.
.
.
.
.
.
.
.
_________________________________________________
_____________Nata mengajak Shally dan Aurora untuk ketemuan hari ini. Ia akan membicarakan hal yang sangat serius kepada mereka. Aurora yang notabenya lambat bangun jika tidak sekolah, harus melawan kantuknya pagi ini. Entahlah kenapa si Nata de coco harus membangunkannya dari mimpi indahnya.
"Loe ngapain sih suruh gue kesini? Padahal ya jam segini gue masih mimpi indah ketemu cowok idaman gue."
"Iya tumben loe Nat, ada masalah loe?"
"Tiap hari dia juga pasti punya masalah. Nata de coco emang suka tuh cari masalah sama orang-orang. Emang ya loe gak bisa apa gak ganggu gue hari ini. Bisa besok kan di sekolah atau siang. Ini masih pagi-pagi buta udah ngerepotin orang. Aduhh."
"Loe lagi pms? Kok dari tadi pas jalan ke sini itu mulut gak berhenti marah-marah. Gue aja loe tadi bentak-bentak. Apa jangan-jangan loe habis putus sama kak Andi ya. Makanya Ra kalau suka ya bilang aja kali gak usah di tahan-tahan sekarang kan gimana tuh? Mama dan papanya dah tahu kalau loe sama Kak Andi cuma pura-pura jadian."
"Aduh tau ah gue pusing. Ini juga Si Nata gak ngomong dari tadi. Loe jadi gak sih minta bantuan kita. Kalau gak gue pulang."
"Ish gue kapan mau ngomongnya kalau kalian nyerocos mulu. Dari tadi juga omongan gue terpotong terus karena ulah kalian. Gue nyuruh kalian karena ... ."
"Kalau itu mah masalah gampang. Kita udah siapin kok. Yaudah gak ada lagi kan yang mau loe omongin gue sama Rora pulang ya. Jangan lupa di minuman gue sama Aurora bayarin. Awas kalau gak di bayarin. Yaudah bye."
"Iya deh punya temen bawel banget sih. Kalau gak gue yang bayar emang siapa yang mau bayar."
***
"Kamu selama ini bohongin papi dan mami? Kami tuh udah strek sama dia. Kami harap kami bisa nimang cucu secepatnya. Muka papi dan mami mau di taruh dimana Di? Kalau sampai teman-teman kolega papi dan semuanya tahu kalau kamu cuman pura-pura pacaran sama Aura-"
"Aurora namanya mi," potong papanya.
"Ish Iya itulah pokoknya mama gak mau kalau kamu sama Aurora putus. Mama udah sangat suka sama tuh anak. Kalau kamu sama dia gak bisa jadian beneran mama minta sama kamu cari wanita yang sama persis sama dia. Gak ada penolakan, mama gak terima alasan apapun dari kamu! Kamu juga gak mau do jodohkan."
Papa dan Andi hanya menggeleng tak percaya bisa-bisanya mamanya bersikeras begitu.
"Iya udah ma iya. Andi akan usahakan."
"Pokoknya harus! Kamu denger gak? H-A-R-U-S!"
"Udahlah mi ... kita gak bisa paksain Andi sama Aurora. Kalau bener mereka jodoh pasti akan di mudahkan kok. Biarkan saja mereka yang ngejalanin jangan kita ikut campur. Andi pasti tahu jodoh yang tepat untuknya. Lagian kan jodoh udah ada yang ngatur jadi kita hanya mendo'akan semoga jodohnya Andi itu wanita yang baik-baik."
"Tapi pi ... mami udah sepakat sama mamanya Aurora untuk mempertahankan hubungan mereka. Mamanya Aurora juga dukung kok kalau Andi yang akan menjadi menantunya. Lagian kalau mami liat-liat Andi juga suka kok sama Aurora lagiaj gak ada salahnya kan kalau kalian emang jadian beneran. Mami kan pernah bilang sama kamu kalau gak mau di jodohkan ya cari wanita yang bisa ambil hati mami."
Papi dan Andi mindit-mindit pergi meninggalkan maminya yang masih ngoce.
"PAPIII ... ANDI ... MAMI BELUM SELESAI BICARA!"***
Sesampainya di rumah sakit, Kara menuju kamar tempat bibinya di rawat. Kara masuk dan melihat suster sedang memperbaiki ranjang rumah sakit. "Eh sus kok bibi saya yang di rawat di ruangan ini gak ada?"
"Oh iya bibinya udah di jemput sama seorang laki-laki seusia mbak."
"Siapa ya sus?"
"Saya juga tidak tahu mbak. Tapi kelihatannya dia baik."
"Oh iya makasih sust."Kara berjalan keluar dari rumah sakit, "siapa yang jemput bibi? Anak bibi udah balik? Kok bibi gak ngabarin aku."
Sampai di rumah Kara melihat bibinya tengah duduk di taman. "Assalamualaikum, bi?""Eh wa'alaikumussalam. Nak dari mana? Kok bibi sampai kamu dah gak di rumah?"
"Kara dari rumah sakit bi. Bibi pulang dari siapa? Yang bayar biaya rumah sakit siapa?"
"Eh itu nak tadi ada temen kamu yang bayarin sekalian anter bibi pulang ke sini. Bibi suruh dia nunggu kamu tapi keburu pergi."
"Namanya siapa bi?"
"Bibi juga gak sempet nanya. Tapi dia tinggi rambutnya pirang, kulitnya putih.""Perasaan Kara gak punya temen yang pirang deh bi."
"Yaudah kamu makan dulu aja gih. Bi Yun dah masak, bibi udah makan tadi.""Yaudah bibi juga istirahat di kamar ya. Kalau butuh apa-apa panggil Kara aja atau nggak bi Yun. Eh tapi, kalau ada yang nyari Kara bilang aja gak ada ya Bi. Kara gak mau temuin siapa-siapa dulu."
"Iya nak, kalau gitu bibi juga mau istirahat dulu ngantuk habis minum obat. Ntar Bibi tanya bi Yun kalau ada tamu gak usah di bukain."
Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu rumah Kara. Bibi Yun yang sudah berjanji tidak akan membukakan pintu untuk siapa-siapa kini mengurungkan niatnya. Tapi, setelah mengintip di gorden ternyata yang datang hanya pengantar paket. Bi Yun segera menutup pintu setelah menerima kiriman paket itu.
"Isinya apaan ya? Yaudahlah ntar aku kasi ke non Kara kalau dah bangun, eh non Kara tidur apa gak ya? Mending aku bawain aja deh ke kamarnya."
"Non ini ada paket buat non."
"Paket apa bi?""Gak tahu non tapi saya tadi sempet baca isi suratnya ada alamat si pengirim."
"Makasih ya bi. Bibi bisa ke bawah."
"Iya non bibi permisi."Kara memilin kotak berwarna hitam itu. Setelah di buka, isinya sebuah dress brokat berwarna putih dengan bagian dada sedikit melebar.
"Isi suratnya gak ada nama si pengirim. Tapi dia nyuruh aku ke puncak? Tanggal tujuh belas? Mau ngapain?"Setelah membuka isi paket itu Kara pun memakai dress itu. Cantik, satu kata yang mewakili. "Ini dress bagus banget. Huaa siapa yang kasi aku ya. Kalau aku gak ke puncak aku gak bakal tahu siapa pengirimnya, tapi ... sudahlah lebih baik aku cari tahu nanti. Ntar aku ajak Aurora sama Shally aja deh. Ini dress aku simpen dulu. Cantik banget aku suka."
Baru Kara akan beranjak dari kasurnya sebuah notif masuk ke aplikasi berwarna hijaunya.
0857101*****
Paketnya sudah sampai? Semoga suka.
Aku tunggu ya tanggal 10."Ini pasti orang yang sama."
Ting ... .
0857101*****
Kalau gak dateng berarti aku anggap kamu gak ngehargain perjuangan seseorang.
"Ini orang kayak kepengin banget aku dateng."
TBC
####
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY KARA
General Fiction⚠️ HARGAI USAHA AUTHOR!! ● MENULIS TIDAK SEMUDAH MEMBACA. (Sebelum baca follow dulu ya😊) Dan jangan lupa tinggalin jejak _________________________________________________ SELETA KARA ADELINA adalah gadis cantik yang s...