pindahan

26 18 123
                                    

🌺happy reading manteman🌺
Kali ini aku post part yang panjang.
Jangan lupa tinggalin jejak ya, i like you beloved
.
.
.
.
.
.
.
.

___________________________________________________________

"Jangan ga! Jangan sampai kamu bilang siapa first kiss kamu." Kara menatap Anggasta seakan memohon.

"Oke waktu habis, sekarang gue bakalan bacain ya."

"Jawaban dari Erza dulu kali ya. Hmm unik juga haha."

"Unik apaan loe. Udah stop ketawa!"
"Eh jangan marah dong bro."

"Hal lucu yang pernah Erza alami yaitu waktu masih sekolah pernah jatuh di depan murid-murid perempuan pas mau nebar pesona, wkwkw. Ngaku juga loe bro. Terus pertanyaan kedua. Cewek yang pernah nolak Erza Dwi Fahriza Putra adalah mentari anak kelas XI. Anjir di tolak sama adek kelas."

"Udah itukan masa lalu. Jangan di umbar."

"Haha kalian ketawa aja dulu. Ntar gue bacain yang lain. Udah pada puas ketawa kan? Gue baca dari Anggasta dulu ya. Wanita yang paling Anggasta sayang adalah ibu. Jawaban yang baik. Terus first kissnya Adel. Adel siapa? Wah parah lu udah main cium-cium anak orang aja."

Huff Kara bisa bernafas lega. Adel itu adalah nama Kara yang di ambil dari nama belakangnya. Seleta Kara Adelina.

"Nata nih gue bacain punya loe. Cinta pertama adalah Dinda. Wetss ... Dinda jangan marah-marah hehe kok malah nyanyi. Orang yang Nata suka sekarang adalah Starla. Cocok nih surat cinta untuk Starla."

Bisa aja Nata dan Anggasta menutupi hal itu. Padahal kan Starla itu singkatan dari nama panjang Kara.

***

Dua hari setelah pulang dari pantai Kara langsung mengemas barang-barangnya menuju rumah lamanya yang sudah ia dapatkan kembali. Ini semua berhak orang suruhan Anggasta yang bekerja sama dengan ayahnya Shally. Kara sangat berterimah kasih kepada mereka karena sudah banyak membantu Kara.

Kara juga mendapatkan kembali perusahaan milik ayahnya dulu yang telah dibeli oleh orang kepercayaan ayah Shally. Dan yap, mereka membelinya dari paman Kara memakai uang ayah Shally dan orang suruhan Anggasta. Sekarang hak Kara menjadi miliknya kembali. Walaupun berat meninggalkan rumah yang sudah memberi ia semangat selama ini. Rumah yang menjadi tempat keluh kesahnya namun, ia juga bahagia karena bisa kembali ke rumah penuh kenangan itu.

Kara memanggil Anggasta untuk tinggal bersamanya di rumah mewah itu. Anggasta menolak, namun Kara terus mendesak Anggasta.

Teman-teman Kara juga ikut membantu menata rumah tersebut dan membawa barang-barang Kara yang masih di rumah yang ia tempati sekarang. Setelah semuanya selesai mereka berpamitan kepada Kara. Kara ingin teman-temannya lebih lama disana tapi karena mereka ada urusan jadi terpaksa harus meninggalkan Kara.

Kara jengah berada di rumah itu sendirian. Walaupun ia sangat rindu dengan rumahnya. Kara memutuskan untuk menonton televisi. Film doraemon kesukaannya.

"Hoamm. Ngantuk banget."

Kara pun tidur di sofa berwarna merah itu tanpa mematikan televisi. Saat Kara terbangun ia sudah berada dikamarnya. Kamar yang ia rindukan.

STORY KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang