Jatuh miskin

30 24 87
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

_______________________________________________________________

Benar! Setiap hidup orang berbeda-beda. Ada kalanya kita berada pada posisi paling bawah dan ada saatnya kita berada paling atas.
#Sri Rahayu

Di kantor keluarga Adelin.

Muka suram tampak di beberapa karyawan yang terkenap PHK. Mereka terlihat frustasi karena sudah bersusah paya mengeluarkan tenaga untuk bekerja ujung-ujungnya mereka harus mengangkat kaki dari kantor tersebut dan tak mendapatkan uang pesalon sepeserpun.

"Apaan ini?"

Seorang laki-laki sekitar berkepala empat itu. Melempar beberapa kertas ke atas meja dengan perasaan kacau.
"Kenapa bisa kalian lalai seperti ini? Kalian bikin saya kecewa."

"Maaf pak, tapi kami tidak tahu kenapa bisa begitu," ungkapnya menunduk.

"Iya pak setahu kami, kami sudah melakukan tugas kami dengan baik."

"Sudah kalian semua keluar dari ruangan saya. SEKARANG!"

"Ayo."

"AKH ... SIA-SIA SEMUA YANG TELAH LAMA AKU BANGUN."
Dirinya mendumel dan melempar semua barang-barang yang ada di atas meja kerjanya.

"Terpaksa perusahan ini aku jual. Tapi gimana dengan kedepannya."

Ia kini nampak frustasi, amarahnya keluar.
Dibalik pintu seorang lelaki yang kira-kira seumuran dengannya tersenyum dan mengetik sesutu di hendphonenya. Setelah beberapa lama mengotak atik benda pipih itu ia kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Anda serius ingin menjual perusahaan ini?"

"Serius pak, sekarang saya juga sudah bangkrut. Saya tidak tahu lagi mau melakukan apa selain menjualnya."

"Oke baik, uangnya sudah saya transfer kerekening bapak. Kalau begitu bapak tanda tangan dulu di kertas ini."

Ia pun menurut, dengan rasa berat hati ia menandatangani surat itu. Paman Kara pun pergi dari kantor tersebut menuju rumahnya.

"Bu ... ini bapak, buka pintunya."
"Tunggu pak!"

"Bapak kenapa sih kok mukanya ditekuk gitu. Datang-datang juga malah lempar tas."

"Perusahaan kita hancur bu. Bapak sudah jual perusahaan milik mendiang ayahnya Kara. Bapak gak tahu kenapa bisa seperti itu. Padahal selama ini kinerja diperusahaan itu baik-baik saja."

"Ibu gak mau jatuh miskin ya pak. Gimanapun caranya bapak harus kerja cari uang."

"Bapak juga usahakan bu."

"Mana uang hasil penjualan? Biar ibu yang pegang. Kebutuhan kita masih banyak pak. Belum lagi biaya listrik, makanan sehari-hari dan kebutuhan lainnya. Untung saja anak kita sudah bisa hasilin uang sendiri."

"Bapak juga pusing bu. Bapak juga gak mau jatuh miskin apalagi semua yang bapak rancang dari dulu kini hancur."

"Pokoknya ibu gak mau tahu ya pak. Bapak harus kembali kaya. Ibu malu sama tetangga-tetangga masa keluarga Adelin jatuh miskin."

STORY KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang