kepergian Nata

17 10 43
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

________________________________________________
__________

Semua akan berarti jika seseorang
Telah pergi untuk selamanya
#Sri Rahayu

Niat untuk menjelaskan mengapa Anggasta bisa kembali ia urungkan. Ia tak ingin mengganggu Kara. Kini Kara tengah menatap wajah pucat Nata dengan penuh kesakitan.

"Nata bangun! Kenapa kamu lakuin itu untuk aku. Kenapa di saat aku ulang tahun semua kekacauan harus terjadi. Aku hiks ... aku melalukan kesalahan lagi."

"Hei bukan kamu yang salah, ini udah takdir jadi jangan salahkan diri kamu lagi," sih pria pirang itu menangkup wajah imut Kara.

"Tapi Ga andai saja Nata gak nolongin aku pasti gak bakalan kejadian seperti ini. Kalau sampai Nata kenapa-kenapa aku gak bisa maafin diri aku sendiri. Nata adalah sahabat aku Ga. Kalian udah berkorban banyak untuk aku."

"Kita lakuin itu karena kita sayang sama kamu. Ini semua sudah takdir Kar. Nata pasti sembuh ya."

"Gimana kalau Nata gak sembuh? Gimana kalau Nata meninggal karena aku? Hiks ... ."

Seorang dokter dan beberapa suster masuk ke ruangan itu hendak menjalankan operasi. Lampu operasi sudah menyala sempurna. Entahlah bagaiaman kondisi di dalam kamar itu. Tapi, yang jelas dokter sudah melakukan yang terbaik untuk keselamatan Nata.

"Dokter tolong sembuhin Nata. Tolong sembuhin sahabat kita ya. Dokter kami mohon hiks. Dokter ... ."

"Kami akan melakukan apa yang kami bisa dek. Sebisa mungkin kami akan berusaha untuk kesembuhan Nata."

"Bro loe harus kuat ya. Loe harus bisa ngelewatin ini semua dek."

"Kita do'ain Nata ya. Semoga dia cepet sadar."
Semua temen-temen Kara termasuk ke empat sahabatnya berbaris menunggu Nata sadar. Mereka sangat sedih. "Ta- tapi ... Nata punya kalung kan? Kalung yang sama persis punya kamu. Nata bisa sembuh dengan kalung itu kan?"

"Jawab Ga!"

"Nata tidak bisa menggunakan kalung itu untuk kesembuhannya sendiri Kar."

"Kenapa bukannya kalung itu berfungsi?"

"Iya kalung itu berfungsi untuk orang lain. Misalnya ada orang yang sakit, maka kalung Nata bisa di gunakan untuk penyembuhan orang itu, tapi ... jika kalung itu akan digunakan untuk menyembuhkan diri pemiliknya itu gak akan bisa Kar."

"Jadi kemungkinan Nata gak akan bisa selamat? Hiks ... kenapa Ga? Aku gak mau kehilangan sahabat aku."

Setelah operasi berjalan lancar beberapa lama kemudian, dokter pria keluar dan memanggil sahabat Nata. Mereka berenam masuk ke dalam ruangan dan melihat Nata yang sudah sadar. Bibir pucaknya menampilkan senyum.

"K ... a ...ra," lirihnya.

"Nata, maafin aku hiks. Kamu begini karena ak-"

"Ini bu ... kan ssalah kamuu, aku baik-baik aja."

"Tapi-"

"Ud ... udahh. Kamu jangan salahin diri kamu sendiri."

Kara memeluk Nata, begitupun sebaliknya. Sahabatnya hanya menatapa mereka sendu. "Loe harus sembuh ya Nata de coco. Gue rindu berantem sama loe," Aurora yang mencoba menahan air matanya kini ia juga menangis di rangkulan Ezra.

STORY KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang