ SELETA KARA ADELINA adalah gadis cantik yang s...