murid baru

41 31 140
                                    

♥️Happy reading♥️
.
.
.
.
.
.

_________________________________________________

Jika sese'orang akhirnya memahaminya, kamu tidak boleh membiarkan orang itu pergi,
selama hidupmu
#Sri Rahayu

"Ia, aku gak denger."

"Hah? Gak denger?"

"Hn."

"Aku tuh udah panggil kamu sampai puluhan kali. Sampai suara aku serek nih denger."

"Aku kan sudah tinggal dirumah ini sama kamu. Jadi jika kamu butuh bantuan aku, kamu harus panggil yang keras atau temui aku langsung. Karena, kalau kamu ngucapin mantra aku gak akan datang. Kecuali, jarak kita jauh."

"Kenapa gitu?"

"Karena itu sudah jadi aturan."

"Pusing aku mikirinnya. Aku pikir cuma kehidupan aku yang rumit ternyata masalah kamu juga rumit ya."

"Emangnya kamu pikir di dunia ini cuma kamu yang susah apa?"

"Anggasta."

"Kamu kenapa."

"Aku laper."

"Laper tinggal makan."

"Ish makanan habis anggasta."

"Kenapa gak masak?"

"Capek."

"Terus?"

"Masakin, ya. Kamu janji mau turutin mau aku."

"Yaudah iyya."

"Ayo kedapur."

Mereka kini tengah berkutik di dapur. Kara memperhatikan gerakan Anggasta. Sangat lihai memasak.

"Anggasta kenapa gak pakai sihir kamu aja?"

"Ya mana bisa. Gak semua sihir bisa digunain untuk ngelalukan kemauan kita."

"Oh aku pikir kamu bisa segalanya. Masak, mencuci, menyetrika pakai sihir kamu."

"Kamu pikir bisa serba praktis? Kalau bisa aku juga gak perlu repot kali masakin kamu."
Beberapa lama, Anggasta telah selesai masak. Kara mencium aroma masakan Anggasta sangat wangi.

Mereka pun makan bersama. Anggasta menyodorkan sesuap makanan ke arah Kara. Dengan senang Kara pun meraihnya. Begitupun sebakiknya, Kara gantian menyuapi Anggasta. Entah mengapa keduanya sudah sangat terlihat akrab.

Kara menghabiskan banyak waktu bersama Anggasta. Mereka menikmati malam berdua. Sampai Kara tertidur dalam dekapan Anggasta. Anggasta tak ingin mengganggu tidur Kara, ia pasrah saja Kara tidur bersandar ke dadanya.

***

Pelajaran sudah dimulai. Para murid kelas sebelas IPA tiga sedang disibukan dengan ulangan. Pak Benji memberikan ulangan dadakan. Itu membuat mereka kewalahan menjawab setiap soal. Setelah cukup lama waktu pengumpulan kertas jawaban pun sudah habis. Dengan pasrah mereka mengumpulkan ulangannya dengan hati berkecamuk. Takut akan mengalami remedial.

Setelah pak Benji keluar dari kelas, ibu Sastra masuk dengan senyum lebarnya.

"Pagi anak-anak."

"Pagi buuuu," jawab mereka serentak.

"Hari ini ibu akan memberi tahu kalian sesuatu hal."

"Apaan bu? Kejutan ya?" Tanya siswi berambut pendek.

STORY KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang