🏜happy reading manteman🏜
semoga suka yang manteman.
Kalau kalian suka sama ceritanya, coba pertimbangkan untuk kasih vote ya, terima kasih♡
.
.
.
.
.
.
.
.
_________________________________________________
_______Hamil adalah momen yang gembira, karena sebentar lagi sosok yang tercinta akan segera hadir. Tapi, bagaimana jika kehamilan itu membawa malapetaka?
#Sri RahayuKara tengah siap dengan baju olahraga berwarna abu-abu dan biru. Pagi yang cerah, ia telah membuat janji kepada teman-temannya untuk melalukan jogging. Di depan rumah Kara mereka telah bersiap-siap.
"Aurora lama banget sih," gerutu Shally.
"Harusnya udah nyampe, katanya udah OTW dari tadi.""Nah panjang umur tuh anak."
"Maaf ya lama soalnya sebelum kesini harus ngurus makan bang Erza dulu.""Emang kakak loe kenapa?"
"Iya kak Erza kenapa?""Biasalah dia sakit, abis jatuh juga dari motor crozznya. Kakinya sedikit terkilir."
"Ya ampun kasihan banget kakak loe.""Ya ntar kita kesana ya jenguk kak Erza"
"Boleh banget guys. Udah lama juga kan Kara gak ke rumah dan sekalian gue mau kenalin Shally ke bokap nyokap gue. Temen baru gitu.""Ya loe mau pamer? gue buka barang!" Sinisnya.
"Udahlah yok."Tiga puluh menit berlalu, mereka bertiga sedang beristirahat di taman. Kara melihat salah satu teman segeng Shally waktu itu berjalan seperti orang ketakutan, Dini.
Mereka bisa melihat dari raut wajahnya seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Karena, memang sudah satu minggu ia tidak masuk sekolah.
"Samperin?" Mereka mengangguk.
"Din, loe kok disini?"
Perempuan yang di panggil Dini itu kaget dan gelagapan. "Eh ha ... hay.""Loe kenapa disini? Bukannya loe izin gak masuk sekolah karena pergi keluar negeri ya? Terus loe mau ngapain disini?"
"Gu ... e mau beli. Gue baru pulang kemarin. Yaudah gu ... gue duluan ya. Bye."
"Aneh. Yaudah yuk guys kita pergi aja. Kan katanya mau jenguk abang gue."
"Gue pulang dulu, mau ganti baju. Terus mandi."
"Yaelah mandi di rumah gue aja. Ntar loe berdua pake baju gue.""Yaudah Aurora emang the best."
Saat ingin berbalik, mereka mendengar suara keributan. "Eh maaf kenapa ya mbak?"
"Ini nih mbak dia yang salah malah nyalahin saya. Mbaknya nabrak saya tapi gak mau minta maaf. Kan belanjaan saya pada jatuh semua."
"Din, loe kenapa sih. Kenapa bisa nabrak orang."
"Gue gak sengaja."
"Kamu kok pucat? Kamu sakit? Jujur aja kalau kamu sakit nanti kita anterin pulang. Kalau sama kita ma santai aja," ucap Kara."Iya Din gimana-gimana kan kita pernah satu geng satu sekolah juga. Tapi setelah loe keluar dari geng kita. Mereka juga berubah sama gue."
"Jadi gimana nih mbak? Belanjaan saya jadi rusak kan. Malah asik ngobrol."
"Yaudah mbak kita bantuin beresin ya. Kalau mbak mau ganti belanjaannya ganti aja biar saya yang bayar. Gak apa-apa kok."
"Eh ini tespek siapa? Kok ada di sini?"
"Ini punya mbak yang jatuh ya?""Gak, itu bukan punya saya."
"Mbak jangan bohong. Kita cuma nanya aja kok.""Siapa yang bohong. Gak mungkin saya beli tespek saya aja baru ngelahirin. Anak saya baru menginjak 3 bulan minggu ini. Masa iya saya hamil secepat itu."
"Oh maaf ya mbak. Jadi ini tespek siapa?"
"Mungkin ada yang beli terus jatuh kali Ra."Shally memicingkan matanya.
"Loe yang beli tespek, Din?""Aa ... ya ... gak lah. Untuk apa juga gu ... gue beli tespek. Emang gue hamil gitu? Ya ... ya nggaklah. Hahah loe lucu de."
"Oh gue kira loe yang beli. Kan belanjaan loe jatuh tadi disini kemungkinan kan-"
"Ya gaklah loe tuh kalau bercanda suka ngada-ngada. Ma ... mana mungkin sih."
"Kok loe gugup gitu. Gue kan belum selesai bicara. Mungkin aja kan koe beliin nyokap loe atau siapa."
"GUE BILANG ITU BUKAN PUNYA GUE!" Bentakan Dini membuat Kara dan kedua temannya kaget."YA GAK USAH NYOLOT! KITA CUMA TANYA BAIK-BAIK!" Bentak Aurora.
"Udahlah maaf ya Din."
"I ... iya gak apa-apa.""Yaudah deh kita duluan ya. Eh Ra kamu gak beli dulu buat abang kamu? Buah kek atau apa?"
"Oh iya Kar, hampir lupa bang Erza mau makan martabak manis yang di depan sekolah itu. Kakak gue suka banget sama martabat rasa coklat yang ada di sana."
"Sekalian yah kita mampir di rumah gue. Kan sebelum rumah loe rumah gue dulu. Gue cuma mau ambil hp."
"Oke beb. Eh tapi btw gak nyangka ya kita bisa sahabat kek gini. Kalau boleh jujur ya gue benci banget sama loe Shall. Mhehe jujur kan perlu.""Sama gue juga dulu benci sama kalian berdua. Bukan benci sih lebih kek iri aja sama kalian. Tapi, gue kan udah tobat, wkwk."
"Iya kan itu udah lewat jangan di ungkit lagi. Yang penting kita harus sama-sama hadapi masalah bareng-bareng, saling suport dan menguatkan itu gunanya sahabat."
***
Di rumah Aurora mereka sedang asik berkutak di dapur. "Eh seru juga ya masak bareng gini, gue gak pernah loe rasain momen seperti ini saat sama geng gue dulu. Palingan beli mana mau mereka capek-capek masak."
"Ya kan beda sekarang kita udah kayak saudara sendiri kan. Jadi gak boleh lagi kita marahan apalagi musuhan seperti dulu."
"Tapi ya gue masih kepikiran sama Dini deh. Tuh anak aneh. Gue sempet berpikiran kalau dia tuh gak ke luar negeri. Tapi, ya cuma sembunyi aja."
"Sembunyi untuk apa? Loe kan lebih tahu tentang dia. Loe juga udah lama kenal sama dia. Kemungkinan aja dia emang nutupin sesuatu."
"Wait ... gue tahu waktu itu-"
Flassback on
Shally keluar dari mini market dan tidak sengaja melihat Dini keluar dari tempat dugem. Dini sedang berpelukan dengan seorang cowok yang gak Shally kenal. Tapi waktu itu Shally bersikap bodo amat.
Flassback off
"Yakin loe Dini habis lakuin hal yang gak seharusnya dilakuin? Astaga gue kayak gak percaya de. Secara kan diantara loe dan teman-teman geng loe yang gak jelas itu cuma Dini yang kalem dan agak pendiam. Pendiamnya kalau di sekolah sih. Kalau di luar sekolah dah kayak singa."
"Huss ... kalian tuh dari tadi ngomongin orang mulu. Bisa jadi kan apa yang kalian tuduhkan itu gak kejadian. Gak baik dzuudzon mulu lebih baik hudnuzhon."
"Nih makanan udah makan Ra, loe cepet bawain ke kamar kakak loe. Gue sama Kara tunggu loe di ruang tamu ya."
"Eh iya kalian duduk aja dulu kalau mau apa-apa langsung ambil sendiri di dapur ya. Soalnya kan bibi gue lagi pulang kampung. Kalau ada bibi gue tadi juga kita gak perlu repot masak."
"Emang mama dan papa kamu kemana?"
"Oh mereka lagi pergi. Istri temen rekan bisnisnya masuk rumah sakit jadi harus jenguk."
"Oh." Kara dan Shally hanya ber oh ria.
TBC
####Hai, kangen gak? Kangen gak? Ya pasti kangen kan masa gak.
Pencet bintangnya ya manteman. See you
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY KARA
General Fiction⚠️ HARGAI USAHA AUTHOR!! ● MENULIS TIDAK SEMUDAH MEMBACA. (Sebelum baca follow dulu ya😊) Dan jangan lupa tinggalin jejak _________________________________________________ SELETA KARA ADELINA adalah gadis cantik yang s...