Nata is always in the heart

15 10 34
                                    

.
.
.
.
.
.
.

________________________________________________________________

Kenangan itu indah kita tak mampu melupakannya namun kita bisa mengabadikannya di hati
#Sri Rahayu

Beberapa minggu kemudian ....

Kara, Anggasta dan Nalendra berdiri di dekat batu nisan Nata. Bukan tanpa alasan, mereka sengaja membuat nisan itu untuk Nata karena permintaannya. Walaupun dibawah batu nisan itu tidak ada mayat Nata karena mayatnya telah menjadi abu. Tapi, ia menginginkan dibuatkan nisan tepat di samping makam Dinda.

Saat itu ....

Flass back

"Nata kamu kenapa lakuin ini?"
"Haha gak apa-apa kok."

"Kamu bodoh Nat, kenapa kamu lakuin itu hiks ... Nata de coco hiks ... ."

"Loe kenapa lakuin itu Nat? Hah? Loe gak pikirin perasaan Kara?"

"Heh gue lakuin itu bukan demi loe jadi jangan geer. Justru karena gue pikirin perasaan Kara jadi gue rela lakuin ini. Karena gue tahu Kara lebih butuh loe dibanding gue TOLOL. Lagian kalau sampe pisau itu mengenai Kara gue gak bisa maafin diri gue sendiri. Apalagi ini sebagai bukti kalau gue peduli sama kalian berdua. Kalau yang menjadi korban adalah salah satu dari kalian, pasti akan banyak orang-orang yang tersakiti. Biarin gue aja yang pergi."

"Heh loe mau mati aja masih ngegas. Tapi, loe serius mau relain itu semua?"
"Kenapa tidak? Gue udah rindu sama Dinda. Gue mau bertemu Dinda. Dinda udah nunggu gue."

"Tapi Nat ... hiks ... kamu kenapa harus pergi hiks ... . Kamu sahabat aku Nata."
"Kara kamu harus bahagia. Aku gak bakalan jauh kok. Aku tetep di hati kamu."

Anggasta jengah mau mati aja pake gombal.
Tapi kasihan juga sih.
Anggasta sedikit menjauh dari mereka, memberi luang untuk mereka berbicara.
"Ga," lirih Nata.

"Iya? Loe harus jaga Kara ya. Gue pamit, gue juga minta maaf kalau selama gue hidup gue selalu cari masalah sama loe."

"Gue yang minta maaf, Nat. Loe laluin itu kan demi Kara. Gue ... ingin mengucapkan terimah kasih banyak. Gue akan selalu mengenang loe."

"Makasih juga Nata. Aku akan selalu merindukan kamu."

"Ga, Kara baik-baik ya. Tapi, gue punya permintaan untuk kalian sebelum gue pergi gue mau dibuatkan nisan di samping makam Dinda. Anggap saja di bawah nisan itu ada mayat gue."

"Iya gue akan turutin mau loe."

"Janji ya! Ini sebagai cara gue untuk menebus kesalahan gue dulu."

Flass back off

"Ayah dan ibu bahagia kan disana?"

"Bahagia pasti. Kan anaknya itu kuat."

"Kalau Nata dan Dinda juga pasti bahagia kan?"

"Hmm mereka semua pasti bahagia kok. Mereka kan udah tenang di sana. Karena mereka juga tahu kalau kita di sini selalu mendo'akan mereka."

STORY KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang