44

296 16 0
                                    

Saat aku menjemput yoona ditempat park jimin, anaknya keyra menangis lucu sekali melihat mereka tidak mau dipisahkan. Alhasil inilah sekarang aku dan yoongi hanya berdua dirumah ini. Memutuskan untuk membiarkan yoona disana sepertinya tidak menjadi masalah lagipula hanya satu malam saja.

Yoongi masih mengelut didepan laptopnya sekarang pukul 20:30 malam, sedang hujan diluar sedikit gerimis tetapi cuacanya sangat dingin

Sedikit terlintas pemikiran jahil diotakku, menghampirinya dan duduk dipangkuannya melingkarkan kedua tanganku dipinggangnya dan memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedikit terlintas pemikiran jahil diotakku, menghampirinya dan duduk dipangkuannya melingkarkan kedua tanganku dipinggangnya dan memeluknya. Duduk diantara kedua kakinya membuatku nyaman.

"Yn-ah ada apa? Kenapa tiba tiba sekali."
Ucap yoongi dengan kekehan yang terdengar didepan wajahku.

"Masih lama kerjanya yoon?"
Tanyaku memandang wajahnya sambil tersenyum

"Kenapa? Apa yang kau inginkan?"
Yoongi membelai pipiku lembut membuat tubuhku merinding menerima kelakuanya.

"Ingin bermanja denganmu sayang."
Berbisik ditelinga yoongi memang membuatnya meremas bagian pingangku erat, sudah kuduga telinganya akan berubah menjadi merah merona dalam hitungan detik saja.

"Yaa jangan lakukan itu yn-ah"
Yoongi berusaha aga memundurkan wajahnya agar aku tidak bermain dengan telinga merahnya.

"Kenapa yoon? Tidak boleh ya?"
Aku menundukan wajahku kebawah dengan ekspresi sedih sayu dihadapannya. Masih sama berada dipangkuannya. Yoongi hanya mematung melamun meneliti setiap inci wajahku tanpa membuka suaranya.

"Oppa tidak seru, yasudah aku mau nonton televisi saja."
Menggodanya merajuk beranjak dari pangkuannya sekarang sambil memanyunkan bibirku.

Belum juga beberapa detik aku melangkahkan kakiku, aku merasakan ada gengaman tangan meraih pergelangan tanganku membuatku tersandung tidak bisa menyeimbangkan kakiku dan terjatuh diranjang tepat dibawah kurungan badanya.

"Hampir saja terjatuh."
Ucap yoongi mengatakannya tanpa beban apapun.

"Yoon, apa yang kau lakukan diatas badanku?"
Aku membuka suara dengan sedikit gugup

"Ingin bermain denganmu, memangnya mau apa lagi."
Yoongi secepat kilat mendaratkan ciumannya dibibirku, mengecupnya, melumatnya, memaksaku membuka mulut agar bisa memasuki dan mendominasi disana.

"Tiba tiba? Kau kan sibuk yoon. Selesaikan dulu pekerjaanmu."
Aku sedikit mendorong badannya agar bisa melepas tautannya.

"Persetan dengan pekerjaan itu, kau lebih menarik perhatianku sayang."
Bukan yoongi namanya kalau tidak melakukan lagi, dia selalu berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan termasuk bermain denganku malam ini.

Sudah mulai turun bermain dileher jenjangku, memberi beberapa tanda kepemilikannya disana. Aku hanya bisa menekan sedikit lenganya saat dia memulainya membuka semua pakaianku dan underwareku.

HI YOONGI ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang