sadar diri itu penting!

44 28 121
                                    

.
.
.
.
.
.

_________________________________________________

Do something today that your future self will thank you for)):

Lakukan sesuatu hari ini yang akan membuat diri Anda di masa depan berterima kasih)):

#Sri Rahayu

Kara berjalan di koridor sendiri. Ia tidak tahu keberadaan Anggasta dimana. Ia juga tidak terlalu membutuhkan bantuan Anggasta. Ia terus berjalan dan tak sengaja ia melihat Nalendra sedang berlatih dance di sebuah rooftop gedung yang sudah menua. Tepat di samping sekolah. Kara terus menatap Nalendra tanpa berkedip. Kara sangat senang melihat Nalendra. Ia tampak cool dengan baju hitam dengan jeans berwarna abu-abu. Kara memutuskan duduk disana dan melihat Nalendra.

Kara merasa ada benda yang mengecup pipinya. Benda itu dingin. Kara berbalik, ada Nata sedang menyodorkan minuman.

"Liat apa sih? sampe gak berkedip."

"Bukan urusan kamu. Kenapa kamu ada disini juga, ngagetin aja."

"Loe lupa ini tempat favorit gw."

"Emang perlu aku tahu ini tempat favorit kamu."

"Bukannya loe yang tanya kenapa gw ada disini?'

"Ehhehe emang iya ya? Lupa aku."

"Masih mudah udah pikun gimana kalau dah tua, jenis kelaminnya aja bisa dilupa juga."

Kara memukul lengan Nata. "Enak aja."

"Nih minuman gw kasi mumpun gw anaknya baik."
Kara memerhatikan Nata.
"Mau gak? Kalau gak mau gw minum."

Kara mengambil minuman yang di sodorkan Nata. "Masa kamu minum dua sekaligus sih."

"Gw haus."

"Itu bukan haus lagi tapi rakus. Haha."

Ucapnya tanpa menatap Nata. Kara malah asik menatap Lendra atau Nalendra.

"Kamu suka Lendra ya?"

Pertanyaan Nata membuat Kara tersedak dan hampir memuntahkan minuman itu.
"Ehek ehek."

"Paansih loe. Loe hampir aja muncrat di wajah gw."

"Kamu sih, pertanyaan kamu itu aneh banget."

"Terus kenapa liatin Lendra terus coba? Kalau cewek diam-diam pandangin cowok itu artinya dia suka sama cowok itu."

"Sok tahu kamu. Emang kamu tahu dari mana? Kamu kan cowok mana bisa tahu bagaimana perasaan cewek."

"Gw?."

Nata mendekatkan mulutnya ke arah Kara. "Gw adalah--."

"Adalah?"

"Gw---."

"Apa? Jangan bilang kamu cewek ya? Raga kamu ketuker sama Nata? Kayak di film-film kan. Raganya si cowok masuk kecewek terus raganya si cowok masuk ke tubuh cewek."

STORY KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang