Ujian

39 25 83
                                    

.
.
.
.
.
.

_________________________________________________

Karena Tuhan percaya kamu kuat, itulah sebabnya kamu di uji.
#Sri Rahayu


"Yaudah aku aja yang bantu dia."

"Kar, gue bilang gak usah! GAK USAH! Mana temennya si Shally itu. Biarin aja dia! Kalau loe bantuin pasti kalau dia udah sembuh dia bakalan buat ulah lagi. Loe bakalan dibuly."

"Gue janji gak akan jahilin loe Lagi Kar. Tapi please bantu gue ke UKS ya. Aurora gue mohon."

"Loe kan punya kaki. Seharusnya loe jalan sendiri ke UKS gak perlu minta bantuan kita."

"Shally udah gak peduli sama gue. Gue cuma minta loe anterin gue ke UKS ya. Kepala sma perut gue sakit banget."

"Ra, please lah kasihan."

"Yaudah tapi ini yang terakhir kalinya gue bantuin loe. Tapi ingat ya sekali loe jahatin Kara lagi. Gue gak akan segan-segan jambak loe!"

"Yes mereka masuk perangkap."

"Guys yuk mereka udah pergi." Terlihat Shally keluar dari kamar kecil lainnya ke tempat tadi Kara berganti pakaian.
Shally menggeledah ransel milik Aurora dan bener saja handphone Aurora ada bersama secarik kertas yang bertuliskan alamat teman Ersa, sepupu Aurora.

"Yes gue dapat! Loe gak akan bisa apa-apa lagi Kara."

"Emang itu alamat siapa? Dan rencana loe ambil hendphone Aurora buat apa?"

"Udah diam," sementara Shally mengotak atik hendphone yang ia pegang.

"Udah. Semua rencana gue berhasil."

Shally kembali memasukan hendphone milik Aurora ke dalam tasnya lagi. Tapi, sebelum itu pesannya ia hapus terlebih dahulu.

"Tugas kita udah selesia dong. Gue capek nih."

"Iya gue juga laper. Kantin yuk!"

"Eits belum lagi. Tugas kalian belum selesai! Kalian masih harus bantuin gue."

"Loe bisa kan kerjain sendiri Shall. Gue capek nih lagian kan gak ada gunanya juga kita bantuin loe. Gak ada untungnya kan guys."

"Iya cuma untung di Shall aja. Gue malas de!"

"Oo jadi kalian mau gue pecat jadi sahabat gue? Yaudah gampang kok nyari temen lagi buat ikutin mau gue. Tapi kalian harus ingat kalau kalian keluar dari geng gue atau kalian berhianat kalian akan tahu sendiri akibatnya."

Mereka saling tatap menatap," yaudah deh kita mau bantuin loe."

"Nice girls."

"Tapi makan dulu ya."

"Gak boleh."

"Bisa-bisa gue mati nih karena nungguin Shally."

"Aduh repotin aja. Lama-lama gue males di bawa tekanan Shally terus."

"Apaansih gue kan bukan babu. Awas aja nanti gue balas."

Mereka membatin.

Setelah mengantar ke uks, satanglah teman shally untuk menjenguk temannya dan menyuruh Kara dan Aurora agar ke lapangan dan berucap terima kasih karena udah menolong temannya pastinya dengan kepura-puraan.

"Yes rencana berhasil, akting loe berhasil juga."

"Emang rencana Shally selanjutnya apa?"

"Gue juga gak tahu, tapi mau-maunya dia lah yang penting kita udah bantuin."

STORY KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang