STORY KARA

Sisi Shally

Gubrak aduh😂
Yoyo whatsapp guys
Kembali lagi ke story Kara🤗💘
.
.
.
.
.
.
_________________________________________________

Ikutilah kata hatimu, aku tahu ada cinta di dalamnya
#Sri Rahayu

Shally tidak bisa tidur. Ia memutuskan turun ke bawah dan menemui Kara. Ia mau bercerita kepada Kara tapi ia enggan membangungkan Kara yang terlelap.

Shally memutuskan kedepan rumah untuk melihat jutaan taburan bintang di langit. Ia tersenyum. Ia merasa damai.

"Ternyata yang dikatakan Kara benar ya. Bahagia itu tidak harus dengan kemewahan."

"Hoam ... aah."
"Kar, udah bangun?"

"Eh Shally kok jamu udah ada di bawah. Kamu bangunnya cepet banget," ucap Kara menetralkan perasaannya.

"Gue emang gak tidur semalaman Kar."

"Kamu gak tidur? Kenapa? Apa karena gak nyaman ya? Atau kasurnya gak empuk? Maaf ya kamu pasti gak biasa tinggal seperti ini."

"No, buka karena itu. Tapi gue kepikiran sesuatu aja. Eh gue lihat loe pules banget tidurnya, padahal kan loe tidur di sofa pasti dingin kan disini?"

"Haha aku udah biasa kok Shall. Aku merasa nyaman tidur dimana saja. Yang penting tempatnya itu bersih."

"Kar, gue boleh cerita gak?"
"Boleh kok boleh."

"Gue harus gimana ya? Gue tuh kayak gak di butuhin tau gak sama bokap dan nyokap gue. Loe tahu kan dari kecil gue gak begitu diperhatiin sama mereka. Dan loe juga tahu kalau gue selalu dibanding-bandingkan sama anak temannya papa. Gue capek Kar jadi anaknya mereka. Gue gak mau lagi jadi a-."

"Shally! Stop!"
"Kenapa?"

"Kamu jangan pernah bilang begitu. Kamu tahu kan mereka itu adalah orang yang paling sayang sama kamu. Mereka laluin itu karena mareka mau yang terbaik untuk kamu. Kamu beruntung Shall. Jujur aku iri sama kamu. Hanya saja aku gak seberuntung kamu."

"Ma ... maksud loe?"

"Ayah dan ibu aku udah meninggal Shall. Aku gak ada lagi yang ngurusin, gak ada lagi yang masakin, aku kangen sama kedua orang tuaku. Kamu beruntung masih bisa dapat perhatian dari mereka."

"Tapi gue gak seberuntung yang loe bilang Kar. Gue tersiksa gini terus. Gue ah udahlah gak ada gunanya gue ngomong sama loe."

"Yaudah tenangin diri kamu Shall, nih minum ya aku udah buatin kamu teh hangat. Aku mau ambil laundryan tetangga. Hari ini kan hari minggu aku, abis laundry aku mau kerja dulu di mini market."

"Kar, gue ikut ya ke minimarket."
"Kamu serius mau ikut Shall?"

"Humm."
"Yaudah kamu sarapan dulu gih, tuh makanamnya ada di atas meja. Aku mau ke kamar dulu."

"Loe gak makan?"

"Benrtaran aja."
Kara menemui Anggasta. "Kok Anggasta gak ada?"

"Cilut baaa."

"Tolong ada setan."
"He aku bukan setan."

"Anggasta ih gal lucu. Ngapain ngumpat-ngumpat gitu."

"Maaf-maaf, gimana?"
"Gimana? Gimana apanya ih."

"Ya soal Shally itu apa kamu akan terus izinin dia tinggal disini? Kamu gak curiga? Siapa tahu dia kan cuma mau niat jahat sama kamu? "

"Huss ... gak boleh berpikiran kayak gitu. Kamu gak tahu kan apa yang sedang Shally hadapi?"