22

523 36 2
                                    

Yoongi memasuki kamar.
Dia mendudukan dirinya dibawah dan berjongkok dihadapanku yang sedang duduk disofa. Sedangkan Aku, tentu saja aku sedang mencoba tidak memandang wajahnya dan membuang wajahku ke segala arah.

"Ada apa? Apa yang ingin kau bicarakan min yoongi-si?" Tanyaku padanya.

"Yn-ah, maafkan aku."
"Aku mengkhianatimu sudah 2 tahun ini. Aku minta maaf. Aku mencintainya."
Jawabnya memegang tanganku dengan ragu yang memenuhi raut wajahnya.

"Jangan sentuh aku yoon."
"Kau sudah bukan milikku lagi."
"Aku akan secepatnya mengurus perpisahan kita." Suara serak yang mengisi heningnya ruangan ini, rupanya seiringan dengan suara detak jantungku yang sedang tidak normal. Ketika kata - kata tegasku berhasil lolos dari bibir ini.

"Tidak yn-ah. Aku tidak mau bercerai denganmu."

"Aku mencintaimu. Mianhae Jeongmal."  Kerapuhan yang ada di raut wajahnya, sedikit banyak hampir berhasil membuatku peduli padanya.

"Mencintaiku? Ckk.."

"Yon baru saja kau bilang kau mencintainya. Bagimana bisa kau mencintai dua perempuan sekaligus dalam hatimu. Pilih salah satu aku atau jalang itu. Aku akan pergi malam ini juga dan mengurus semua surat perceraian kita besok, atau kau memilihku dan memutuskan hubungamu dengannya didepan kedua bola mataku."

Butuh beberapa detik untuk yoongi bisa membuat pilihannya.

"Sudahlah yoon. Aku sudah sangat lelah dengan semuanya."

"Jadi lebih baik kita akhiri saja. Kau tidak usah khawatir, aku tidak akan meminta harta apapun darimu."

"Aku bisa hidup tanpa harta darimu min yoongi. Mulai saat ini aku sudah bukan istrimu lagi. Jadi lakukanlah apapun yang kau suka, aku akan pergi detik ini juga & tidak akan pernah menampakan wajahku didepanmu." Ucapku dengan tegas sambil berdiri

Yoongi beranjak dari duduknya, dia menangis sambil memelukku dari belakang. Dan dengan beraninya Dia mengecup bagian belakang leherku.

"Lepaskan aku atau kubunuh kau min yoongi." Ucapku berontak.

"Bunuh saja aku kim yn, aku tidak peduli dengan hidupku. Aku menyesalinya maafkan aku, aku berjanji akan meninggalkannya dan memilihmu. Aku mohon yn-ah. Aku berjanji." Ucapnya dengan tangis

"Apa buktinya?"

"Bukti kau meninggalkannya dan tidak akan melakukan hal yang sama. Aku butuh bukti detik ini juga."

Dia melepaskan pelukannya dan mengambil ponselnya dikantong celananya menghubungi seseorang yang sepertinya wanita simpanannya itu.


"Hallo. Park joy."

"Aku ingin menegaskan sesuatu."

"Mulai detik ini, aku sudah tidak ada hubungan apapun lagi denganmu. Jangan pernah menemuiku atau menghubungiku lagi. Aku sudah bosan dengan wanita murahan sepertimu. Mengerti!" Ucap yoongi ditelfon tepat didepan kedua mataku.

"M-mwo min yoongi apa kau sudah gila? Tidak. Aku sangat mencintaimu, bukankah kau bilang kau sangat mencintaiku.. Kenapa kau memutukanku seperti ini." Jawab joy

Aku merebut ponsel yoongi dan berbicara padanya.

"Hallo Jalang, apa kabarmu?"

"Bagaimana rasanya setelah dicampakkan, apa menyenangkan?"

"Tapi bagaimanapun, yoongi adalah suamiku. Dan aku yang berhak atas dirinya, kau hanya simpanannya jalang."

"Kenapa otakmu sangat dangkal tidak bisa mencerna semua perkataanya. Yoongi bilang kalian sudah berakhir. Mengerti!"

"Tunggu satu lagi. Semua hidupmu akan hancur besok tunggu dan saksikan saja apa yang akan kulakukan padamu."
Aku menutup telfon sambil tersenyum smirk. Aku tidak main main dengan berkata bahwa aku akan menghancurkan semua kehidupannya sama seperti dia sudah menghancurkan rumah tanggaku.

HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang